Bulan Muharram menyimpan sejumlah peristiwa penting dalam sejarah Islam dan umat nabi terdahulu. Salah satunya, selamatnya Nabi Nuh AS dari terjangan banjir bandang.
Kisah selamatnya Nabi Nuh AS ini diceritakan dalam Al-Qur'an surah Asy Syu'ara ayat 119-120. Allah SWT berfirman,
ΩΩΨ§ΩΩΩΨ¬ΩΩΩΩΩ°ΩΩ ΩΩΩ ΩΩΩ Ω ΩΩΨΉΩΩΩ ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ΄ΩΨΩΩΩΩΩ Ω‘Ω‘Ω© Ψ«ΩΩ ΩΩ Ψ§ΩΨΊΩΨ±ΩΩΩΩΩΨ§ Ψ¨ΩΨΉΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΨ¨ΩΨ§ΩΩΩΩΩΩ Ω‘Ω’Ω
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Kami selamatkan dia (Nuh) dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian, Kami tenggelamkan orang-orang yang tersisa (tidak beriman) setelah itu."
Dalam Tafsir Al-Qur'an Kemenag RI diceritakan, Nabi Nuh AS diutus kepada suatu kaum namun kaum tersebut mendustakannya. Nabi Nuh AS disebut telah berdakwah selama ratusan tahun untuk mengajak kaumnya beriman kepada Allah SWT. Nabi Nuh AS berkata,
Ψ±ΩΨ¨ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ ΩΩΩ ΩΩΨ°ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΩΫ Ω‘Ω‘Ω§ ΩΩΨ§ΩΩΨͺΩΨΩ Ψ¨ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨͺΩΨΩΨ§ ΩΩΩΩΩΨ¬ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩ ΩΩΩ Ω ΩΩΨΉΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ€ΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩ Ω‘Ω‘Ω¨
Artinya: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakanku. Maka, berilah keputusan antara aku dan mereka serta selamatkanlah aku dan orang-orang mukmin bersamaku." (QS Asy Syu'ara: 117-118)
Lebih lanjut diceritakan, Allah SWT pun mengabulkan doa Nabi Nuh AS tersebut. Kemudian Allah SWT menyelamatkannya dari banjir bandang yang melanda tempat Nabi Nuh AS diutus. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Asy Syua'ra ayat 119-120.
Menurut riwayat Qatadah dan ulama lainnya sebagaimana dinukil Ibnu Katsir dalam Qashash Al-Anbiyaa, selamatnya Nabi Nuh AS tersebut terjadi pada bulan Muharram. Dikatakan, Nabi Nuh AS dan para pengikutnya menaiki kapal pada tanggal 10 bulan Rajab, mereka berlayar selama 150 hari. Setelah itu, mereka berlabuh di Gunung Judiy selama satu bulan dan baru keluar dari kapal pada tanggal 10 Muharram.
Ibnu Jarir juga menceritakan riwayat serupa secara marfu dengan redaksi tambahan bahwa tepat di hari mereka keluar dari kapal tersebut, mereka berpuasa.
Selain menjadi hari selamatnya Nabi Nuh AS dari banjir bandang ketika ia keluar dari kapal, sejumlah peristiwa penting lain juga terjadi pada hari Asyura atau 10 Muharram. Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad Ahmad, dari Abu Hurairah RA, ia menceritakan,
Bahwa pada suatu hari Nabi Muhammad SAW bertemu dengan sekelompok orang Yahudi yang sedang berpuasa hari Asyura, lalu Nabi Muhammad bertanya, "Bertepatan dengan apakah hingga kalian berpuasa hari ini?"
Mereka menjawab, "Hari ini adalah hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan bani Israil dari penenggelaman, sedangkan Firaun ditenggelamkan, dan hari ini juga bertepatan dengan hari berlabuhnya kapal Nabi Nuh di Gunung Judiy. Pada hari inilah Nabi Nuh dan Nabi Musa berpuasa untuk mengungkapkan rasa syukur mereka kepada Allah."
Lalu Nabi Muhammad berkata, "Aku lebih berhak untuk mengikuti Nabi Musa, dan aku lebih berhak untuk berpuasa pada hari ini."
Kemudian Nabi Muhamamad berkata kepada para sahabatnya, "Apabila kalian berniat puasa di pagi hari (yakni hari Asyura) maka teruskanlah dengan berpuasa pada hari itu, dan apabila kamu telah memakan makanan yang disediakan oleh istrimu maka janganlah kamu makan lagi di sisa hari itu (untuk menghormati hari Asyura)."
Riwayat tersebut diperkuat dengan hadits serupa yang terdapat dalam Shahih Bukhari melalui sanad yang berbeda, namun tidak dengan penyebutan Nabi Nuh AS. Demikian penjelasan Ibnu Katsir.
Wallahu a'lam.
(kri/nwk)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!