Thaharah merupakan istilah bersuci dalam agama Islam, khususnya ketika hendak melaksanakan salat. Secara istilah, thaharah berarti membersihkan diri, pakaian, tempat, dan benda-benda lain dari najis serta hadats sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Dijelaskan oleh Ustaz Syaifurrahman El-Fati melalui bukunya yang bertajuk Panduan Lengkap Ibadah Sehari-hari, secara sederhana thaharah artinya suci dari hadats dan najis. Sementara itu, Imam Nawawi mengartikan thaharah sebagai mengangkat hadats atau menghilangkan dari najis.
Terkait thaharah ini disebutkan dalam surah Al Maidah ayat 6,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qumtum ilaṣ-ṣalāti fagsilụ wujụhakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaḥụ biru`ụsikum wa arjulakum ilal-ka'baīn, wa ing kuntum junuban faṭṭahharụ, wa ing kuntum marḍā au 'alā safarin au jā`a aḥadum mingkum minal-gā`iṭi au lāmastumun-nisā`a fa lam tajidụ mā`an fa tayammamụ ṣa'īdan ṭayyiban famsaḥụ biwujụhikum wa aidīkum min-h, mā yurīdullāhu liyaj'ala 'alaikum min ḥarajiw wa lākiy yurīdu liyuṭahhirakum wa liyutimma ni'matahụ 'alaikum la'allakum tasykurụn
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur,"
2 Jenis Thaharah dalam Islam
Mengutip dari buku Panduan Lengkap Shalat, Doa, Zikir & Shalawat karya Ustaz Enjang Burhanudin Yusuf M Pd, berikut 2 jenis thaharah dalam Islam.
1. Thaharah dari Najis
Dalam hukum syara', najis berarti segala benda kotor dan mencegah muslim melakukan salat, thawaf, memberi khutbah Jumat, dan berbagai ibadah lainnya. Thaharah dari najis dapat dilakukan dengan menghilangkan najis yang melekat.
Menurut buku Materi-materi Pendalaman Nilai Dasar Islam oleh Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny dkk, najis terbagi atas najis berat, sedang, dan ringan. Contoh dari najis berat ialah air liur anjing yang disucikannya harus dengan menggunakan tanah.
Najis sedang terpecah lagi menjadi najis hukumiyah dan ainiyah. Hukumiyah ini diyakini adanya tapi tidak nyata zat, rasa, bau, dan warnanya. Contoh dari najis hukumiyah adalah kencing yang telah lama kering, maka menyucikannya hanya dengan mengalirkan air di atas benda yang kena najis.
Sementara itu, najis ainiyah masih ada zat, warna, rasa, dan baunya. Cara mencuci najis ainiyah ialah menghilangkan zat, rasa, warna dan baunya.
Terakhir adalah najis ringan seperti air kencing bayi laki-laki yang belum makan apa-apa selain ASI. Cara menyucikan najis ringan adalah dengan memercikkan air.
2. Thaharah dari Hadats
Sementara itu, thaharah dari hadats terbagi lagi ke dalam dua macam yaitu hadats kecil yang mencakup sesuatu yang membatalkan wudhu. Kedua ialah hadats besar yang harus dihilangkan dengan melakukan mandi junub atau wajib.
Hadats kecil dapat dihilangkan hanya dengan membasuh atau berwudhu. Hal-hal yang termasuk hadats kecil ialah mengeluarkan sesuatu dari qubul atau dubur, menyentuh qubul atau dubur dengan telapak tangan, hilang kesadaran karena tidur, serta menyentuh kulit lawan jenis yang telah balig dan bukan mahram.
Adapun, contoh dari hadats besar ialah haid bagi perempuan, keluar air mani akibat mimpi basah atau sebab lain, hubungan suami istri, serta meninggal dunia.
Macam-macam Alat Thaharah
Merujuk pada buku Panduan Lengkap Shalat, Doa, Zikir & Shalawat, berikut sejumlah alat yang dapat digunakan untuk thaharah jika air tidak dapat dijumpai.
- Tanah/debu
- Kertas
- Daun
- Kayu
(aeb/rah)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi