Innallaha wa malaikatahu yusholluna alan nabi adalah penggalan surah Al Ahzab ayat 56. Bacaan tersebut berisi perintah dan keutamaan sholawat.
Sholawat merupakan doa yang diucapkan umat Islam sebagai wujud kasih sayang dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Terdapat banyak ayat Al-Qur'an yang membahas tentang keutamaan sholawat, salah satunya dalam surah Al Ahzab tersebut.
Berikut bacaan surah Al Ahzab ayat 56 yang menjelaskan tentang sholawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Innallaha Wa Malaikatahu Yusholluna Alan Nabi: Arab, Latin, dan Artinya
Ψ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ ΩΩΩ ΩΩΩ°Ϋ€ΩΩΩΩΩΨͺΩΩΩ ΩΩΨ΅ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ¨ΩΩΩΩΫ ΩΩ°ΩΨ§ΩΩΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΨ°ΩΩΩΩΩ Ψ§Ω°Ω ΩΩΩΩΩΨ§ Ψ΅ΩΩΩΩΩΩΨ§ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΨ§ ΨͺΩΨ³ΩΩΩΩΩΩ ΩΨ§ Ω₯Ω¦
Bacaan latin: Innallaha wa malaikatahu yusholluna alan nabi, ya ayyuhalladzina amanu sallu 'alaihi wa sallimu taslim
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."
Tafsir Innallaha Wa Malaikatahu Yusholluna Alan Nabi
Dijelaskan dalam Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, ayat tersebut merupakan salah satu bukti keagungan Rasulullah SAW. Dikatakan, Allah SWT dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi SAW. Sholawat dari Allah SWT artinya memberi rahmat, sedangkan dari malaikat artinya memohonkan ampunan.
Penjelasan tersebut bersandar pada riwayat Imam Bukhari dari Abul Aliyah. Ia mengatakan bahwa yang dimaksud sholawat dari Allah SWT adalah pujian-Nya kepada Nabi SAW di kalangan para malaikat dan sholawat dari para malaikat adalah doa mereka untuknya.
Menurut Ibnu Abbas sebagaimana dinukil Ibnu Katsir dalam tafsirnya, maksud yusalluna dalam surah Al Azhab ayat 56 tersebut adalah memberikan keberkahan.
Lebih lanjut dikatakan dalam Tafsir Ibnu Katsir, surah Al Ahzab ayat 56 yang berisi perintah sholawat dan keutamaannya turun berkaitan dengan dialog Nabi Musa AS dengan nabi dari kaum Bani Israil. Ibnu Abbas mengatakan bahwa salah seorang nabi kaum Bani Israil berkata kepada Musa AS, "Apakah Tuhanmu pernah mengucapkan sholawat?"
Maka Tuhan menyeru Musa, "Hai Musa, mereka menanyakan kepadamu, apakah Tuhanmu pernah mengucapkan sholawat? Katakanlah, 'Ya.' Aku selalu bersholawat dan juga para malaikat-Ku buat para nabi dan para rasul-Ku."
Dan Allah SWT menurunkan kepada Nabi-Nya firman berikut:
Ψ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ ΩΩΩ ΩΩΩ°Ϋ€ΩΩΩΩΩΨͺΩΩΩ ΩΩΨ΅ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ¨ΩΩΩΩΫ ΩΩ°ΩΨ§ΩΩΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΨ°ΩΩΩΩΩ Ψ§Ω°Ω ΩΩΩΩΩΨ§ Ψ΅ΩΩΩΩΩΩΨ§ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΨ§ ΨͺΩΨ³ΩΩΩΩΩΩ ΩΨ§ Ω₯Ω¦
Innallaha wa malaikatahu yusholluna alan nabi, ya ayyuhalladzina amanu sallu 'alaihi wa sallimu taslim
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab: 56)
Bacaan Sholawat Nabi Muhammad
Abu Sa'id al-Khudri meriwayatkan dari Rasulullah SAW tentang bacaan sholawat. Ia bertanya,
ΩΩΨ§Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ ΩΩΨ°ΩΨ§ Ψ§ΩΨ³ΩΩΩΩΨ§Ω
Ω ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ―Ω ΨΉΩΩΩΩ
ΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΩΩΨ§Ψ©Ω ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΨ ΩΩΨ§ΩΩ: ΩΩΩΩΩΩΩΩΨ§: Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ
ΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩ Ω
ΩΨΩΩ
ΩΩΨ―Ω ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ§Ω°ΩΩ Ω
ΩΨΩΩ
ΩΩΨ―Ω ΩΩΩ
ΩΨ§ Ψ΅ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ ΨΉΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ§ΩΩΩΩΩ
Ω ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ§Ω°ΩΩ Ψ§ΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ§ΩΩΩΩΩ
Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΩΩ
ΩΩΩΨ―Ω Ω
ΩΨ¬ΩΩΩΨ―Ω. Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ
ΩΩ Ψ¨ΩΨ§Ψ±ΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩ Ω
ΩΨΩΩ
ΩΩΨ―Ω ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ§Ω°ΩΩ Ω
ΩΨΩΩ
ΩΩΨ―Ω ΩΩΩ
ΩΨ§ Ψ¨ΩΨ§Ψ±ΩΩΩΨͺΩ ΨΉΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ§ΩΩΩΩΩ
Ω ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ§Ω°ΩΩ Ψ§ΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ§ΩΩΩΩΩ
Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΩΩ
ΩΩΩΨ―Ω Ω
ΩΨ¬ΩΩΩ
Artinya: "Wahai Rasulullah, adapun pemberian salam kepadamu kami telah mengetahuinya, bagaimana kami harus membaca salawat?" Nabi menjawab, ucapkanlah: AllΔhumma αΉ£alli 'alΔ MuαΈ₯ammad wa 'alΔ Δli MuαΈ₯ammad kamΔ αΉ£allaita 'alΔ IbrΔhΔ«m wa 'alΔ Δli IbrΔhΔ«m innaka αΈ₯amΔ«d majΔ«d. AllΔhumma bΔrik 'alΔ MuαΈ₯ammad wa 'alΔ Δli MuαΈ₯ammad kamΔ bΔrakta 'alΔ IbrΔhΔ«m wa 'alΔ Δli IbrΔhΔ«m innaka αΈ₯amΔ«d majΔ«d." (HR Bukhari, AαΈ₯mad, an-Nasa'i, Ibnu Majah, dan lainnya)
Bacaan sholawat Nabi yang dimaksud adalah,
Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩ Ω ΩΨΩΩ ΩΩΨ―Ω ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ§Ω°ΩΩ Ω ΩΨΩΩ ΩΩΨ―Ω ΩΩΩ ΩΨ§ Ψ΅ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ ΨΉΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ§ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ§Ω°ΩΩ Ψ§ΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ§ΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΩΩ ΩΩΩΨ―Ω Ω ΩΨ¬ΩΩΩΨ―Ω. Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ¨ΩΨ§Ψ±ΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩ Ω ΩΨΩΩ ΩΩΨ―Ω ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ§Ω°ΩΩ Ω ΩΨΩΩ ΩΩΨ―Ω ΩΩΩ ΩΨ§ Ψ¨ΩΨ§Ψ±ΩΩΩΨͺΩ ΨΉΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ§ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ§Ω°ΩΩ Ψ§ΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ§ΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΩΩ ΩΩΩΨ―Ω Ω ΩΨ¬ΩΩΩΨ―Ω
Arab latin: AllΔhumma αΉ£alli 'alΔ MuαΈ₯ammad wa 'alΔ Δli MuαΈ₯ammad kamΔ αΉ£allaita 'alΔ IbrΔhΔ«m wa 'alΔ Δli IbrΔhΔ«m innaka αΈ₯amΔ«d majΔ«d. AllΔhumma bΔrik 'alΔ MuαΈ₯ammad wa 'alΔ Δli MuαΈ₯ammad kamΔ bΔrakta 'alΔ IbrΔhΔ«m wa 'alΔ Δli IbrΔhΔ«m innaka αΈ₯amΔ«d majΔ«d
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam."
Keutamaan Sholawat
Sholawat juga merupakan perintah dari Allah SWT untuk hamba-Nya. Dengan bersholawat, maka setiap umat Islam akan mendapatkan keutamaan yang sangat mulia. Berikut beberapa keutamaan sholawat seperti yang tertera dalam buku Kumpulan Shalawat Nabi Superlengkap karya Ibnu Watiniyah,
- Menjadi manusia paling mulia di sisi Rasulullah SAW di hari kiamat.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya manusia yang paling utama dengan aku besok pada hari kiamat ialah mereka yang paling banyak membaca sholawat untukku." (HR Nasai dan Ibnu Hibban)
- Mendapatkan syafaat di hari kiamat.
Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang bersholawat untukku pada waktu pagi sepuluh kali dan pada waktu sore sepuluh kali, dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat." (HR Thabrani)
- Dikabulkan dan dimudahkan segala hajatnya.
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa bersholawat untukku dalam sehari seratus kali, Allah mendatangkan hajatnya seratus hajat, yang tujuh puluh untuk akhiratnya, dan yang tiga puluh untuk dunianya." (HR Ibnu Najar)
- Dihilangkan kesulitan dan kesusahan dalam hidupnya.
Rasulullah SAW bersabda, "Perbanyak membaca sholawat untukku. Sesungguhnya yang demikian itu akan melepaskan semua kesulitan dan hilangnya segala kesusahan."
- Allah SWT meninggikan derajat sepuluh kali, memberikan sepuluh kebajikan, menghapuskan sepuluh kejahatan, dan membebaskan dari kemunafikan.
(kri/kri)












































Komentar Terbanyak
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan