Salat istikharah dikerjakan ketika seorang muslim bimbang akan pilihan yang dihadapi dalam hidupnya. Amalan sunnah yang satu ini memohon petunjuk kepada Allah SWT untuk menentukan pilihan terbaik.
Perintah salat istikharah dijelaskan dalam sebuah hadits dari Jabir yang berbunyi,
"Rasulullah SAW mengajari kami (para sahabat) untuk salat istikharah ketika menghadapi setiap persoalan, sebagaimana beliau mengajari kami semua surat dari Al-Qur'an. Beliau bersabda, 'Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah salat sunnah dua rakaat," (HR Imam Al-Bukhari)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makna istikharah secara bahasa adalah meminta kebaikan pada sesuatu seperti dijelaskan oleh Aini Aryani dalam bukunya yang bertajuk Serba-Serbi Shalat Istikharah. Karenanya, salat istikharah kerap dikerjakan ketika seorang muslim dilanda rasa bimbang.
Terkait waktu pengerjaan salat istikharah tidak ada batasan, artinya amalan tersebut bisa dilakukan kapan saja. Namun, Ustaz Khalil Amrin Ali al-Sunguti dalam buku Mudah dan Cepat Hafal Semua Bacaan Salat, Doa Pilihan & Surat Pendek mengemukakan ada waktu yang dianjurkan untuk mengerjakan sholat istikharah yaitu pada malam hari seperti salat tahajud dan hajat.
Sebab, pada sebuah hadits Rasulullah SAW menyebut waktu tersebut sangat mustajab. Lantas bagaimana tata cara salat istikharah?
Tata Cara Salat Istikharah
Mengutip buku Shalat Sunnah Hikmah dan Tuntunan Praktis susunan Nasrul Umam Syafi'i dan Lukman Hakim, berikut tata cara salat istikharah.
1. Membaca niat
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab latin: Usholli sunnatal istikhooroti rok'ataini lillahi ta'aalaa
Artinya: "Aku niat sholat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta'ala."
2. Takbiratul ihram
3. Membaca surah Al Fatihah
4. Membaca surah dalam Al-Qur'an
5. Rukuk
6. I'tidal
7. Sujud pertama
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
9. Sujud kedua
10. Bangun atau berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua
11. Membaca surah Al Fatihah
12. Membaca surah dalam Al-Qur'an
13. Rukuk
14. I'tidal
15. Sujud pertama
16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
17. Sujud kedua
18. Bangun dari sujud dan membaca tasyahud akhir
19. Salam
Bacaan Doa Setelah Sholat Istikharah
Setelah mengerjakan salat istikharah, ada doa yang bisa dipanjatkan. Doa ini bertujuan memohon petunjuk atas masalah yang tengah dihadapi.
Dikutip dari buku Sukseskan Bisnismu dengan 21 Amalan Sunnah yang Terbukti Dahsyat karya Ahmad Jarifin, berikut bunyi doanya.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Arab latin: Allâhumma shalli wa sallim 'alâ sayyidina muḫammadin, Alḫamdulillâhi rabbil 'âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi 'ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta'lamu wa lâ a'lamu, wa anta 'allâmul ghuyûb. Allahumma fa-in kunta ta'lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa 'âqibati amrî 'âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa in kunta ta'lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa 'âqibati amrî 'âjilihi wa âjilihi fashrifnî 'anhu washrfhu 'annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka 'alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu 'alâ sayyidina muḫammadin, walḫamdulillâhi rabbil 'âlamîn.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apa pun keadaannya. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu."
(aeb/nwk)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa