Wasiat Rasulullah: Jangan Tinggalkan Salat Witir sebelum Tidur

Wasiat Rasulullah: Jangan Tinggalkan Salat Witir sebelum Tidur

Kristina - detikHikmah
Senin, 01 Mei 2023 20:15 WIB
ilustrasi nabi muhammad
Ilustrasi wasiat Rasulullah SAW agar tidak meninggalkan salat Witir sebelum tidur. Foto: iStock
Jakarta -

Rasulullah SAW mewasiatkan kepada sahabatnya untuk mendirikan salat Witir sebelum tidur. Hal ini kemudian menjadi dalil kesunnahan bagi umat Islam.

Hadits tentang wasiat Rasulullah SAW ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Ia berkata,

أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Kekasihku Rasulullah SAW berpesan kepadaku untuk selalu puasa tiga hari setiap bulan, mengerjakan dua rakaat Dhuha dan mengerjakan salat Witir sebelum aku tidur." (Muttafaq 'Alaih)

Hadits tersebut dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Tahajud bab Salat Dhuha dan Imam Muslim dalam Kitab Musafir bab Anjuran Salat Dhuha. Imam At-Tirmidzi juga mengeluarkan hadits serupa dalam Sunan at-Tirmidzi.

ADVERTISEMENT

Imam an-Nawawi menerangkan dalam Kitab Syarah Riyadhus Shalihin sebagaimana disyarah Musthafa Dib al-Bugha dkk, salat Witir sebelum tidur itu disunnahkan bagi orang yang sekiranya tidak bisa bangun di akhir malam. Tetapi, bagi orang yang berkeyakinan bisa bangun di akhir malam maka jauh lebih baik bila mengerjakannya di akhir malam.

Dalam Kitab Minhajul Qashidin karya Ibnu Qudamah dijelaskan, mengakhirkan salat Witir merupakan keutamaan dan sesuai dengan haknya. Aisyah RA berkata, "Rasulullah SAW pernah salat Witir pada awal malam, pertengahan dan akhir malam. Witirnya yang terakhir hingga waktu sahur." (Muttafaq 'Alaih)

Rasulullah SAW juga bersabda, "Jadikanlah akhir salat kalian pada waktu malam adalah witir (ganjil)." (HR Bukhari dalam Shahih-nya)

Sepertiga malam yang terakhir adalah waktu mustajab. Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: "Tuhan kami, Maha Berkah dan Maha Tinggilah Dia, yang turun setiap malam ke langit yang terdekat di saat sepertiga malam yang terakhir (dan) berfirman: 'Adakah seseorang yang menyeru kepada-Ku sehingga Aku dapat mengabulkan doanya, yang memohon kepada-Ku sehingga Aku bisa memberinya, yang mohon ampunan kepada-Ku hingga aku bisa memaafkannya?'" (HR Bukhari dan Muslim)

Jumlah Rakaat Salat Witir

Salat Witir dapat dikerjakan minimal 1 rakaat. Hal ini turut dijelaskan melalui hadits yang termuat dalam Kitab Sunan an-Nasa'i. Amr bin Utsman dan Muhammad bin Shadaqah mengabarkan bahwa Muhammad bin Harb mengatakan dari Zubaidi dari Zuhri dari Salim dari bapaknya dari Nabi SAW yang bersabda,

"Salat malam itu ada dua rakaat-dua rakaat. Jika kamu khawatir akan segera Subuh, maka kerjakanlah salat Witir satu rakaat." (Muttafaq 'Alaih)

Rasulullah SAW melarang mengerjakan dua kali salat Witir dalam satu malam. Larangan ini disebutkan dalam Kitab Sunan at-Tirmidzi melalui riwayat Qais bin Thalq yang berkata,

"Ayahku (Thalq bin Ali) mengunjungi kami pada bulan Ramadan dan dia bersama kami sampai sore. Pada hari itu dia salat malam bersama kami kemudian berangkat ke masjid dan salat bersama para sahabatnya. Ketika tersisa salat Witir saja ia memerintahkan seseorang untuk maju sambil berkata kepadanya, 'Salatlah Witir bersama mereka karena saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak ada dua salat Witir dalam satu malam.'"




(kri/lus)

Hide Ads