Usai China-Rusia, OKI & Liga Arab Ajak Inggris Minta Israel Setop Serang Gaza

Usai China-Rusia, OKI & Liga Arab Ajak Inggris Minta Israel Setop Serang Gaza

Kristina - detikHikmah
Kamis, 23 Nov 2023 17:00 WIB
Utusan OKI menemui Menlu Inggris untuk membahas perang di Gaza, Rabu (22/11/2023).
Utusan OKI menemui Menlu Inggris untuk membahas perang di Gaza, Rabu (22/11/2023). Foto: Kemenlu Arab Saudi via X @KSAmofaEN
Jakarta -

Sejumlah menteri luar negeri (Menlu) yang tergabung dalam Komite Menteri utusan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab bertandang ke sejumlah negara untuk menjalankan misi perdamaian di Jalur Gaza.

Menurut laporan kantor berita Saudi, rombongan yang dipimpin oleh Menlu Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud itu menemui Wakil Presiden China Han Zheng pada Senin (20/11/2023).

Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan bahwa China mendukung upaya gencatan senjata dan tertarik berkoordinasi dengan negara-negara Arab dan Islam untuk mencapai itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada hari berikutnya, rombongan Menlu utusan OKI-Liga Arab tersebut bertolak ke Rusia. Mereka disambut oleh Menlu Rusia Sergey Lavrov.

Lavrov menyatakan dukungan negaranya untuk menciptakan upaya perdamaian yang komprehensif sesuai dengan resolusi PBB yang relevan dan Inisiatif Arab tahun 2002 dengan tujuan solusi dua negara. Pihaknya juga mendukung adanya gencatan senjata di Gaza.

ADVERTISEMENT

Pada Rabu (22/11/2023) kemarin, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud kembali memimpin rombongan menuju Inggris. Kedatangan mereka disambut Menlu Inggris David Cameron.

Pertemuan tersebut menyambut baik upaya mediasi bersama Republik Arab Mesir, Negara Qatar, dan Amerika Serikat yang menghasilkan kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza selama 4 hari.

Dalam pertemuan itu, utusan OKI dan Liga Arab menekankan pentingnya anggota Dewan Keamanan dan komunitas internasional mengambil langkah-langkah yang efektif dan mendesak untuk gencatan senjata sepenuhnya di Jalur Gaza. Hal ini menjadi prioritas bagi semua negara Arab dan Islam.

Mereka juga meminta Inggris untuk memainkan peran yang seimbang sesuai dengan hukum internasional dan hukum humaniter internasional, untuk segera mencapai gencatan senjata dan menerapkan semua resolusi internasional yang relevan.

Pertemuan tersebut turut menyinggung perlunya menghidupkan kembali proses perdamaian dan terkait solusi dua negara. Hal tersebut memungkinkan kemerdekaan Palestina sesuai garis tanggal 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Para Menlu juga membahas pengamanan koridor yang aman untuk pengiriman bantuan kemanusiaan, makanan, air, bahan bakar dan listrik ke Gaza, selain memungkinkan organisasi internasional untuk menjalankan tugasnya di Jalur Gaza dan sekitarnya.

Turut hadir dalam pertemuan, Wakil Perdana Menteri dan Menlu Yordania Ayman Al-Safadi, Menlu Mesir Sameh Shoukry, Menlu Palestina Riad Malki, Menlu Turki Hakan Fidan, Menlu RI Retno Marsudi, Menlu Nigeria Yusuf M. Tuggar, dan Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit.

Menlu Inggris Urusan Persemakmuran dan Pembangunan untuk Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Selatan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kantor Luar Negeri, Persemakmuran & Pembangunan (FCDO), Tareq Ahmad turut menyambut kedatangan mereka.




(kri/erd)

Hide Ads