Isra' Mi'raj erat kaitannya dengan perintah sholat bagi umat Islam. Momen Isra' Mi'raj menjadi saat yang penting untung menghitung kembali kualitas dan kuantitas sholat kita.
Puncak dari perjalanan Isra' Mi'raj adalah bertemunya Rasulullah SAW dengan Allah SWT di tempat yang bernama Sidratul Muntaha. Di tempat itulah Rasulullah menerima perintah shalat 50 waktu, namun karena kemurahan hati Allah SWT berkurang menjadi 5 waktu.
Peristiwa Isra Mi'raj, yang merupakan awal dari perintah sholat lima waktu, diceritakan dalam Al-Qur'an pada surat Al-Isra ayat 1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: "Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
Kisah Dispensasi Sholat 50 Waktu Menjadi 5 Waktu
Merujuk buku Hidup Bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam oleh Daeng Naja, seandainya seorang Muslim memahami secara hakiki peristiwa diterimanya wahyu sholat pastilah tak ada seorang pun dari mereka yang meremehkan sholat. Allah SWT mengistimewakan dan meninggikan kedudukan syariat ini.
Oleh karenanya, Rasulullah SAW menerimanya dengan cara berbeda, yaitu bertemu secara langsung dengan Allah SWT. Dan syariat inilah satu-satunya syariat yang Rasulullah SAW meminta keringanan dari penunaiannya.
Awalnya diwajibkan sholat 50 waktu dalam sehari. Karena anjuran dan kasih sayang dari Musa AS terhadap umat Rasulullah SAW, beliau menyarankan agar Rasulullah SAW meminta pengurangan.
Hingga akhirnya Allah SWT menjadikan shalat hanya 5 waktu namun pahalanya sama saja dengan mengerjakan shalat 50 waktu. Dalam riwayat Al-Bukhari dari Malik bin Sha'sha'ah ra, Rasulullah bersabda:
"Kemudian diwajibkan padaku sholat lima puluh waktu setiap hari. Aku kembali, dan lewat dihadapan Musa. Musa bertanya, 'Apa yang telah diperintahkan padamu?' Kujawab, 'Aku diperintahkan sholat lima puluh waktu setiap hari.'
Musa berkata, 'Sungguh umatmu takkan sanggup melaksanakan lima puluh kali sholat dalam sehari. Dan aku demi Allah SWT, telah mencoba menerapakannya kepada manusia sebelummu, aku telah berusaha keras membenahi Bani Israil dengan sungguh-sungguh. Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan untuk umatmu.'
Aku kembali dan Allah memberiku keringanan dengan mengurangi sepuluh shalat. Lalu aku kembali bertemu Musa dan berkata sebagaimana yang dikatakan sebelumnya.
Aku kembali dan diperintah dengan sepuluh kali sholat setiap hari. Kemudian Musa kembali berkata seperti sebelumnya. Aku kembali lagi dan akhirnya aku diperintahkan dengan sholat lima waktu setiap hari.
Aku pun kembali kepada Musa dan berkata, 'Apa yang diperintahkan kepadamu?' Kujawab, 'Aku diperintahkan dengan lima kali sholat dalam sehari.' Musa berkata, 'Sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup melaksanakan sholat lima waktu dalam sehari. Sungguh aku telah mencoba menerapkannya kepada manusia sebelum kamu. Aku juga telah berusaha keras membenahi Bani Israil dengan sungguh-sungguh. Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan untuk umatmu.'."
Aku terus mondar-mandir antara Tuhanku dan Musa hingga akhirnya Allah berfirman,
"Hai Muhammad! Sholat yang Kuwajibkan adalah lima kali dalam sehari semalam. Pahala tiap-tiap sholat itu digandakan sepuluh kali lipat. Maka dari itu, mendirikan sholat lima kali sama saja dengan mendirikan sholat lima puluh kali. Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan namun dia tidak jadi melakukannya maka dicatat untuknya satu kebaikan. Andaikan dia melakukannya maka dicatat untuknya sepuluh kebaikan. Barang siapa berniat melakukan satu keburukan namun dia tidak jadi melakukannya, maka keburukan tersebut tidak dicatat sama sekali. Akan tetapi, jika dia melakukannya maka hanya dicatat satu keburukan saja.'
Aku turun lagi menemui Musa dan memberinya penjelasan. Musa masih berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan lagi.'
Aku pun berkata, 'Aku telah berulang kali menemui Tuhanku, aku merasa malu terhadapNya.'"
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi