Sholat Lailatul Qadar: Waktu, Tata Cara, Niat, dan Doanya

Ramadan Update by BRI

Sholat Lailatul Qadar: Waktu, Tata Cara, Niat, dan Doanya

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Rabu, 12 Apr 2023 20:15 WIB
Jadwal Sholat Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini 17 Juli 2022
Ilustrasi sholat lailatul qadar. Foto: Getty Images/CiydemImages
Jakarta -

Dalam menghidupkan malam lailatul qadar, ada baiknya umat Islam mengisinya dengan berbagai amal ibadah wajib maupun sunnah. Salah satu amalan sunnah yang bisa dikerjakan oleh kaum muslim adalah sholat Lailatul Qadar.

Malam lailatul qadar, seperti yang Rasulullah SAW sebutkan terjadi pada bulan Ramadan. Untuk waktu pastinya tidak ada yang mengetahui selain Allah SWT. Namun dalam sejumlah hadits, beliau SAW memerintahkan umatnya untuk mencari dan mendapatkan lailatul qadar di 10 malam terakhir Ramadan, tepatnya pada malam ganjil.

Aisyah RA meriwayatkan, Nabi SAW bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

تَحَرَّوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: "Carilah lailatul qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan." (HR Bukhari)

ADVERTISEMENT

Sayyid Sabiq melalui kitabnya Fiqih Sunnah menyebut lailatul qadar itu adalah malam paling utama dalam setahun. Keistimewaan lailatul qadar ini dapat ditemukan dalam surah Al-Qadr ayat 1-5:

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada lailatul qadar. Tahukah kamu apakah lailatul qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."

Dengan besarnya kemuliaan yang dimiliki malam lailatul qadar sebagaimana pada surat tersebut, Sayyid Sabiq mengatakan patut bagi kaum muslim untuk menghidupkan malam istimewa tersebut dengan sejumlah amal ibadah, di antaranya mendirikan sholat.

Anjuran Sholat Lailatul Qadar

Sholat sunnah Lailatul Qadar sebenarnya tidak ditemukan dalam kitab fiqih atau kitab tasawuf. Namun keterangan mengenainya serta tuntunan khusus sholat Lailatul Qadar bisa ditemukan dalam Kitab Durratun Nashihin fil Wa'zhi wal Irsyad karya Syaikh Utsman bin Hasan bin Ahmad Syakir Al-Khubari, pada bab kemuliaan malam lailatul qadar, sebagaimana dinukil NU Online.

Pada kitab tersebut dijelaskan bahwa sholat Lailatul Qadar terdiri dari dua rakaat, dan dilakukan sebagaimana sholat dua rakaat pada umumnya. Yang membedakan hanyalah bacaan surah dan doa setelah pelaksanaan sholatnya saja.

Untuk waktu pelaksanaan sholat Lailatul Qadar ini pun bisa dimulai dari setelah Isya hingga menjelang waktu salat Subuh.

Meski dikatakan bahwa sholat Lailatul Qadar tak ditemukan pula dalam kitab hadits, Sayyid Sabiq dalam Kitab Fiqih Sunnah menyebutkan terdapat hadits terkait sholat pada malam Lailatul Qadar ini, yakni dalam riwayat Abu Hurairah RA. Di mana Nabi SAW bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ، إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Siapa yang mengerjakan sholat pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridha Allah, maka dosa-dosanya yang terdahulu diampuni." (HR Bukhari, Muslim, Nasa'i, Tirmidzi dan Ahmad)

Tata Cara Sholat Lailatul Qadar Beserta Niat dan Zikir Setelahnya

Seperti penjelasan di atas bahwa sholat Lailatul Qadar sama seperti sholat dua rakaat biasanya, dan yang membedakan hanya bacaan surat dan doa setelahnya. Merangkum detikHikmah, berikut tata cara sholat Lailatul Qadar:

1. Niat sholat Lailatul Qadar dua rakaat, dibaca dalam hati:

أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لله تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatan lailatil qadri rak'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aala

Artinya: "Saya niat sholat sunnah lailatul qadar dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca surah Al-Fatihah
5. Membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 7 kali
6. Rukuk dengan tuma'ninah (tenang)
7. I'tidal dengan tuma'ninah
8. Sujud pertama dengan tuma'ninah
9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
10. Sujud kedua dengan tuma'ninah
11. Bangun atau berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua
12. Rakaat kedua dimulai dengan membaca Surat Al-Fatihah
13. Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali
14. Kemudian lanjut seperti urutan di atas, dari rukuk hingga sujud kedua dengan tuma'ninah
15. Lalu tasyahud akhir
16. Terakhir, salam

Seusai melaksanakan sholat Lailatul Qadar seperti cara di atas, umat Islam bisa beristighfar sebanyak 70 kali dengan bacaan:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Latin: Astaghfirullāha wa atūbu ilaihi

Artinya: "Aku memohon ampunan Allah dan aku bertobat kepada-Nya."

Doa Malam Lailatul Qadar

Pada malam lailatul qadar pula hendaknya umat Islam membaca doa dan zikir khusus dari Nabi SAW dan memperbanyaknya. Berikut doa malam lailatul qadar sesuai sunnah yang bisa diamalkan, dikutip dari Kitab Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ، تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Latin: Allahumma innala 'afuwwun kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Mulia. Engkau senang memberi maaf, maka maafkanlah aku." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad, dari Aisyah RA)

Kemudian setelahnya, kaum muslim dapat melanjutkan berdoa dengan bacaan berikut yang dilansir dari buku Kedahsyatan Puasa oleh M. Syukron Maksum:

اللَّهُمَّ امْدُدْ لِي فِي عُمُرِي وَأَوْسِعْ لِي فِي رِزْقِي وَاَصِحَّ لِي جِسْمِي وَبَلِّغْنِي أَمَلِي ، وَإِنْ كُنْتُ مِنَ الْأَشْقِياءِ فَامْحُنِي مِنَ الْأَشْقِياءِ وَاكْتُبْنِي مِنَ السُّعَدَاءِ فَإِنَّكَ قُلْتُ فِي كِتَابِكَ الْمُنَزَّلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَآلِهِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

Latin: Allahummam dud lii fii 'umurii wa awsi' lii fii rizqii wa ashihha lii jismii wa ballighnii amalii, wa in kuntu minal asyqiyaa-i famhunii minal asyqiyaa-i wak tubnii minas su'adaa-i, fa innaka qultu fii kitaabikal munazzali 'ala nabiyyikal mursali shalawaatuka 'alaih wa aalihi, yamhullaah maa yasyaa-u wa yutsbitu wa 'indahu

Artinya: "Ya Allah, panjangkanlah usiaku, luaskan rezekiku, sehatkan tubuhku, dan sampaikan aku pada harapanku. Jika aku sudah termasuk pada kelompok celaka, hapuskanlah namaku dari kelompok itu dan tuliskan aku termasuk kelompok yang bahagia. Karena Engkau berfirman di dalam kitab-Mu yang diturunkan kepada Nabi-Mu SAW "Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki dan pada sisi Dia ada Ummul Kitab."




(kri/kri)

Hide Ads