Menlu Saudi Pimpin Utusan OKI Temui Wapres China Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Saudi Pimpin Utusan OKI Temui Wapres China Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Kristina - detikHikmah
Selasa, 21 Nov 2023 10:59 WIB
Utusan OKI temui Wapres China Han Zheng bicarakan gencatan senjata di Gaza, Senin (20/11/2023).
Menlu Saudi (tengah) pimpin utusan OKI temui Wapres China Han Zheng bahas gencatan senjata di Gaza, Senin (20/11/2023). Foto: SPA
Beijing - Sejumlah menteri luar negeri (Menlu) utusan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab menemui Wakil Presiden China Han Zheng. China menyebut siap mendukung gencatan senjata di Gaza.

Pertemuan tersebut berlangsung pada Senin (20/11/2023) dengan dipimpin Menlu Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Menlu RI Retno Marsudi turut serta dalam rombongan.

Melansir kantor berita SPA, Selasa (21/11/2023), Wapres Han Zheng mengatakan bahwa negaranya telah berupaya untuk mendorong gencatan senjata sejak pecahnya perang di Gaza. Pihaknya juga berupaya melindungi warga sipil, mengizinkan bantuan kemanusiaan, dan menemukan solusi yang adil terhadap masalah Palestina.

Han Zheng juga menyatakan bahwa China sangat tertarik untuk berkoordinasi dan bekerja sama dengan negara-negara Arab dan Islam untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza dan memastikan perdamaian secepat mungkin.

Posisi yang diambil China terkait krisis di Gaza yang konsisten dengan posisi negara Arab dan Islam mendapat pujian dari para anggota Komite Menteri utusan OKI. Mereka menilai, ini merupakan peran positif China di Dewan Keamanan dalam rangka mewujudkan gencatan senjata di Gaza.

Pertemuan tersebut turut membahas perkembangan situasi di Jalur Gaza dan sekitarnya, serta pentingnya mencapai gencatan senjata sesegera mungkin, melindungi warga sipil yang tidak bersenjata, dan fasilitas vital, termasuk rumah ibadah dan rumah sakit, seperti penyerbuan Rumah Sakit Al-Shifa, serangan terhadap rumah sakit Indonesia, dan pusat bantuan dan perlindungan di Jalur Gaza.

Para anggota Komite Menteri tersebut juga menekankan pentingnya segera menghentikan eskalasi militer, pengusiran paksa warga Palestina dari Jalur Gaza, dan mengamankan koridor yang aman bagi masuknya bantuan kemanusiaan yang mendesak.

Mereka juga menekankan untuk menghidupkan kembali jalur bantuan kemanusiaan yang mendesak, dan proses perdamaian sesuai dengan resolusi internasional untuk menjamin hak-hak rakyat Palestina dan berdirinya negara merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Selain itu, pentingnya komunitas internasional untuk memenuhi tanggung jawabnya, terutama anggota tetap Dewan Keamanan, untuk menghentikan pelanggaran Israel terhadap hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional, juga menjadi salah satu fokus mereka.

Lihat juga Video 'China Desak Israel Gencatan Senjata-Hentikan Pencaplokan Wilayah Palestina':

[Gambas:Video 20detik]



(kri/erd)

Duka untuk Palestina

Duka untuk Palestina

73 konten
Israel masih terus melakukan serangan di Gaza, Palestina. Total sudah 26 hari Israel menggempur wilayah itu tanpa henti. Sejak 7 Oktober hingga Selasa kemarin, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut 8.525 orang tewas. Sebanyak 3.500 adalah anak-anak.

Hide Ads