Pahala Puasa Muharram yang Tak Terdapat dalam Ibadah Lain

Pahala Puasa Muharram yang Tak Terdapat dalam Ibadah Lain

Kristina - detikHikmah
Senin, 24 Jul 2023 18:30 WIB
Hands folded in prayer on a black isolated background. The priest in prayer. Rosary in the hands of men
Ilustrasi pahala puasa Muharram. Foto: iStock
Jakarta -

Muharram termasuk bulan suci dalam Islam dan menjadi bulan paling utama untuk menjalankan puasa setelah puasa Ramadan. Pahala puasa Muharram tidak terdapat dalam ibadah lainnya.

Dalam kalender Hijriah, Muharram adalah bulan pertama yang mengawali tahun baru Islam. Sejumlah peristiwa penting terjadi pada bulan ini, terlebih pada hari Asyura atau 10 Muharram.

Imam Baihaqi dalam Kitab Fadha 'Ilul Quqat mengeluarkan riwayat yang panjang terkait peristiwa yang terjadi pada hari Asyura. Mulai dari penciptaan Nabi Adam AS dan diterimanya tobatnya, penciptaan Nabi Ibrahim AS dan selamatnya ia dari api, hingga tenggelamnya Firaun saat mengejar Nabi Musa AS. Berikut bunyi penggalan haditsnya,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"...Allah menciptakan Adam pada hari Asyura. Demikian halnya dengan Hawa. Allah menciptakan Ibrahim di hari Asyura dan pada hari itu pula Allah menyelamatkannya dari api dan mengganti (sembelihannya). Allah menenggelamkan Firaun pada hari Asyura, Allah mengangkat Idris AS pada hari Asyura, Allah menyembuhkan Ayyub pada hari Asyura, Allah mengangkat Isa bin Maryam juga pada hari Asyura, demikian juga ia dilahirkan pada hari Asyura. Allah menerima tobat Adam pada hari Asyura..."

Salah satu amalan yang bisa dikerjakan umat Islam pada bulan Muharram adalah puasa. Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

ADVERTISEMENT

Ψ£ΩŽΩΩ’ΨΆΩŽΩ„Ω Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΩŠΩŽΨ§Ω…Ω Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ Ψ±ΩŽΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ΄ΩŽΩ‡Ω’Ψ±Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩΨ­ΩŽΨ±Ω‘ΩŽΩ…ΩΨŒ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩΩ’ΨΆΩŽΩ„Ω Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΩ„ΩŽΨ§Ψ©Ω Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΩΩŽΨ±ΩŠΨΆΩŽΨ©Ω Ψ΅ΩŽΩ„ΩŽΨ§Ψ©Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩŠΩ’Ω„

Artinya: "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim dalam Shahih-nya bab Fadhlu Shaum Al-Muharram)

Di antara puasa Muharram yang bisa dikerjakan adalah puasa pada hari Asyura. Dalil pelaksanaan puasa Asyura bersandar pada hadits yang menyebut,

ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ†Ω ابْنِ ΨΉΩŽΨ¨Ω‘ΩŽΨ§Ψ³Ω رَآِيَ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡ΩΩ…ΩŽΨ§ Ψ£ΩŽΩ†Ω‘ΩŽ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„ΩŽ اللهِ ο·Ί Ψ΅ΩŽΨ§Ω…ΩŽ ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ عَاشُورَاَؑ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩ…ΩŽΨ±ΩŽ Ψ¨ΩΨ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩΩ‡Ω

Artinya: "Dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh untuk berpuasa pada hari itu." (Muttafaq 'alaih)

Dalam hadits shahih yang termuat dalam Kitab Sunan At-Tirmidzi juga disebutkan,

Ψ­ΩŽΨ―Ω‘ΩŽΨ«ΩŽΩ†ΩŽΨ§ Ω‡ΩŽΨ§Ψ±ΩΩˆΩ†Ω بْنُ Ψ₯ΩΨ³Ω’Ψ­ΩŽΨ§Ω‚ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω‡ΩŽΩ…Ω’Ψ―ΩŽΨ§Ω†ΩΩŠΨŒ Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ: Ψ­ΩŽΨ―Ω‘ΩŽΨ«ΩŽΩ†ΩŽΨ§ ΨΉΩŽΨ¨Ω’Ψ―ΩŽΨ©Ω بْنُ Ψ³ΩΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω…ΩŽΨ§Ω†ΩŽΨŒ ΨΉΩŽΩ†Ω’ Ω‡ΩΨ΄ΩŽΨ§Ω…Ω بْنِ ΨΉΩΨ±Ω’ΩˆΩŽΨ©ΩŽΨŒ ΨΉΩŽΩ†Ω’ Ψ£ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ‡ΩΨŒ ΨΉΩŽΩ†Ω’ عَائِشَةَ، Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽΨͺΩ’: ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ عَاشُورَاُؑ ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…Ω‹Ψ§ ΨͺΩŽΨ΅ΩΩˆΩ’Ω…ΩΩ‡Ω ΩΩŽΨ±ΩŽΩŠΩ’Ψ³ΩŒ فِي Ψ§Ω„Ω’Ψ¬ΩŽΨ§Ω‡ΩΩ„ΩΩŠΩ‘ΩŽΨ©Ω ΩˆΩŽΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ο·Ί ΩŠΩŽΨ΅ΩΩˆΩ’Ω…ΩΩ‡Ω ΩΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ§ Ω‚ΩŽΨ―ΩΩ…ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ―ΩΩŠΩ†ΩŽΨ©ΩŽ Ψ΅ΩŽΨ§Ω…ΩŽΩ‡Ω ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩ…ΩŽΨ±ΩŽ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ§Ψ³ΩŽ Ψ¨ΩΨ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩΩ‡ΩΨŒ ΩΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ§ Ψ§ΩΩ’Ψ±ΩΨΆΩŽ Ψ±ΩŽΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ§Ω†Ω ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ±ΩŽΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ§Ω†Ω Ω‡ΩΩˆΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΩΩŽΨ±ΩΩŠΨΆΩŽΨ©ΩΨŒ وΨͺΩŽΨ±ΩŽΩƒΩŽ عَاشُورَاَؑ، ΩΩŽΩ…ΩŽΩ†Ω’ شَاَؑ Ψ΅ΩŽΨ§Ω…ΩŽΩ‡Ω ΩˆΩŽΩ…ΩŽΩ†Ω’ شَاَؑ ΨͺΩŽΨ±ΩŽΩƒΩŽΩ‡Ω. وَفِي Ψ§Ω„Ω’Ψ¨ΩŽΨ§Ψ¨Ω ΨΉΩŽΩ†Ω ابْنِ Ω…ΩŽΨ³Ω’ΨΉΩΩˆΩ’Ψ―ΩΨŒ ΩˆΩŽΩ‚ΩŽΩŠΩ’Ψ³Ω بْنِ Ψ³ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩΨŒ وَجَابِرِ بْنِ Ψ³Ω…ΩΨ±ΩŽΨ©ΩŽΨŒ ΩˆΩŽΨ§Ψ¨Ω’Ω†Ω ΨΉΩΩ…ΩŽΨ±ΩŽΨŒ ΩˆΩŽΩ…ΩΨΉΩŽΨ§ΩˆΩΩŠΩŽΨ©ΩŽ. ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’ΨΉΩŽΩ…ΩŽΩ„Ω ΨΉΩΩ†Ω’Ψ―ΩŽ Ψ£ΩŽΩ‡Ω’Ω„Ω الْعِلْمِ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ­ΩŽΨ―ΩΩŠΩ’Ψ«Ω عَائِشَةَ، ΩˆΩŽΩ‡ΩΩˆΩŽ حَدِيثُ Ψ΅ΩŽΨ­ΩΩŠΨ­ΩŒΨ› Ω„ΩŽΨ§ ΩŠΩŽΨ±ΩŽΩˆΩ’Ω†ΩŽ Ψ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩŽ ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…Ω عَاشُورَاَؑ ΩˆΩŽΨ§Ψ¬ΩΨ¨Ω‹Ψ§ΨŒ Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ω…ΩŽΩ†Ω’ رَغِبَ فِي Ψ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩΩ‡Ω Ω„ΩΩ…ΩŽΨ§ Ψ°ΩΩƒΩΨ±ΩŽ ΩΩΩŠΩ‡Ω Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΩΩŽΨΆΩ’Ω„Ω.

Artinya: "Dari Harun bin Ishaq al-Hamdani, dari Abdah bin Sulaiman, dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah, ia berkata, 'Pada awalnya, Asyura adalah hari yang di dalamnya orang-orang Quraisy berpuasa pada masa jahiliyah. Ketika itu, Rasulullah SAW juga berpuasa pada hari Asyura. Kemudian beliau datang ke Madinah, beliau juga berpuasa pada hari Asyura tersebut dan memerintahkan orang-orang untuk berpuasa di dalamnya. Lalu ketika puasa Ramadan diwajibkan, maka puasa Ramadanlah yang menjadi fardhu, dan beliau meninggalkan kewajiban puasa Asyura. Maka barang siapa mau berpuasa pada hari itu, ia boleh berpuasa. Dan barang siapa tidak ingin melakukannya, maka ia boleh untuk tidak berpuasa." (Shahih Abu Dawud, No 2110: Muttafaq 'alaih)

Puasa ini memiliki keutamaan yang tidak terdapat dalam ibadah lain.

Pahala Puasa Muharram: Hapus Dosa Setahun Lalu

Pahala puasa Muharram adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits shahih yang berbunyi,

ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ†Ω’ أَبِي ΩΩŽΩ†ΩŽΨ§Ψ―ΩŽΨ©ΩŽ رَآِيَ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡Ω Ψ£ΩŽΩ†Ω‘ΩŽ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω سُئل ΨΉΩ† Ψ΅ΩŠΩŽΨ§Ω…Ω ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ عَاشُورَاَؑ، ΩΩŽΩ‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ: Β«ΩŠΩΩƒΩŽΩΩ‘ΩΨ±Ω Ψ§Ω„Ψ³Ω†Ψ© Ψ§Ω„Ω…Ψ§ΨΆΩŠΨ©

Artinya: "Dari Abu Qatadah RA bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab, 'Puasa tersebut dapat melebur dosa setahun yang lalu'." (HR Muslim dalam Kitab Puasa bab Anjuran Puasa Asyura Tiga Hari)

Pahala puasa Asyura turut disebutkan dalam hadits yang berasal dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka Allah SWT memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barang siapa mengusap kepala anak yatim di hari tersebut, maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barang siapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah-olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka."

Hadits tersebut dinukil dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang ditulis oleh Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid. detikHikmah belum menemukan kualitas hadits tersebut.

Tahun ini, puasa Asyura bulan Muharram jatuh pada Jumat, 28 Juli 2023.




(kri/nwk)

Hide Ads