Kewajiban Seorang Anak ketika Orang Tuanya Sudah Meninggal, Apa Saja?

Kewajiban Seorang Anak ketika Orang Tuanya Sudah Meninggal, Apa Saja?

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Kamis, 15 Jun 2023 20:00 WIB
Muslim woman in headscarf and hijab prays with her hands up in air in mosque.Religion praying concept.
Foto: Getty Images/zeynep boğoçlu
Jakarta -

Berbakti kepada orang tua telah menjadi kewajiban bagi setiap anak. Kewajiban ini harus dilakukan, baik ketika kedua orang tua masih hidup atau sudah meninggal dunia.

Rasulullah SAW bahkan telah memerintahkan kepada seorang anak untuk menghormati ibunya sebanyak tiga kali lipat dari ayah. Sebagaimana dikatakan dalam hadits:

Ψ­ΩŽΨ―Ω‘ΩŽΨ«ΩŽΩ†ΩŽΨ§ ΩŠΩŽΨ­Ω’ΩŠΩŽΩ‰ بْنُ سَعِيدٍ، Ψ­ΩŽΨ―Ω‘ΩŽΨ«ΩŽΩ†ΩŽΨ§ Ψ¨ΩŽΩ‡Ω’Ψ²ΩŒΨŒ Ψ­ΩŽΨ―Ω‘ΩŽΨ«ΩŽΩ†ΩΩŠ أَبِي، ΨΉΩŽΩ†Ω’ Ψ¬ΩŽΨ―Ω‘ΩΩŠΨŒ Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ: قُلْΨͺُ: يَا Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ΩΨŒ Ω…ΩŽΩ†Ω’ Ψ£ΩŽΨ¨ΩŽΨ±Ω‘ΩΨŸ Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ: " Ψ£ΩΩ…Ω‘ΩŽΩƒΩŽ "، Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ: قُلْΨͺُ: Ψ«ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ω…ΩŽΩ†Ω’ΨŸ Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ: " Ψ£ΩΩ…Ω‘ΩŽΩƒΩŽ "، Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ: قُلْΨͺُ: Ψ«ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ω…ΩŽΩ†Ω’ΨŸ Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ: " Ψ£ΩΩ…Ω‘ΩŽΩƒΩŽΨŒ Ψ«ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ψ£ΩŽΨ¨ΩŽΨ§ΩƒΩŽΨŒ Ψ«ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ψ£ΩŽΩ‚Ω’Ψ±ΩŽΨ¨ΩŽ ΩΩŽΨ§Ω„Ω’Ψ£ΩŽΩ‚Ω’Ψ±ΩŽΨ¨ΩŽ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Saya tanya kepada Rasulullah ο·Ί, 'Ya Rasul, siapa yang paling berhak saya sikapi dengan sebaik mungkin?' Jawab Rasul, 'Ibumu', 'Lalu siapa lagi, Ya Rasul?' 'Ibumu', 'Siapa lagi, Ya Rasul?' 'Ibumu'. 'Lalu siapa lagi?' 'Baru kemudian bapakmu, keluarga terdekat, dekat, dan seterusnya'." (HR Ahmad).

Kewajiban seorang anak ketika orang tuanya sudah meninggal yaitu mendoakannya supaya amal ibadah mereka diterima oleh Allah SWT.

ADVERTISEMENT

Imam al-Ghazali dalam buku Cara Memperoleh Hidayah Allah Kitab Bidayatul Hidayah menerangkan bahwa orang tua yang sudah meninggal dunia masih memiliki hak mendapatkan limpahan pahala dari doa yang disampaikan anaknya.

Dalam ajaran tasawuf, dikatakan bahwa doa yang paling besar kemungkinan diterima Allah SWT adalah doa seorang anak untuk orang tuanya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

Ψ₯ِذَا Ω…ΩŽΨ§Ψͺَ Ψ§Ω„Ψ₯ΩΩ†Ω’Ψ³ΩŽΨ§Ω†Ω Ψ§Ω†Ω’Ω‚ΩŽΨ·ΩŽΨΉΩŽ ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡Ω ΨΉΩŽΩ…ΩŽΩ„ΩΩ‡Ω Ψ₯ΩΩ„Ψ§Ω‘ΩŽ مِنْ Ψ«ΩŽΩ„Ψ§ΩŽΨ«ΩŽΨ©Ω Ψ₯ΩΩ„Ψ§Ω‘ΩŽ مِنْ Ψ΅ΩŽΨ―ΩŽΩ‚ΩŽΨ©Ω جَارِيَةٍ Ψ£ΩŽΩˆΩ’ عِلْمٍ ΩŠΩΩ†Ω’Ψͺَفَعُ بِهِ Ψ£ΩŽΩˆΩ’ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ―Ω Ψ΅ΩŽΨ§Ω„ΩΨ­Ω ΩŠΩŽΨ―Ω’ΨΉΩΩˆ Ω„ΩŽΩ‡Ω

Artinya: "Apabila manusia mati maka amalnya terputus kecuali karena tiga hal, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya." (HR Muslim dan Abu Daud).

Mengutip dari buku Merajut Kebahagiaan Keluarga (Perspektif Sosial Agama) Jilid 2 karya Dr. Budi Sunarso, bakti anak tidakah berhenti meskipun orang tuanya sudah meninggal. Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga pernah mengajarkan cara berbakti kepada kedua orang tua yang sudah meninggal.

Hal ini termaktub dalam hadits dari Abi Usaid Malik bin Rabi'ah as-Sa'idiy, ia berkata, "Pada suatu waktu kami duduk di samping Rasulullah SAW, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dari Bani Sa'idah lalu bertanya:

Ω†Ψ§ Ψ±Ψ³ΩˆΩ„ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ Ω‡Ω„ Ψ¨Ω‚ΩŠ Ω…Ω† Ψ¨Ψ± أبوي Ψ΄Ψ¦ Ψ£Ψ±Ψ§Ω‡Ψ§ Ψ¨Ω‡ Ψ¨ΨΉΨ― Ω…ΩˆΩ„ΩŠΩ†Ψ§ΨŸ Ω‚Ψ§Ω„ Ω†ΨΉΩ… Ψ§Ω„Ψ΅Ω„Ψ§Ψ© ΨΉΩ„ΩŠΩ‡Ω…Ψ§ ΩˆΨ§Ω„Ψ§Ψ³Ψͺغفار Ω‡Ω†Ψ§ وَΨ₯ΩΩ†Ω’ΩΩŽΨ§Ψ°Ω ΨΉΩŽΩ‡Ω’Ψ―ΩΩ‡ΩΩ…ΩŽΨ§ مِنْ Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩΩ‡ΩΩ…ΩŽΨ§ ΩˆΩŽΨ΅ΩΩ„ΩŽΨ©Ω Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­ΩΩ…Ω Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨͺِي Ω„ΩŽΨ§ ΨͺΩΩˆΨ΅ΩŽΩ„Ω Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ψ¨ΩΩ‡ΩΩ…ΩŽΨ§ وَΨ₯ΩΩƒΩ’Ψ±ΩŽΨ§Ω…Ω Ψ΅ΩŽΨ―ΩΩŠΩ‚ΩΩ‡ΩΩ…ΩŽΨ§

Artinya: "Wahai Rasulullah, apakah masih ada kesempatan untuk aku berbuat baik kepada kedua orang tuaku setelah mereka meninggal?" Lantas beliau menjawab, "Iya, ada empat hal. Pertama, menyolati keduanya. Kedua, memintakan ampunan untuk mereka. Ketiga, melaksanakan janji atau tugas mereka setelah wafat. Keempat, memuliakan teman sejawatnya serta selalu menjalin tali silaturahmi atau menjalin hubungan baik kepada mereka." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Baihaqi)

Abd. Muqit dalam buku Potret Kompetensi Dasar Santri menyebutkan bahwa ahli waris juga dianjurkan untuk berbuat sesuatu kepada orang tuanya agar siraman pahala mereka tetap berlanjut meskipun telah wafat.

Beberapa kewajiban yang harus dilakukan oleh ahli waris kepada almarhum orang tua, di antaranya:

1. Mendoakan keduanya, termasuk di dalamnya melaksanakan sholat jenazah keduanya.

2. Memohonkan ampunan secara khusus untuk keduanya.

3. Melaksanakan wasiat keduanya atau janji-janji lain yang belum terlaksana, termasuk melanjutkan kebiasaan baik keduanya.

4. Tetap memuliakan teman-teman keduanya, termasuk kerabat dan rekan kerjanya.

5. Menjaga silaturahmi keduanya dengan teman dan keluarga-keluarganya.

Itulah kewajiban seorang anak ketika orang tuanya sudah meninggal. Detikers juga jangan lupa untuk mendoakan orang tua setiap hari, ya!




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads