Arti La Tahzan Innallaha Ma'ana, Kalimat Penenang saat Merasa Sedih

Arti La Tahzan Innallaha Ma'ana, Kalimat Penenang saat Merasa Sedih

Devi Setya - detikHikmah
Senin, 17 Jul 2023 19:15 WIB
A man sitting at the end of a bed, deep in solemn thought.
ilustrasi seorang pria bersedih Foto: Dok. iStock
Jakarta -

La tahzan innallaha ma'ana merupakan penggalan ayat Al-Qur'an pada surat At-Taubah ayat 40. Secara bahasa, La tahzan innallaha ma'ana artinya adalah "Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita."

Bagi umat muslim, kalimat ini kerap dijadikan penenang sekaligus kalimat untuk menghibur seseorang yang sedang bersedih.

Ada banyak hal yang membuat seseorang merasa sedih, termasuk ketika mendapatkan ujian. Sebagai manusia, perasaan sedih dapat datang dan dirasakan secara alami jadi hal ini termasuk wajar. Namun sebaiknya perasaan ini tidak dipendam secara terus menerus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah hadits Rasulullah SAW dapat menjadi doa untuk berlindung dari rasa sedih,

اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن..

ADVERTISEMENT

Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari gundah gulana dan rasa sedih..." (HR. Bukhari dan Muslim).

Arti La Tahzan Innallaha Ma'ana

La tahzan innallaha ma'ana merupakan petikan ayat dari surat At-Taubah ayat 40. Berikut ini adalah tulisan Arab la tahzan innallaha ma'ana:

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

Arab Latin: "La tahzan innallaha ma'ana"

Artinya: "Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita".

Dalam Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, dijelaskan isi kandungan surat At Taubah ayat 40. Ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar lari dari Makkah dan berlindung di gua Tsur, keduanya bersembunyi sampai pencarian kaum musyrikin terhadapnya mengendur, keduanya dalam kondisi yang sulit, sempit, dan berat, manakala musuh ada di setiap penjuru mencari keduanya untuk dibunuh.

Lalu Allah menurunkan pertolonganNya kepada keduanya yang tidak diduga-duga "di waktu dia berkata," yakni Nabi "kepada sahabatnya", Abu Bakar ketika dia bersedih dan sangat cemas, "janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah berserta kita."

Dengan bantuan, pertolonganNya, dan dukunganNya. "Maka Allah menurunkan ketenangan kepada Muhammad", yang keteguhan, ketentraman, dan kedamaian yang meneguhkan hati. Oleh karena itu manakala sahabatnya cemas, dia menenangkannya dengan ucapannya, 'janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita."

Kalimat ini bertujuan untuk menghibur dan mengingatkan hamba-Nya bahwa Allah tidak pernah membiarkan seorang hamba-Nya berada di dalam kesedihan dan kepedihan. Allah SWT tidak akan memberikan ujian kepada hamba-Nya melainkan sesuai dengan kemampuannya.

Sejatinya, kesedihan dan kepedihan yang sedang dialami hanya bersifat sementara saja. Maka dari itu, ketika seorang muslim sedang merasa sedih atau menghadapi cobaan yang berat, orang muslim hendaknya bersikap sabar dan ikhlas dalam menghadapinya serta memiliki keyakinan bahwa Allah SWT akan memberikan kebahagiaan kepadanya.

Mengutip buku Jadikan Allah sebagai Sandaran: Motivasi Hidup dalam Perspektif Islam Berdasarkan Filosofi Kehidupan karya Nuratika SPd I, ayat 40 dalam surat At Taubah menjelaskan bahwa segala kesedihan akan hilang jika seorang hamba memohon pertolongan dari Allah SWT. Dengan demikian, ayat ini memberi keyakinan untuk orang-orang beriman bahwa Allah akan selalu melindungi dan menyertai mereka.

Kesedihan dan cobaan yang muncul membuat seorang muslim akan selalu mengingat dan kembali ke jalan Allah. Karena ketika diberi kenikmatan, terkadang manusia lalai dan tidak mensyukuri bahwa nikmat itu juga datangnya dari Allah SWT.

Penting untuk selalu mengingat bahwa Allah SWT tidak akan menguji dan memberikan cobaan melampaui kemampuan hamba-Nya. Ketika mendapati seseorang merasa sedih, tugas kita sebagai sesama muslim adalah membantu menghiburnya.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,

"Tidaklah seorang mukmin yang bertakziah (Menghibur hari orang yang ditimpa mendapatkan musibah) saudaranya yang ditimpa musibah, kecuali pasti Allah Azza wa Jalla akan memberinya pakaian kemuliaan kelak di hari kiamat". (HR Imam Ibnu Majah dan Baihaqi).

Sementara itu, dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda: "Siapa pun yang menghibur orang yang ditimpa musibah, maka baginya pahala sebagaimana orang yang dihiburnya" (HR Imam Ibnu Majah).




(dvs/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads