Peristiwa 15 Syawal menjadi sejarah penting dalam agama Islam. Sebab, pada zaman Rasulullah SAW perang besar terjadi antara kaum Muslimin melawan kaum kafir Quraisy yang dikenal dengan Perang Uhud.
Abdul Syukur al-Azizi dalam Sejarah Terlengkap Peradaban Islam, menceritakan bahwa Perang Uhud terjadi pada 15 Syawal 3 H yang berlangsung di kaki Bukit Uhud yang terletak di sebelah utara kota Madinah.
Baca juga: 3 Perang Besar Islam Zaman Rasulullah SAW |
Perang ini dilatarbelakang karena kekalahan pasukan kafir Quraisy dalam Perang Badar yang menimbulkan dendam terhadap kaum Muslimin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam As-Sirah An-Nabawiyah karya Ibnu Hisyam, turut menceritakan latar belakang terjadinya Perang Uhud.
Dikisahkan ketika Quraisy kalah dalam Perang Badar, korban mereka yang telah tewas dimasukkan ke dalam sebuah sumur, sementara sisanya yang masih hidup kembali ke Makkah.
Setelah kekalahan kaum Quraisy pada Perang Badar mereka sepakat untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap kaum Muslimin.
Abu Sufyan dan para saudagar mengumpulkan harta bersama dengan golongan Ahabisy (kabilah-kabilah Arab di luar Quraisy) yang telah bersepakat untuk menyerang Rasulullah SAW.
Setelah segala persiapannya dirasa cukup selanjutnya orang-orang Quraisy berangkat dengan membawa perlengkapan harta, senjata, sekutu, dan golongan Ahabasy dari bani Kinanah dan penduduk Tihamah.
Mereka keluar bersama dengan kaum istri yang bertugas menyemangati dan menjaga agar mereka tidak melarikan diri dari medan perang.
Pasukan Quraisy berjalan hingga tiba di Ainain, di sebuah gunung di lembah Sabkhah dari saluran air di atas tepi lembah yang menghadap ke Madinah. Ketika mendengar hal tersebut, Rasulullah SAW bersabda,
"Demi Allah, aku bermimpi bagus. Aku melihat seekor sapi. Aku melihat retakan di ujung pedangku. Dan aku melihat diriku memasukkan tanganku ke dalam baju zirah yang kokoh. Menurutku, takwil mimpi itu adalah Madinah." (HR Ahmad, Al-Albani menshahihkan hadits ini)
Dalam Ar-Rahiq al-Makhtum-Sirah Nabawiyah: Sejarah Lengkap Kehidupan Nabi Muhammad Salallahu 'alaihi wasalam karya Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, secara lebih lengkap menceritakan mengenai terjadinya perang Uhud.
Rasulullah SAW membagi pasukannya menjadi tiga regu di antaranya:
1. Regu Muhajirin yang panji-panji perangnya diserahkan kepada Mush'ab bin Umair al-Abdari
2. Regu Aus dari Anshar yang panji-panji perangnya dibawa oleh Usaid bin Hudhair
3. Regu Khazraj dari Anshar yang panji-panji perangnya dibawa oleh Hubab bin Mundzir
Saat itu pasukan beliau terdiri atas 1000 personel yang dilengkapi dengan 100 baju besi. Namun, pada pasukan tersebut terdapat pengkhianatan yang dilakukan oleh Abdullah bin Ubay.
Abdullah bin Ubay bersama 300 pasukan memilih untuk membelot pasukan Quraisy. Dengan sombongnya Ibnu Ubay berdalih bahwa Rasulullah SAW telah mengabaikan pendapatnya dan lebih mementingkan pendapat orang lain.
Padahal, tujuan utama dari Abdullah bin Ubay bersama 300 pasukan membelot karena untuk menyebarkan keresahan dan kegoncangan di antara pasukan muslim. Namun, itu sia-sia karena pasukan muslimin tetap gigih menuju medan pertempuran.
Hingga akhirnya dua kubu sudah saling mendekat. Thalhah bin Abi Thalhah al-Abdari merupakan penunggang kuda yang paling pemberani, orang-orang muslim menyebutnya kabsyul katibah.
Dia muncul dengan menunggang unta dan menantang duel hingga Zubair segera maju menjawab tantangannya. Tanpa banyak bicara, ia langsung lompat dan menjatuhkan musuhnya seketika.
Pasukan muslimin serentak bertakbir dan mengucapkan hamdalah atas kemenangan Zubair. Lalu, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya, setiap nabi punya pengikut setia, dan pengikut setiaku adalah Zubair." (Dituturkan oleh kitab Sirah al-Halabiyyah)
Setelah itu peperangan kian membesar, bani Abdid Dar bergantian menjaga panji-panji usai tewasnya Thalhah bin Abi Thalhah sebagai panglima mereka. Hingga akhirnya enam bersaudara dari keluarga Abu Thalhah Abdullah bin Utsman bin Abdid Dar terbunuh.
Tidak berhenti sampai di situ, kesepuluh pembawa panji-panji tersebut semuanya tewas dan tidak ada lagi yang mau membawa panji-panji musyrikin.
Selain pertempuran sengit yang terjadi di sekitar panji-panji musyrikin, perang juga berkobar di banyak titik. Semangat dari kaum Muslimin ini membuat mereka berhasil menerobos ke sela-sela pasukan musyrikin layaknya seperti air bah yang menyapu semua rintangan.
Meskipun begitu, kaum Muslimin kehilangan Hamzah bin Abdul Muthalib atau biasa dikenal singa Allah. Ia dibunuh oleh Wahsy seorang budak dari Habasyah yang lihai dalam melempar lembing.
Ia dijanjikan akan dimerdekakan apabila berhasil membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib. Ia pun akhirnya berhasil membidikkan lembing ke arah Hamzah bin Abdullah dan tepat mengenai lambungnya hingga tembus.
Setelah membunuh Hamzah bin Abdullah, Wahsy kemudian kembali ke barak karena ia tidak memiliki kepentingan lain. Ia membunuh Hamzah bin Abdullah karena ingin bebas dan dimerdekakan.
Di sisi lain pasukan Muslimin berhasil menguasai medan pertempuran dan membuat kubu musyrikin menderita kekalahan. Namun, terdapat kesalahan fatal dari mayoritas regu panah kaum Muslimin yang terlena akan harta hasil rampasan perang (ghanimah) sehingga hal itu dimanfaatkan oleh pasukan Quraisy.
Bukan hanya itu, Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW pada Perang Uhud berada di tempat terpisah bersama dengan tujuh orang Anshar dan dua orang Muhajirin.
Jabir menuturkan bahwa orang-orang Anshar maju satu demi satu dan gugur. Setelah mereka semua terbunuh, Thalhah bin Ubaidillah pun maju menghadang sebelas orang musuh.
Menurut riwayat al-Hakim di dalam Kitab Iklil, dia menderita 39 atau 35 sabetan, jari-jarinya putus, yakni jari telunjuk dan jari-jari berikutnya.
At-Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pada hari itu bersabda tentang dia, "Barang siapa ingin melihat orang syahid yang masih berjalan di muka bumi, hendaklah dia melihat Thalhah bin Ubaidillah."
Perang Uhud menjadi Perang besar yang menimbulkan banyak korban, akhir dari perang ini kaum Muslimin berhasil memenangkannya dan mengalahkan pasukan Quraisy.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis