La yukallifullahu nafsan illa wus'aha merupakan penggalan dari ayat terakhir surah Al Baqarah. Lafaz tersebut memiliki makna mendalam.
Allah SWT berfirman,
ÙÙØ§ ÙÙÙÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙ°ÙÙ ÙÙÙÙØ³Ùا اÙÙÙÙØ§ ÙÙØ³ÙعÙÙÙØ§ Û ÙÙÙÙØ§ Ù ÙØ§ ÙÙØ³ÙØšÙØªÙ ÙÙØ¹ÙÙÙÙÙÙÙØ§ Ù ÙØ§ اÙÙØªÙØ³ÙØšÙØªÙ Û Ø±ÙØšÙÙÙÙØ§ ÙÙØ§ ØªÙØ€ÙØ§Ø®ÙØ°ÙÙÙØ§Ù اÙÙÙ ÙÙÙØ³ÙÙÙÙÙØ§Ù اÙÙÙ Ø§ÙØ®ÙØ·ÙØ£ÙÙÙØ§ Û Ø±ÙØšÙÙÙÙØ§ ÙÙÙÙØ§ ØªÙØÙÙ ÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙØ§Ù Ø§ÙØµÙØ±ÙØ§ ÙÙÙ ÙØ§ ØÙÙ ÙÙÙØªÙÙ٠عÙÙÙ٠اÙÙÙØ°ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ ÙÙØšÙÙÙÙÙØ§ Û Ø±ÙØšÙÙÙÙØ§ ÙÙÙÙØ§ ØªÙØÙÙ ÙÙÙÙÙÙØ§ Ù ÙØ§ ÙÙØ§ Ø·ÙØ§ÙÙØ©Ù ÙÙÙÙØ§ ØšÙÙÙÛ ÙÙØ§Ø¹ÙÙ٠عÙÙÙÙØ§Û ÙÙØ§ØºÙÙÙØ±Ù ÙÙÙÙØ§Û ÙÙØ§Ø±ÙØÙÙ ÙÙÙØ§ Û Ø§ÙÙÙØªÙ Ù ÙÙÙÙÙ°ÙÙÙØ§ ÙÙØ§ÙÙØµÙرÙÙÙØ§ عÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ٠٠اÙÙÙÙ°ÙÙØ±ÙÙÙÙ٠࣠٢ٚي
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
LÄ yukallifullÄhu nafsan illÄ wus'ahÄ, lahÄ mÄ kasabat wa 'alaihÄ maktasabat, rabbanÄ lÄ tu'ÄkhiÅŒnÄ in nasÄ«nÄ au akhá¹a'nÄ, rabbanÄ wa lÄ taឥmil 'alainÄ iá¹£ran kamÄ áž¥amaltahÅ« 'alal-laŌīna min qablinÄ, rabbanÄ wa lÄ tuឥammilnÄ mÄ lÄ á¹Äqata lanÄ bih(Ä«), wa'fu 'annÄ, wagfir lanÄ, warឥamnÄ, anta maulÄnÄ faná¹£urnÄ 'alal qaumil-kÄfirÄ«n(a).
Artinya: "Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) "Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir." (QS Al Baqarah: 286)
Arti La Yukallifullahu Nafsan Illa Wus'aha
Pada ayat terakhir surah Al Baqarah tersebut, Allah SWT mengawali firman-Nya dengan lafaz la yukallifullahu nafsan illa wus'aha. Menurut terjemahan Al-Qur'an Kementerian Agama RI, arti la yukallifullahu nafsan illa wus'aha adalah Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya.
Dengan kata lain, seperti diterangkan dalam Tafsir Ibnu Katsir, seseorang tidak dibebani melainkan sebatas kemampuannya. Ibnu Katsir mengatakan, hal itu merupakan salah satu sifat lemah-lembut Allah SWT kepada makhluk-Nya dan kasih sayang-Nya serta kebaikan-Nya pada mereka.
Lebih lanjut Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat tersebut me-nasakh dan merevisi kekhawatiran pada sahabat dalam firman Allah SWT,
ÙÙØ¥ÙÙÙ ØªÙØšÙدÙÙØ§ Ù ÙØ§ ÙÙ٠أÙÙÙÙÙØ³ÙÙÙ٠٠أÙÙÙ ØªÙØ®ÙÙÙÙÙÙ ÙÙØÙØ§Ø³ÙØšÙÙÙÙ Ù ØšÙÙ٠اÙÙÙÙÙ
Artinya: "Dan jika kalian melahirkan apa yang ada di dalam hati kalian atau kalian menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kalian tentang perbuatan itu. (QS Al Baqarah: 284)
Keutamaan Ayat Terakhir Surah Al Baqarah
Ayat terakhir surah Al Baqarah tepatnya ayat 285 dan 286 kerap menjadi bacaan dzikir. Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab Al Itqan fi 'Ulumil Qur'an memaparkan sebuah hadits yang menyebut keutamaan membaca ayat terakhir surah Al Baqarah. Dikatakan, ayat tersebut menjadi pelindung bagi orang yang membacanya pada malam hari.
Enam imam hadits (As-Sittah) meriwayatkan hal itu dari Ibnu Mas'ud,
"Barang siapa membaca dua ayat terakhir dari surah Al Baqarah pada malam hari maka keduanya akan melindunginya.
Al-Hakim turut meriwayatkan dari an-Nu'man bin Basyir bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Allah Ta'ala menulis kitab-Nya sebelum menciptakan langit dan bumi dalam jangka dua ribu tahun. Dia menurunkan dua ayat darinya yang menutup surah Al Baqarah dengan keduanya. Tidakkah kedua ayat tersebut dibaca di dalam sebuah rumah, kecuali setan tidak ada yang berani mendekatinya selama tiga malam."
detikers bisa membaca dua ayat terakhir surah Al Baqarah yang dimaksud dalam hadits tersebut di sini.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
10 Negara yang Warganya Paling Rajin Berdoa, Indonesia Teratas