Menguap adalah reaksi tubuh yang dialami setiap manusia. Dalam Islam, ada sejumlah adab yang diperhatikan ketika menguap.
Meski hanya berlangsung dalam waktu singkat, dijelaskan dalam hadits bahwa menguap asalnya dari setan. Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Menguap itu berasal dari setan. Oleh karena itu, apabila seorang di antara kalian menguap, maka tahanlah semampunya." (HR Muslim)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, apa saja adab yang harus diperhatikan ketika menguap?
4 Adab ketika Menguap
1. Menahan Sekuatnya
Menukil dari buku Iman dan Taqwa oleh Dirman, hendaknya ketika seseorang ingin menguap tahanlah sekuatnya. Hal ini sebagaimana merujuk pada hadits dari Abu Hurairah RA, ia berkata Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Apabila salah seorang di antara kalian bersin dan memuji Allah maka wajib bagi setiap muslim yang medengarkannya mengucapkan yarhamukallah. Adapun menguap itu adalah dari setan, bila seseorang hendak ingin menguap hendaklah menahannya sekuat mungkin. Jika seseorang menguap maka setan tertawa karenanya." (HR Bukhari)
2. Menutup Mulut
Masih dari sumber yang sama, ketika menguap sebaiknya tutup mulut menggunakan tangan. Dalam sebuah hadits dikatakan,
"Jika seseorang menguap hendaklah menutup mulut dengan tangan karena setan akan masuk." (HR Muslim)
3. Tidak Mengeluarkan Suara 'Haah'
Dalam buku 50 Adab Islam sesuai Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW susunan Arfiani, suara 'aah' seolah menjadi ciri ketika seseorang menguap. Padahal, Islam melarangnya karena setan akan tertawa jika mengeluarkan suara seperti itu.
4. Tidak Mengeraskan Suara
Selanjutnya ialah tidak mengeraskan suara ketika menguap. Meski untuk candaan atau menarik perhatian, perilaku seperti ini mencerminkan adab buruk.
Itulah sejumlah adab yang dapat diperhatikan ketika menguap. Jangan lupa diamalkan ya!
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Pandangan Ulama