Takdir mubram adalah ketetapan Allah SWT kepada makhluk-Nya yang tidak dapat berubah. Keberadaan takdir mubram pasti terjadi dan tidak bisa dielakkan kejadiannya oleh manusia.
Dalam buku berjudul Mengenal Rukun Iman dan Islam (2021), Miftahul Basar menjelaskan dalam menghadapi ketetapan Allah melalui takdir mubram, sebagai umat Islam sudah seharusnya kita senantiasa bersyukur atas takdir mubram yang baik, dan bersabar atas takdir mubram yang buruk. Hal tersebut sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Hadid ayat 22 yang berbunyi:
مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Dalil lain tentang mengimani takdir mubram ini terdapat dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rum ayat 30 yang berbunyi:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
Contoh Takdir Mubram
Contoh-contoh dari takdir mubram yang melekat dalam kehidupan kita sehari-hari antara lain adalah sebagai berikut:
1. Kematian atau jatah usia kita
Kematian adalah hal yang tidak bisa diprediksikan sebelumnya. Kedatangannya tidak bisa kita ketahui kapan, namun pasti akan terjadi pada semua orang. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya." (QS. Ali Imran ayat 185)
2. Jenis kelamin kita saat dilahirkan
Sejak dilahirkan, jenis kelamin kita sudah pasti perempuan atau laki-laki. Oleh karena itu, terkait hal ini, manusia tidak bisa merubahnya. Hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam hadits Abdullah ibn Mas'ud RA, ia berkata, "Allah SWT melaknat orang-orang perempuan yang membuat tato dan yang meminta membuat tato, memendekkan rambut, serta yang berupaya merenggangkan gigi supaya kelihatan bagus, yang mengubah ciptaan Allah. (HR Bukhari)
3. Jodoh
Jodoh adalah hal yang membuat seseorang selalu menebak-nebak siapa jodoh yang sudah ditetapkan Allah. Tidak ada yang tahu jodoh dari seseorang siapa hingga ia dipertemukan langsung oleh Allah pada waktunya. Keterangan mengenai jodoh ini terdapat dalam firman Allah SWT berikut:
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْأَزْوَٰجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: "Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui."
4. Bencana alam seperti gunung meletus, gempa, hujan, dan sejenisnya
Musibah merupakan takdir mubram yang tidak dapat kita sangkal kedatangannya. Hal ini disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:
مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۗ وَمَن يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُۥ ۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
Artinya: "Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. At-Taghabun ayat 11)
Dalam menanggapi takdir mubram, sudah seharusnya kita senantiasa bersabar serta pasrah terhadapnya. Dengan menyadari bahwa usia, musibah, jodoh, dan lainnya sudah menjadi keputusan Allah SWT kepada hamba-Nya, maka kita dapat menjalankan keseharian tanpa diliputi rasa gelisah dan ketakutan yang berlebih.
(erd/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis