Menag Yaqut: Mari Teladani Sikap Kemanusiaan dan Kedermawanan Nabi Ibrahim AS

Menag Yaqut: Mari Teladani Sikap Kemanusiaan dan Kedermawanan Nabi Ibrahim AS

Rahma Harbani - detikHikmah
Kamis, 29 Jun 2023 16:16 WIB
Menag Yaqut Cholil Staquf membacakan doa saat acara puncak Bulan Bung Karno di GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (24/6/2023)
Menag Yaqut Cholil Qoumas. (Dok. Instagram Yaqut Cholil Qoumas)
Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengajak muslim untuk menjadikan momen Idul Adha sebagai momen mencontoh sikap Nabi Ibrahim. Khususnya dalam hal memuliakan kemanusiaan dan kedermawanan.

"Semangat untuk memuliakan kemanusiaan dan kedermawanan Ibrahim ini yang perlu kita contoh dari Ibrahim AS pada momentum Idul Adha," kata dia, dikutip dari keterangan yang diterima detikHikmah, Kamis (29/6/2023).

Yaqut menjelaskan, Nabi Ibrahim AS sebagai sosok nabi dengan kekayaan banyak namun tidak membuatnya lalai dalam berbagi. Kekayaan itu juga mencakup hewan ternak yang tidak menghentikannya menjadi sosok dermawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nabi Ibrahim AS, bapak para nabi, merupakan sosok yang memiliki kemanusiaan dan kedermawanan yang luar biasa. Beliau memiliki kepekaan sosial yang sangat baik," terang dia.

Nabi Ibrahim AS juga disebut memiliki sikap luar biasa dalam memanusiakan orang lain, termasuk bila yang meminta padanya adalah tamu yang datang padanya. Menurut Yaqut, hal itulah yang membuat Nabi Ibrahim AS dikenal dengan julukan Abu Ad Duyuf atau Bapak Para Tamu.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Yaqut juga menyampaikan ucapan selamat Idul Adha kepada seluruh masyarakat muslim di Indonesia. Ia mengajak muslim untuk menjadikan momen Idul Adha sebagai momen untuk meningkatkan solidaritas kemanusiaan dan kedermawanan bangsa.

"Semangat untuk memuliakan kemanusiaan dan kedermawanan Ibrahim ini yang perlu kita contoh dari Ibrahim AS pada momentum Idul Adha," ujarnya.

Selain itu, Yaqut juga berpesan pada jemaah haji Indonesia yang sejak kemarin mulai melakukan lempar jumrah. Ia meminta para jemaah haji untuk menjaga kesehatan fisik dan tetap mengikuti instruksi dari petugas dan pembimbing haji.

"Jangan ambil inisiatif-inisiatif sendiri. Ikuti saja. Karena di Mina ini puncak kebutuhan fisik, jemaah sangat membutuhkan kekuatan fisik. Saya harap jemaah tetap jaga stamina dan ikuti pembimbing ibadah," pesannya.

Khusus bagi jemaah haji lansia, Yaqut menyarankan untuk tidak memaksakan diri dalam melakukan lempar jumrah. Sebab, menurut penuturannya, perjalanan menuju jamarat dilakukan dengan berjalan kaki dan membutuhkan energi besar.

"Kami minta untuk jemaah haji lansia, cukup beristirahat di dalam tenda Mina, dan membadalkan lempar jumrahnya. InsyaAllah ibadah hajinya tetap sempurna," tandasnya.




(rah/erd)

Hide Ads