Ada sejumlah wasiat Rasulullah SAW kepada Muadz bin Jabal yang dapat turut diamalkan oleh muslim. Apa saja amalan yang dimaksud tersebut?
Muadz bin Jabal bin Aus al-Khazraji atau yang memiliki nama julukan Abu Abdurahman adalah salah seorang dari sahabat nabi. Ia termasuk salah satu orang Anshar yang masuk dalam golongan orang pertama masuk Islam atau Assabiqun Al-Awwalun.
Muadz terkenal sebagai cendekiawan dengan wawasan pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam dalam ilmu fiqih, bahkan Rasulullah SAW menyebutnya sebagai sahabat yang paling mengerti yang mana halal dan yang haram. Mu'adz juga merupakan duta Islam pertama kali yang dikirim Rasulullah SAW dan juga merupakan seseorang periwayat hadits.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa wasiat yang diberikan oleh Rasulullah SAW kepada Muadz bin Jabal menurut berbagai sumber adalah sebagai berikut.
Wasiat Rasulullah SAW kepada Muadz bin Jabal
1. Perintah Saling Menasihati
Dikutip dari buku Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hisyam, Abdullah bin Abu Bakr berkata bahwa ia telah diberitahu bahwa ketika Rasulullah SAW mengutus Muadz bin Jabal Radhiyallahu Anhu ke Yaman. Lalu, Rasulullah SAW memberi wasiat kepadanya dan bersabda untuk memberi nasihat yang benar pada orang lain.
"Berilah kemudahan dan jangan mempersulit, berikanlah kabar gembira dan jangan membuat orang ketakutan. Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum dari Ahli Kitab yang akan bertanya kepadamu, 'Apa kunci surga?' Maka katakan bahwa kunci surga ialah kesaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah saja yang tidak ada sekutu bagi-Nya.
2. Menjaga Lisan
Anjuran menjaga lisan juga menjadi salah satu wasiat dari Rasulullah SAW kepada Muadz bin Jabal. Menurut Syaikh Muhammad Al-Utsaimin dalam buku Wasiat-wasiat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada Umatnya, hal ini termuat dalam sebuah hadits Rasulullah SAW yaitu,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِالله وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
Artinya: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah berkata yang benar atau diam."
Ketika Rasulullah SAW berbicara kepada Muadz bin Jabal, beliau bersabda kepadanya,
ألا أخبرُكَ بِمَلاَكِ ذَلِكَ كُلِهِ؟ قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ قَالَ: كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَإِنَّا لَمُوَاحَذُونَ بِمَا تَتَكَلَّمُ بهِ؟ فَقَالَ: ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
Artinya: "Maukah kuberitahukan kepadamu tentang yang memiliki kemampuan dan kekuatan pada seluruhnya?" Dia menjawab, "Ya wahai Rasulullah." Beliau memegang lisannya sendiri dan bersabda, "Tahanlah olehmu ini." Dia bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kita dihukum dan dihisab karena apa yang kita ucapkan?" Beliau menjawab, "Ibumu kehilanganmu wahai Muadz, bukankah manusia ditelungkupkan dalam neraka atas wajah mereka" atau bersabda, "atas hidung mereka tidak lain akibat lisan mereka." (HR At Tirmidzi)
3. Selalu Berdoa kepada Allah
Sebuah hadits yang disampaikan oleh Muadz bin Jabal dari Rasulullah SAW yang bersabda kepadanya,
"Aku wasiatkan kepadamu wahai Muadz agar engkau jangan sekali-kali setiap salat meninggalkan doa (yang artinya), 'Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbaiki ibadah kepada-Mu." (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Nasa'i)
Itulah beberapa wasiat Rasulullah SAW kepada Muadz bin Jabal. Perlu diingat bahwa wasiat kepada Muadz ini tidak hanya untuk dirinya seorang, melainkan tertuju kepada seluruh umat manusia khususnya umat Islam.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Guru Madin Dituntut Rp 25 Juta, FKDT Sayangkan Sikap Wali Murid