KAHMI Eropa Raya Kutuk Pembakaran Al-Qur'an di Swedia: Itu Islamofobia

KAHMI Eropa Raya Kutuk Pembakaran Al-Qur'an di Swedia: Itu Islamofobia

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 30 Jun 2023 18:30 WIB
Sekretaris Umum KAHMI Eropa Raya Agung Wicaksono
Agung Wicaksono, Sekretaris Umum KAHMI Eropa Raya. Foto: Dok KAHMI Eropa Raya
Jakarta -

Aksi pembakaran Al-Qur'an terjadi di depan Masjid Raya Sodermalm, Stockholm, Swedia pada Rabu, 27 Juni 2023. Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Eropa Raya dengan tegas mengecam tindakan tersebut.

Menurut keterangan yang diterima detikHikmah, Jumat (30/6/2023), Sekretaris Umum KAHMI Eropa Raya Agung Wicaksono menuturkan aksi tersebut tergolong ke dalam tindak kebencian sekaligus wujud islamofobia. Aksi pembakaran Al-Qur'an bukan sebagai bentuk kebebasan berekspresi dan tidak bisa dianggap demikian.

"Tindakan membakar Al-Qur'an oleh seorang ekstremis yang dipenuhi kebencian merupakan perwujudan dari rasisme, kebencian, serta serangan terang-terangan terhadap prinsip-prinsip toleransi, penerimaan terhadap perbedaan, demokrasi, dan kehidupan yang damai antara penganut semua agama," urai Agung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi terduga pelaku pembakaran Al-Qur'an, Salwan Sabah Matti Momika, merupakan pengungsi asal Irak yang tinggal di Swedia selama 5 tahun terakhir. Pria berusia 37 tahun itu kini telah menjadi warga negara Swedia.

KAHMI Eropa Raya menyebut, tindakan yang dilakukan oleh Salwan tidak dapat dibenarkan dan harus dikecam meski dirinya seorang atheis. Pihaknya menegaskan, menjaga kerukunan dan saling menghormati kebebasan beragama sangatlah penting.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, KAHMI Eropa Raya membeberkan bahwa aksi pembakaran Al-Qur'an tidak mencerminkan sikap atau pandangan mayoritas Swedia. KAHMI Eropa Raya mendukung pihak berwenang untuk menyelidiki secara penuh dan menyeluruh agar pelaku dapat ditindak dengan tegas.

KAHMI Eropa Raya berkomitmen untuk memperjuangkan toleransi, perdamaian serta dialog antar agama. Mereka memperkuat tekad untuk terus bekerja sama dengan komunitas muslim di Eropa demi mengatasi segala bentuk diskriminasi, kebencian, dan intoleransi.




(aeb/kri)

Hide Ads