1 Dzulhijjah 2023 Jatuh pada Tanggal Berapa?

1 Dzulhijjah 2023 Jatuh pada Tanggal Berapa?

Rahma Harbani - detikHikmah
Selasa, 06 Jun 2023 15:30 WIB
Ilustrasi kalender
Ilustrasi. 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal berapa? (Foto: detikcom/thinkstock)
Jakarta - Selain bulan Ramadan, ada bulan Dzulhijjah yang merupakan salah satu bulan istimewa dalam kalender Islam. Untuk itu, mungkin sebagian muslim bertanya-tanya kapan awal bulan ini dimulai, tepatnya, 1 Dzulhijjah 2023 jatuh pada tanggal berapa?

Sebagaimana konversi penanggalan Hijriah ke Masehi untuk hari besar Islam, awal bulan Dzulhijjah juga dilakukan hal serupa. Namun, dalam penentuannya, pemerintah Indonesia baru akan menetapkan awal Zulhijah 1444 Hijriah/2023 M usai menggelar sidang isbat. Pada tahun-tahun sebelumnya, sidang isbat digelar pada 29 Dzulqaidah bersamaan dengan penetapan Hari Idul Adha.

Berdasarkan Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah, pemerintah menggunakan metode rukyat dan hisab dalam menetapkan permulaan bulan Qomariah. Hasil hisab sebagai informasi awal yang kemudian dikonfirmasi melalui pemantauan hilal di lapangan.

Pemerintah juga mengadopsi kriteria dari kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) 2021 sebagai penentu awal bulan. Kriteria yang dimaksud yakni tinggi hilal minimal 3 derajat, sudut elongasi 6,4 derajat, umur bulan 8 jam, dan memenuhi kriteria Wujudul Hilal.

Sementara itu, PP Muhammadiyah sudah lebih dulu menetapkan 1 Dzulhijjah 1444 Hijriah jatuh pada tanggal 19 Juni 2023. Hal ini sesuai dengan Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1444 H.

"Tanggal 1 Zulhijah 1444 Hijriah jatuh pada hari Senin Legi, 19 Juni 2023 M. Hari Arafah (9 Zulhijah 1444 Hijriah) jatuh pada hari Selasa Wage, 27 Juni 2023 M. Idul Adha (10 Zulhijah 1444 Hijriah) jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Juni 2023 M," bunyi Maklumat bernomor 1/MLM/I.0/E/2023 tersebut seperti dilihat detikHikmah, Selasa (6/6/2023).

Menurut Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr H Syamsul Anwar MA, Muhammadiyah menetapkan awal bulan Qamariah berdasarkan pada posisi geometris benda-benda langit yaitu Matahari, Bumi, dan Bulan. Utamanya, posisi geometris tersebut sudah memenuhi metode hisab wujudul hilal.

"Jadi, tidak soal terlihat dan tidak terlihatnya, yang penting posisi geometris itu sudah terpenuhi. Itu metode penetapannya, yang disebut dengan istilah Hisab Wujudul Hilal," ujarnya.

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Dalam Islam, keistimewaan bulan Dzulhijjah terletak di 10 hari pertama. Hal ini diriwayatkan dalam hadits Imam at Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».

Artinya: "Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai Allah SWT melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah SWT?" Rasulullah SAW menjawab, "Tidak pula jihad di jalan Allah SWT, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR At Tirmidzi)

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Fajr ayat 2:

وَلَيَالٍ عَشْرٍ

Artinya: "Dan demi malam-malam yang sepuluh."

Dikutip dari buku Fiqih Qurban Perspektif Madzhab Syaafi'iy oleh Muhammad Ajib, Lc., MA, Imam Ibnu Katsir menyebutkan, "Dan malam-malam yang sepuluh maksudnya adalah sepuluh (pertama) dari bulan Dzulhijjah, sebagaimana telah dikatakan oleh Ibnu'Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid dan selain mereka baik dari kalangan salaf maupun khalaf."

Selain keistimewaan tersebut, ada sebuah hadits yang menjelaskan tentang amalan kecintaan Allah SWT. Hadits tersebut dikisahkan dari Abdullah ibn' Abbas, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah ada hari-hari yang amal sholeh di dalamnya lebih Allah cintai dari hari-hari ini (maksudnya sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah)." (HR Bukhari)

Ada sejumlah amalan yang utama dikerjakan pada bulan Dzulhijjah ini. Beberapa di antaranya yakni, berpuasa sunnah Arafah, Tarwiyah, menunaikan haji dan umrah, memperbanyak takbir dan dzikir, berkurban, bertaubat, hingga meningkatkan amalan sholeh lainnya.


(rah/lus)

Hide Ads