Menguap saat Salat, Apa yang Harus Dilakukan?

Menguap saat Salat, Apa yang Harus Dilakukan?

Rahma Harbani - detikHikmah
Jumat, 20 Okt 2023 12:30 WIB
menguap
Ilustrasi menguap. (Foto: Getty Images/iStockphoto/drbimages)
Jakarta -

Ada sejumlah perbuatan yang bila dilakukan dalam salat maka hukum perbuatan tersebut menjadi makruh. Hal ini juga mencakup perbuatan menguap saat melakukan salat seperti disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW

Perbuatan makruh dalam salat hendaknya dihindari untuk mencapai kesempurnaan dalam beribadah. Dikutip dari Imam Abu Wafa dalam buku Panduan Sholat Rosulullah 1, segala yang makruh erat kaitannya dengan adab salat seseorang.

Melalui salah satu riwayat, menguap disebut bersumber dari setan bahkan disebut sebagai perbuatan paling jelek hingga mengkhususkan perkara ini dalam satu riwayat. Untuk itu, Rasulullah SAW menganjurkan muslim untuk menghindari menguap dengan menahan atau menutupnya dengan tangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadits tersebut bersumber dari Kitab Ash Shalat yang dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami'. Berikut bunyi haditsnya yang dinarasikan oleh Abu Hurairah RA, "Menguap dalam salat dari setan; jika seseorang dari kalian menguap maka hendaklah dia menahannya semampu mungkin." (HR Tirmidzi)

Dalam riwayat lainnya, Rasulullah SAW menganjurkan muslim untuk menutup mulut dengan menggunakan tangan ketika sedang menguap. Beliau bersabda, "Jika seseorang kalian menguap, maka hendaklah dia meletakkan tangannya (untuk menutup) mulutnya karena setan dapat masuk." (HR Muslim)

ADVERTISEMENT

Sejatinya, Rasulullah SAW membenci sikap yang menunjukkan kemalasan seperti menguap. Sebab itu, dalam sejumlah hadits, Rasulullah SAW menekankan seorang muslim untuk menutup mulut semampunya ketika menguap.

Salah satu hadits yang dinukil dari Bulughul Maram oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berbunyi,

ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩ…ΩŽΩ‘Ψ§ Ψ§Ω„ΨͺΩŽΩ‘Ψ«ΩŽΨ§Ψ€ΩΨ¨Ω فَΨ₯Ω†ΩŽΩ‘Ω…ΩŽΨ§ Ω‡ΩΩˆΩŽ Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ψ΄ΩŽΩ‘ΩŠΩ’Ψ·ΩŽΨ§Ω†Ω ، فَΨ₯ذَا Ψͺَثَاَؑبَ Ψ£Ψ­ΩŽΨ―ΩΩƒΩΩ…Ω’ ΩΩŽΩ„Ω’ΩŠΩŽΨ±ΩΨ―ΩŽΩ‘Ω‡Ω Ω…ΩŽΨ§ Ψ§Ψ³Ω’Ψͺَطَاعَ ، فَΨ₯Ω†ΩŽΩ‘ Ψ£Ψ­ΩŽΨ―ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ Ψ₯ِذَا Ψͺَثَاَؑبَ ΨΆΩŽΨ­ΩΩƒΩŽ مِنْهُ Ψ§Ω„Ψ΄ΩŽΩ‘ΩŠΩ’Ψ·ΩŽΨ§Ω†Ω

Artinya: Menguap itu dari setan maka jika salah satu kalian menguap maka tahanlah semampunya, karena sesungguhnya jika salah satu kalian mengucapkan, 'Haa,' maka setan tertawa." (HR Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi)

Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa Allah SWT membenci jika seseorang menguap. Bahkan disebut, bersin lebih baik dibandingkan menguap. Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya Allah mencintai bersin dan membenci menguap. Jika seseorang bersin lalu ia bertahmid kepada Allah maka wajib kepada setiap muslim yang mendengarnya untuk bertasymit. Adapun menguap maka itu dari setan maka hendaklah dia menahannya semampu mungkin dan jika ia mengatakan (ketika menguap), "Ahh," maka setan tertawa." (HR Bukhari)

Dikutip dari Dr. Raghib As-Sirjani dalam 354 Sunnah Nabi Sehari-hari, setan menyukai perbuatan tersebut karena setan adalah makhluk yang membenci kebaikan manusia dan menyukai jika manusia bermalas-malasan. Untuk itu, Dr. Raghib As-Sirjani menganjurkan muslim untuk menjauhkan perbuatan ini khususnya dalam salat.

Allah SWT berfirman dalam surah An Nur ayat 54,

قُلْ Ψ§ΩŽΨ·ΩΩŠΩ’ΨΉΩΩˆΨ§ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ ΩˆΩŽΨ§ΩŽΨ·ΩΩŠΩ’ΨΉΩΩˆΨ§ Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ³ΩΩˆΩ’Ω„ΩŽΫš ΩΩŽΨ§ΩΩ†Ω’ ΨͺΩŽΩˆΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩˆΩ’Ψ§ ΩΩŽΨ§ΩΩ†Ω‘ΩŽΩ…ΩŽΨ§ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω Ω…ΩŽΨ§ Ψ­ΩΩ…Ω‘ΩΩ„ΩŽ ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ Ω…Ω‘ΩŽΨ§ حُمِّلْΨͺُمْۗ ΩˆΩŽΨ§ΩΩ†Ω’ ΨͺΩΨ·ΩΩŠΩ’ΨΉΩΩˆΩ’Ω‡Ω ΨͺΩŽΩ‡Ω’ΨͺΩŽΨ―ΩΩˆΩ’Ψ§Ϋ— ΩˆΩŽΩ…ΩŽΨ§ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ³ΩΩˆΩ’Ω„Ω Ψ§ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω’Ψ¨ΩŽΩ„Ω°ΨΊΩ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩΨ¨ΩΩŠΩ’Ω†Ω

Artinya: Katakanlah, "Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul. Jika kamu berpaling, sesungguhnya kewajiban Rasul (Nabi Muhammad) hanyalah apa yang dibebankan kepadanya dan kewajiban kamu hanyalah apa yang dibebankan kepadamu. Jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Kewajiban Rasul hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan jelas."




(rah/erd)

Hide Ads