Ada satu amalan yang paling berat timbangannya di akhirat kelak. Amalan ini lekat dengan kehidupan sehari-hari seorang mukmin.
Amalan ini disebutkan Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan dalam sejumlah hadits. Menurut hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, amalan yang paling berat timbangannya adalah akhlak manusia. Para mufassir menafsirkan akhlak di sini adalah akhlak yang baik.
Dalam riwayat lain yang berasal dari Abu Darda dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesuatu yang paling memberatkan yang akan diletakkan dalam timbangan adalah akhlak yang baik."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterangan yang menguatkan penjelasan bahwa akhlak yang baik menjadi amalan yang paling berat timbangannya di akhirat kelak terdapat dalam Syarah Hadits Arba'in Imam an-Nawawi yang diterbitkan Shahih. Tepatnya saat menjelaskan hadits ke-18 tentang Kebaikan Menghapuskan Kesalahan.
Diriwayatkan dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu 'Abdurrahman, Mu'adz bin Jabal RA, dari Rasulullah SAW beliau bersabda,
اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Artinya: "Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan bergaullah sesama manusia dengan akhlak yang baik." (HR At-Tirmidzi dan ia menyatakan hadits ini hasan. Pada lafaz lain derajatnya hasan shahih)
Dalam kitab tersebut dijelaskan, sabda Rasulullah SAW kepada Abu Dzar RA "Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya" sejalan dengan firman Allah SWT dalam surah Hud ayat 114,
ۗاِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ
Artinya: "Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik menghapus kesalahan-kesalahan."
Adapun, sabda Rasulullah SAW "bergaullah sesama manusia dengan akhlak yang baik" maksudnya bergaullah dengan manusia dengan cara-cara yang kamu merasa senang bila mendapat perlakuan serupa. Imam an-Nawawi berkata, "Ketahuilah bahwa akhlak yang paling berat timbangannya di akhirat kelak adalah akhlak yang baik."
Musthafa Dib Al-Bugha dalam kitab Al Wafi fi Syarh Al-Arbain An-Nawawiyyah yang diterjemahkan Muzayin mendefinisikan akhlak sebagai tabiat dan perangai yang dihasilkan dari tingkah laku. Kata ini digunakan untuk perkara yang baik dan yang buruk.
Seseorang yang memiliki akhlak baik adalah orang yang paling dicintai Rasulullah SAW. Sebagaimana sabda beliau, "Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kamu dan yang paling dekat kepadaku posisinya pada hari kiamat adalah orang yang baik akhlaknya di antara kamu."
Selain akhlak yang baik, ada amalan lain yang memberatkan timbangan amal. Amalan ini adalah mengucapkan alhamdulillah dan subhanallah wal hamdulillah. Bacaan tersebut akan memenuhi timbangan dan memenuhi langit dan bumi. Hal dikatakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari Abu Malik Al-Asy'ari.
Rasulullah SAW bersabda,
"Bersuci itu separuh dari iman, bacaan 'Alhamdulillah' itu memenuhi timbangan, 'Subhanallah wal hamdulillah' itu memenuhi antara langit dan bumi, dalat itu cahaya, sedekah itu bukti, sabar itu kecerahan, dan Al-Qur'an itu hujjah yang membelamu atau mencelakakan kamu. Semua orang pergi, lalu ada yang menjual dirinya, sesudah itu dia merdekakan atau dia biarkan binasa."
Setiap Amal akan Ditimbang
Sejumlah hadits juga menjelaskan, setiap amal perbuatan manusia semasa hidup di dunia akan ditimbang. Disebutkan dalam buku Ensiklopedia Kiamat susunan Tim Gema Insani, Ibnu Abbas berkata, "Akan ditimbang kebaikan dan keburukan di dalam timbangan yang baginya lidah dan kedua tangan."
Hal tersebut telah dijelaskan melalui firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surah Al Anbiya' ayat 47.
وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حٰسِبِيْنَ ٤٧
Artinya: "Kami akan meletakkan timbangan (amal) yang tepat pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun dirugikan walaupun sedikit. Sekalipun (amal itu) hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya. Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan."
Wallahu a'lam.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim