Macam-macam Syirik Lengkap dengan Dalil dan Penjelasannya

Macam-macam Syirik Lengkap dengan Dalil dan Penjelasannya

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Minggu, 25 Jun 2023 09:00 WIB
Gambaran neraka yang tidak hanya gelap tetapi juga panas, penuh dengan api.
Ilustrasi. Ini penjelasan macam-macam syirik. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Grandfailure)
Jakarta -

Syirik adalah perbuatan yang harus dihindari karena membawa dosa besar. Ada macam-macam syirik yang harus kita ketahui agar bisa mempersiapkan diri agar tidak terjerumus ataupun tersesat.

Syirik berasal dari hati, sehingga setiap individu memiliki potensi untuk melakukan syirik. Terlebih lagi, syirik terkait dengan perilaku manusia yang mempercayai dan bergantung pada sesuatu selain Allah SWT.

Dijelaskan dalam buku Pendidikan Agama Islam Akidah Akhlak tulisan Drs. H. Thoyib Sah Saputra, M.Pd dan Drs. H. Wahyudin, M.Pd, lawan kata dari konsep tauhid adalah syirik. Dalam pengertian ini, syirik berarti menyamakan sesuatu selain Allah SWT dalam hal kepemilikan sifat-sifat ketuhanan dan pengabdian yang seharusnya hanya ditujukan kepada Allah SWT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, siapa pun yang menyembah selain Allah, berarti ia salah menempatkan ibadah dan memberikan penghormatan kepada yang tidak berhak, dan perbuatan ini merupakan bentuk kezaliman yang paling besar.

Allah SWT berfirman dalam surah Luqman ayat 13,

ADVERTISEMENT

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

Artinya: "(Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, 'Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.'"

Dijelaskan dalam buku yang sama, lebih jelasnya syirik adalah merujuk pada tindakan menyembah, menyekutukan, dan mempercayai kekuatan dinamisme atau animisme selain Allah. Perilaku syirik dianggap sebagai dosa besar.

Dosa ini memiliki tingkatan yang tinggi karena jika seorang Muslim telah mengucapkan syahadat, tetapi masih mempercayai kekuatan selain Allah, maka ia telah menolak keberadaan Allah. Perbuatan syirik ini hampir setara dengan perbuatan kufur. Seseorang yang melakukan syirik disebut sebagai musyrik.

Beberapa jenis syirik tersebut adalah syirik yang dapat diampuni dan syirik yang dosanya tidak dapat diampuni.

Macam-macam Syirik

Dalam bukunya yang berjudul Kiat Membersihkan Hati Dari Kotoran dan Maksiat, Ibn Qayyim al-Jauzah menguraikan bahwa syirik dapat dibagi menjadi beberapa macam. Terdapat syirik yang termasuk dalam kategori syirik besar dan syirik kecil.

Sementara menurut ar-Raghib al-Asfahaniy, syirik dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:

1. Asy-Syirk al-Akbar

Syirik besar yaitu syirik yang terkait dengan keyakinan, seperti meyakini keberadaan Tuhan selain Allah atau menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya dalam aspek ketuhanan.

Syirik besar masih terbagi lagi menjadi 4 macam. Empat macam syirik besar tersebut adalah sebagai berikut.

  • Syirik doa, yaitu di samping dia berdoa kepada Allah SWT, ia juga berdoa kepada selain-Nya.

فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا تَجْهُمْ إِلَى الْبَرِ إِذَا هُمْ يُشْرِكُوْنَ

Artinya: "Maka seandainya mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian (Ikhlas) kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)." (QS. Al-'Ankabut: 65)

  • Syirik niat, keinginan, dan tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah SWT.

"Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan.

  • Syirik ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiat kepada Allah SWT

"Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai tuhan selain Allah, dan (juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia. Mahasuci Dia dari apa yang mereka persekutukan." (QS. At-Taubah: 31)

  • Syirik mahabbah (kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah SWT dengan Allah SWT dalam hal kecintaan.

"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal)." (QS. Al-Baqarah: 165)

2. Asy-Syirk al-Ashgar

Syirik kecil, yaitu menyekutukan Allah dalam niat beribadah atau melakukan amal kebajikan dengan tujuan untuk mendapatkan pujian dari orang lain, padahal seharusnya tujuan beribadah dan beramal kebajikan itu hanya untuk mencari keridhaan Allah SWT.

Syirik kecil juga masih terbagi menjadi dua macam. Kedua macam tersebut adalah sebagai berikut.

  • Syirik zahir (nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik." (HR At-Tirmidzi dan al-Hakim)

Syirik dalam bentuk ucapan, yaitu perkataan, "Kalau bukan karena kehendak Allah dan kehendak fulan." Ucapan tersebut salah, dan yang benar adalah, "Kalau bukan karena kehendak Allah, kemudian karena kehendak si fulan."

Kata (kemudian) menunjukkan tertib berurutan, yang berarti menjadikan kehendak hamba mengikuti kehendak Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surah At Takwir ayat 29,

وَمَا تَشَآءُوْنَ إِلَّا أَنْ يُشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَلَمِيْنَ

Artinya: "Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam."

  • Syirik khafi (tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya' (ingin dipuji orang) dan sum'ah (ingin didengar orang) dan lainnya. Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. "Mereka (para sahabat) bertanya, "Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Yaitu riya"." (HR Ahmad)

Perbedaan antara syirik besar dan syirik kecil terletak pada konsekuensi yang dihadapi oleh pelakunya. Seseorang yang terlibat dalam syirik besar (akbar) akan mengakibatkan semua amal perbuatannya menjadi tidak berarti atau terhapus.

Sementara itu, syirik kecil (ashgar) tidak menghapuskan semua amal perbuatan, namun hanya amal perbuatan yang terpengaruh oleh syirik kecil tersebut yang akan menjadi tidak bernilai. Bagi orang yang terlibat dalam syirik besar, amal perbuatan mereka tidak akan memiliki nilai dan mereka akan dijaga di dalam neraka.

Sementara itu, bagi pelaku syirik kecil, mereka tidak akan tinggal di neraka untuk selamanya. Jika mereka memasuki neraka, mereka akan menerima hukuman sesuai dengan tingkat dosa mereka, dan setelah itu mereka akan dimasukkan ke dalam surga.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads