Sholat sunnah sebelum sholat wajib termasuk amalan tambahan yang bisa dikerjakan umat Islam. Sholat ini ada yang hukumnya sunnah muakkad dan ada yang ghairu muakkad.
Sholat sunnah adalah sholat yang tidak wajib untuk dikerjakan. Meskipun begitu, umat Islam tetap dianjurkan untuk mengerjakan sholat tersebut sebab banyak pahala dan fadhilah yang bisa diperoleh.
Seperti yang diriwayatkan oleh Tirmidzi sebagaimana dinukil dalam buku Sunah-Sunah Kecil Berpahala Besar yang ditulis oleh Muhammad Safrodin, sebagai berikut,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
مَنْ ثَابَرَ عَلَى اثْنَتَى عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ
Artinya: "Barang siapa membiasakan sholat sunah dua belas rakaat dalam sehari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga. Dua belas rakaat tersebut adalah empat rakaat sebelum Dzuhur, dua rakaat sesudah Dzuhur, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Tirmidzi)
Berdasarkan hukum pelaksanaannya, sholat sunnah yang mengiringi sholat wajib dibedakan menjadi dua, yakni sunnah muakkad dan ghairu muakkad. Sholat sunnah muakkad adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, sedangkan sunnah ghairu muakkad tidak begitu dikuatkan.
Mengutip buku Dialog Lintas Mazhab karya Asmaji Muchtar, yang termasuk sholat sunnah muakkad menurut mazhab Syafi'i adalah dua rakaat sebelum Subuh, dua rakaat sebelum Dzuhur atau sholat Jumat, dua rakaat setelah sholat Dzuhur atau sholat Jumat, dua rakaat setelah sholat Maghrib, dan dua rakaat setelah sholat Isya.
Adapun, yang termasuk sholat sunnah ghairu muakkad antara lain dua rakaat sebelum sholat Dzuhur atau sholat Jumat selain yang muakkad, dua rakaat setelah sholat Dzuhur atau sholat Jumat selain yang muakkad, empat rakaat sebelum sholat Ashar, dua rakaat sebelum sholat Maghrib, dan dua rakaat sebelum sholat Isya.
Sholat Sunnah sebelum Sholat Wajib
Dari jumlah tersebut, yang termasuk sholat sunnah sebelum sholat wajib yang hukumnya sunnah muakkad antara lain:
- Dua rakaat sebelum Subuh
- Dua rakaat sebelum Dzuhur atau sholat Jumat
Sedangkan sholat sunnah sebelum sholat wajib yang hukumnya ghairu muakkad terdiri dari:
- Dua rakaat sebelum Dzuhur atau sholat Jumat selain yang muakkad
- Empat rakaat sebelum Ashar
- Dua rakaat sebelum Maghrib
- Dua rakaat sebelum Isya
Dalam buku Sunah-Sunah Kecil Berpahala Besar yang ditulis oleh Muhammad Safrodin, terdapat dalil yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum sholat Dzuhur dan dua rakaat sebelum sholat Subuh.
Berikut adalah dalilnya,
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَدَعُ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الغَدَاةِ
Artinya: "Dari Aisyah RA bahwa Nabi SAW tidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum sholat Dzuhur dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Bukhari)
Sholat sunnah sebelum sholat wajib yang dikerjakan sebelum Subuh ini memiliki pahala yang sangat besar, yaitu lebih baik dari dunia seisinya.
عَنْ عَائِشَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرُ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا
Artinya: "Dari Aisyah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, 'Dua rakaat Fajar itu lebih baik daripada dunia seisinya." (HR Muslim)
Sementara itu, dalil tentang sholat sunnah sebelum sholat Dzuhur termuat dalam sejumlah hadits. Untuk sholat sunnah sebelum Dzuhur sebanyak empat rakaat bersandar pada hadits berikut,
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لا يَدَعُ أَرْبَعًا قَبْلَالظُّهْرِ وَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الغَدَاةِ
Artinya: "Dari Aisyah RA bahwa Nabi SAW tidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum sholat Dzuhur dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Bukhari)
Adapun, hadits sholat sunnah sebelum sholat Dzuhur dua rakaat mengacu pada,
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: حَفِظْتُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ العِشَاءِ فِي بَيْتِهِ وَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الصُّبْحِ
Artinya: "Dari Ibnu Umar, ia berkata, 'Saya hafal (ingat dengan betul) dari Nabi SAW sepuluh rakaat sholat sunah; dua rakaat sebelum sholat Dzuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Magrib di rumah beliau dan dua rakaat sesudah Isya di rumah pula, dan juga dua rakaat sebelum Subuh.'" (HR Bukhari dan Muslim)
Selain sholat sunnah sebelum sholat wajib, ada juga sholat sunnah setelah sholat wajib. Di antaranya dua rakaat setelah Dzuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dan dua rakaat setelah Isya.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Pandangan Ulama
4 Sifat Nabi Muhammad SAW yang Patut Diteladani