Dalam Islam, konsep jodoh memiliki makna yang mendalam. Jodoh dipercayai sebagai rencana Allah SWT yang telah ditentukan sebelum manusia lahir ke dunia.
Konsep jodoh tak kemana termaktub dalam Al-Qur-an di beberapa surahnya. Mulai dari Surat An Nahl ayat 72, Surah An Nur ayat 26 serta Surah Asy Syura ayat 11. Ada juga di Surah Ar Rum ayat 21 dan Surah Al Hujurat ayat 13.
Meskipun begitu, umat Muslim dianjurkan untuk berusaha dengan ikhlas dan berdoa untuk mendapatkannya. Namun harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar seperti melakukan proses ta'aruf.
Ustazah Dra Hj Dede Rosidah atau Mamah Dedeh mengatakan dalam tausiyahnya di acara 'Assalamualaikum Mamah Dedeh' Trans 7, mengatakan Islam tidak mengajarkan umatnya untuk pacaran. Karena hal itu salah satu perbuatan dosa, namun ada cara terbaik untuk bisa mengenal calon pasangan dengan cara ta'aruf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang dijelaskan dalam buku "Ensiklopedi Cinta" yang ditulis oleh Dian Widianti, SPsi, taaruf adalah proses perkenalan antara pria dan wanita dengan tujuan mencapai pernikahan. Tujuan dari taaruf adalah untuk saling memahami dan mengenali kelebihan serta kekurangan calon pasangan, beserta keluarganya, sehingga kita dapat membuat keputusan yang tepat mengenai apakah seseorang cocok menjadi pendamping hidup kita atau tidak.
"Kalau nggak ada ta'aruf maka tak sayang," kata Mamah Dedeh.
Jika ada yang langsung mengajak ta'aruf, Mamah Dedeh mengatakan, jangan langsung diambil tawaran tersebut. Cari tahu dulu bagaimana calon suami atau istri kita agar tidak menyesal di kemudian hari.
"Kalau taaruf ditawarin, jangan langsung mau, cari orang ketiga yang dekat dengan si calon. Rasul mengatakan, kalau kita pengin mengenal seseorang, tiga hari tiga malam bareng-bareng sama dia baru kita tahu siapa dia" ujar Mamah Dedeh.
"Kalau bareng 24 jam di depan kita baik terus kan? Tapi di belakang, kita tidak tahu. Makanya minimal tiga hari tiga malam bareng dengan dia tahu positif negatifnya dia, baik buruknya dia. Makanya tanya sama kerabatnya, tetangganya, sahabatnya, sekian tahun dia mengenal orang tadi karakternya gimana," bebernya.
Pasalnya, rumah tangga adalah ibadah yang paling lama. Maka dari itu hati-hatilah dalam memilih pasangan. Jangan sampai ada penyesalan.
"Makanya orang Jawa bilang, lihat tuh bibit bebet bobotnya baru dibabat," tukas Mamah Dedeh.
Dalil Soal Jodoh Tak ke Mana
Berikut bacaan surah-surah yang ada dalam Al-Quran soal jodoh tak kemana:
Surat An Nahl
وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّجَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَزْوَاجِكُمْ بَنِيْنَ وَحَفَدَةً وَّرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِۗ اَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَتِ اللّٰهِ هُمْ يَكْفُرُوْنَۙ
Bacaan latin: Wallaahu ja'alalakum min angfusikum azwaajaw waja'ala lakummin azwajikum banina wahafadataw warazaqokum minatthoyyibat. Afabil baathili yu' minu na wa bini'matillaahi hum yakfuruun
Artinya: "Allah telah menjadikan bagi kalian pasangan dari jenis kalian sendiri, dan dari pasangan kalian, Allah menciptakan anak dan cucu, dan Dia memberi rezeki yang baik kepada kalian. Mengapa kalian beriman pada yang salah dan mengingkari nikmat Allah?" (QS. An Nahl ayat 72).
Surah An Nur
اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِۚ اُولٰۤىِٕكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ ࣖ
Bacaan latin: Alkhobitsatu lilkhobitsina walkhobitsuna lilkhobiitsat. Watthoyyibatu litthoyyibina watthoyyibuna litthoyyibat. Ulaaa ika mubarra una mimma yaquuluuna lahum maghfirotuw warizkun kariim
Artinya: "Perempuan-perempuan yang jahat untuk laki-laki yang jahat, dan laki-laki yang jahat untuk perempuan-perempuan yang jahat, sementara perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik. Mereka yang baik itu bersih dari tuduhan-tuduhan yang buruk. Mereka akan mendapatkan pengampunan dan rezeki yang mulia." (QS. An Nur 26)
Surah Asy Syura
فَاطِرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّمِنَ الْاَنْعَامِ اَزْوَاجًاۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Bacaan latin: Fathirussamawati walardh. Ja'alalakummin angfusikum azwajawwaminal'an'ami azwaaja. Yadzraukum fiihi laisa kamits lihi syaiun wahuwassami'ul bashir
Artinya: "Allah adalah Pencipta langit dan bumi. Dia menciptakan pasangan-pasangan untuk kalian dari jenis kalian sendiri dan juga menciptakan pasangan-pasangan dari jenis hewan ternak. Melalui cara ini, Dia memungkinkan kalian untuk berkembang biak. Tidak ada yang serupa dengan-Nya, dan Dia adalah Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat.". (QS. Asy Syura ayat 11).
Baca juga: 9 Cara Memilih Pasangan Hidup Menurut Islam |
Surah Ar Rum
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Bacaan latin: Wa min ayatihi an khalaqa lakum min anfusikum azwajal litaskunu ilaiha wa ja'ala bainakum mawaddataw wa raḥmah, inna fi zalika la`ayatil liqaumiy yatafakkarụn
Artinya: "Salah satu tanda kebesaran-Nya adalah penciptaan pasangan-pasangan untukmu dari dirimu sendiri agar kamu merasakan ketentraman dengannya. Dia menanamkan dalam hatimu rasa cinta dan kasih sayang. Sungguh, dalam hal ini terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi mereka yang berpikir.". (QS. Ar Rum ayat 21)
Surah Al Hujurat
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا
Bacaan latin: Yaa ayyuhannaasu innaa kholaqnaakum mindzakariw wauntsaa waja'alnaakum syu'uubaw waqobaaila lita'aarofuu
Artinya: "Hai manusia! Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, lalu Kami menjadikan kalian berbagai bangsa dan suku supaya kalian bisa saling mengenal." (QS. Al Hujurat ayat 13).
(hnh/nwk)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!