Takbir muqayyad merupakan takbir yang disyariatkan pada hari Idul Adha. Pelaksanaannya memiliki waktu khusus yaitu setelah sholat.
Muhammad Al-Utsaimin dalam Nahwu Fiqhu Roosyid as'alatu Wa-ajwiba Fi Sholatil 'iedin menerangkan, takbir muqayyad adalah takbir yang dibaca setelah salat fardhu. Para ulama mengatakan bahwa takbir muqayyad itu khusus dikumandangkan saat Idul Adha dan dibaca sejak usai salat Subuh di hari Arafah hingga setelah salat Ashar hari Tasyrik.
Dalam Syarah Fathal Qarib Diskursus Ubudiyah yang disusun oleh Tim Pembukuan Mahad Al-Jamlah Al-Aly UIN Malang dijelaskan, waktu pembacaan takbir muqayyad berlangsung hingga 13 Dzulhijjah. Adapun bacaan takbir yaitu,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ÙÙÙÙ Ø§ÙØšÙرÙ, اÙÙÙÙ Ø§ÙØšÙر٠اÙÙÙÙ Ø§ÙØšÙØ±Ù ÙØ§Ø§ÙÙ°Ù٠اÙÙØ§Ø§ÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙ٠اÙÙØšØ±, اÙÙÙÙ Ø§ÙØšÙرÙÙÙÙÙÙÙÙ Ø§ÙØÙÙ ÙØ¯
Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd
Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah."
Dalam Buku Saku Dirasat Islamiyah karya Kh. Mahir M Soleh dkk, berikut ini bacaan takbir yang lengkap sebagai berikut,
اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙØ±Ù Ø ÙØ§ Ø¥ÙÙ Ø¥ÙØ§ اÙÙÙØ ÙØ§ÙÙÙ Ø£ÙØšØ±Ø اÙÙÙ Ø£ÙØšØ± Ù ÙÙÙÙ٠اÙÙØÙÙ ÙØ¯Ù اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙØ±Ù ÙØšÙرا٠ÙÙØ§ÙÙØÙÙ ÙØ¯Ù ÙÙÙÙ ÙÙØ«ÙÙØ±Ø§ÙØ ÙÙØ³ÙØšÙØÙØ§Ù٠اÙÙÙÙ ØšÙÙÙØ±ÙØ©Ù ÙØ£ØµÙÙØ§ÙØ ÙØ§ Ø¥ÙÙ Ø¥ÙØ§ اÙÙÙÙ ÙÙØÙØ¯ÙÙÙ ØµÙØ¯ÙÙÙ ÙÙØ¹ÙدÙÙÙØ ÙÙÙÙØµÙØ±Ù Ø¹ÙØšÙدÙÙÙØ ÙÙØ£ÙØ¹ÙØ±Ù جÙÙØ¯ÙÙÙØ ÙÙÙÙØ²ÙÙ Ù Ø§ÙØ£ÙØÙØ²ÙØ§ØšÙ ÙÙØÙØ¯ÙÙÙ ÙØ§ Ø¥ÙÙ Ø¥ÙØ§ اÙÙÙ ÙØ§ÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠٠اÙÙÙ٠اÙÙØÙÙ ÙØ¯Ù.
Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd. Allahu akbar kabiiraa, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila,la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa a'azza jundahu wa hazamal ahzaba wahdah, la ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar walillahilhamd
Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentara-Nya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah."
Muhammad Safrodin dalam buku Sunah-Sunah Kecil Berpahala Besar turut menjelaskan mengenai hadits yang membahas mengenai takbir yang merupakan sesuatu yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Diriwayatkan dari Amr bin Auf dari bapaknya, dari kakeknya RA menuturkan,
Ø£ÙÙÙÙ Ø±ÙØ³ÙÙÙ٠اÙÙÙ٠صÙÙÙÙ٠اÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙ ÙØ³ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØšÙÙØ±Ù ÙÙ٠اÙÙØ¹ÙÙÙØ¯ÙÙÙÙÙ Ø³ÙØšÙØ¹ÙØ§ ÙÙÙ Ø§ÙØ£ÙÙÙÙÙØ ÙÙØ®ÙÙ ÙØ³Ùا ÙÙÙ Ø§ÙØ¢Ø®ÙØ±ÙØ©Ù
Artinya: "Sesungguhnya, Rasulullah SAW bertakbir pada sholat Idain (Idul Fitri dan Idul Adha) tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat terakhir (kedua)." (HR Ibnu Majah)
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Profil Dahnil Anzar Simanjuntak yang Jadi Wakil Menteri Haji dan Umrah
Perjalanan Umrah Ruben Onsu, Doa yang Cepat Diijabah dan Bisa Cium Hajar Aswad
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza