Terdapat empat keadaan mengenai anjuran mengangkat kedua tangan saat salat. Keadaan apa saja sunah itu dilakukan?
Anjuran mengangkat kedua tangan saat salat termasuk dalam perkara sunah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam buku yang berjudul Fikih Sunnah Jilid 1 karya Sayyid Sabiq.
Mayoritas ulama sepakat cara mengangkat kedua tangan yang sesuai dengan Rasulullah SAW adalah dengan mengangkat kedua tangan sampai sejajar dengan kedua bahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang muslim juga dianjurkan untuk mengangkat tangan sampai ujung jari-jari sejajar dengan bagian atas telinga. Lalu, kedua ibu jari berada pada bagian bawah telinga dan kedua telapak tangannya sejajar dengan kedua bahu.
Ketentuan ini didasarkan pada sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Daud, Nasai, dan Tirmidzi. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Apabila Rasulullah SAW berdiri untuk mengerjakan salat, beliau mengangkat kedua tangannya sambal menegakkan jari-jarinya." (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, Nasai, dan Tirmidzi)
4 Posisi Salat yang Dianjurkan Mengangkat Kedua Tangan
Bagi seorang muslim yang mengerjakan salat, dianjurkan baginya mengangkat kedua tangan pada empat keadaan, yaitu:
1. Takbiratul Ihram
Anjuran mengangkat kedua tangan saat salat pertama dilakukan ketika seorang muslim memulai salatnya dengan takbiratul ihram. Imam Baihaqi meriwayatkan dari Al-Hakim, ia berkata,
"Kami tidak pernah menemukan satu pun amalan sunah yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW secara bersamaan oleh Khulafaur Rasyidin, sepuluh orang sahabat yang dijamin masuk surga, tabi'in dan pengikut tabi'in, kecuali amalan sunah yang berkaitan dengan mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram."
Waktu mengangkat tangan ketika takbiratul ihram hendaknya dilakukan bersamaan dengan mengucapkan takbir. Namun, juga diperbolehkan untuk takbiratul ihram terlebih dahulu baru kemudian disusul dengan mengangkat kedua tangan.
2. Hendak Rukuk
Anjuran mengangkat kedua tangan saat salat yang kedua adalah ketika hendak melakukan rukuk. Cara untuk melakukannya pun sama seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
3. Bangkit dari Rukuk
Anjuran mengangkat kedua tangan saat salat ketiga adalah saat bangkit dari rukuk. Ibnu Umar RA berkata,
"Apabila Rasulullah SAW berdiri untuk mengerjakan salat, beliau mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya. Setelah itu, beliau membaca takbir. Kemudian apabila hendak rukuk beliau juga mengangkat tangannya lagi seperti saat takbir. Saat mengangkat kepala ketika bangkit dari rukuk, beliau juga mengangkat tangannya seperti saat takbir sambal membaca,
Ψ³ΩΩ ΩΨΉΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΩΩΩ ΩΩΩ ΨΩΩ ΩΨ―ΩΩΩ Ψ±ΩΨ¨ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΩΩ ΩΨ―Ω
Arab latin: Sami Allahu liman hamidah. rabbana wa laka al-hamdu.
Artinya: "Allah mendengar orang-orang yang memuji-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu lah segala pujian." (HR Bukhari, Muslim, dan Baihaqi)
4. Berdiri untuk Melanjutkan Rakaat
Anjuran mengangkat kedua tangan saat salat yang terakhir adalah ketika seorang muslim berdiri untuk melanjutkan rakaat dalam salat.
Dari Nafi' yang bersumber dari Ibnu Umar, ia berkata, "Apabila Ibnu Umar bangkit dari rakaat kedua, beliau mengangkat kedua tangannya. Kemudian ia berkata, beginilah cara yang dilakukan Rasulullah SAW." (HR Bukhari, Abu Daud, dan Nasai)
Ali RA menceritakan tentang cara salat Rasulullah SAW, "Apabila Rasulullah SAW bangkit dari dua sujud, beliau mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahu, lalu takbir."
Asy-Syaukani menambahkan penjelasan tersebut. Ia berkata, "Ketahuilah, bahwa sunahnya mengangkat kedua tangan berlaku bagi laki-laki dan perempuan, sebab tidak ada keterangan yang menjelaskan tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Dan tidak ada keterangan yang menjelaskan adanya perbedaan tentang batasan mengangkat kedua tangan antara laki-laki dan perempuan."
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi