Takdir Mubram dan Takdir Muallaq, Apa Bedanya?

Takdir Mubram dan Takdir Muallaq, Apa Bedanya?

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Sabtu, 23 Sep 2023 17:00 WIB
Muslim woman in headscarf and hijab prays with her hands up in air in mosque.Religion praying concept.
Ilustrasi takdir. (Foto: iStock)
Jakarta -

Takdir adalah ketetapan yang datangnya dari Tuhan dan tak ada manusia bisa menghindarinya. Ajaran Islam mengenal takdir mubram dan takdir muallaq.

Takdir dalam Islam juga dikenal dengan sebutan qadha dan qadar. Iman kepada takdir Allah SWT atau qadha dan qadar merupakan rukun iman yang keenam.

Sedikit penjelasan mengenai qadha dan qadar telah ditulis dalam buku Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Marlina Hidayati Ansanoor, buku itu mendefinisikan qadha sebagai ketetapan Allah SWT sejak zaman azali (sebelum manusia itu lahir), sedangkan Qqdar adalah ketetapan-Nya yang sedang atau telah terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Takdir Allah SWT qadha dan qadar dibagi menjadi dua, yakni takdir mubram dan takdir muallaq. Apa pengertiannya?

Tentang Takdir Mubram

Masih diambil dari sumber yang sama takdir mubram adalah takdir yang telah ditentukan Allah SWT secara pasti dan mendasar bagi setiap makhluk.

ADVERTISEMENT

Hal ini sesuai dengan keterangan dari firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 78 yang bunyinya:

اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا

Artinya: "Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh suatu kebaikan, mereka berkata, "Ini dari sisi Allah" dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata, "Ini dari engkau (Nabi Muhammad)." Katakanlah, "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Mengapa orang-orang itu hampir tidak memahami pembicaraan?"

Contoh Takdir Mubram

Dinukil dari buku Mengenal Rukun Iman dan Islam yang ditulis oleh A. Miftahul Basar, berikut contoh-contoh takdir mubram:

  • Jenis kelamin manusia
  • Ajal manusia
  • Kejadian kiamat
  • Jodoh
  • Kelahiran manusia

Tentang Takdir Muallaq

Takdir muallaq definisinya adalah takdir yang pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh usaha manusia. Meski demikian, dalam pelaksanaannya, takdir ini dilakukan sesuai dengan hukum sebab akibat (sunatullah) yang telah ditetapkan oleh Allah SWT bagi kehidupan di muka bumi ini.

Dengan kata lain, takdir muallaq bisa berubah-ubah sesuai dengan usaha maupun doa seseorang. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Ar-Ra'ad ayat 11 yang berbunyi:

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ

Artinya: "Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."

Contoh Takdir Muallaq

1. Kesehatan

Manusia bisa menjadi sehat ataupun sakit tergantung dengan apa yang dia lakukan. Apabila ia rajin berolahraga, makan yang bergizi, dan menjaga kebersihan, maka ia akan senantiasa sehat. Begitu pula sebaliknya.

2. Kepandaian

Kepandaian manusia merupakan salah satu contoh takdir muallaq, sebab kepintaran manusia bisa diusahakan. Apabila ia tidak mau belajar dan menuntut ilmu, maka kebodohan akan selalu menyertainya.

3. Kekayaan

Walaupun ada orang yang terlahir kaya karena orang tuanya, namun kekayaan bukanlah sebuah takdir yang tidak bisa diubah. Sebab, apabila manusia itu berusaha dengan giat untuk mencari rezeki, maka Allah SWT akan memberinya hasil yang setimpal.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads