Proses turunnya Al-Qur'an berlangsung secara berangsur-angsur. Ada beragam versi pendapat mengenai durasi waktu turun Al-Qur'an.
Turunnya Al-Qur'an secara berangsur-angsur ini dijelaskan dalam salah satu firman-Nya dalam surah Al Isra ayat 106,
وَقُرْاٰنًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَهٗ عَلَى النَّاسِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلًا
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Al-Qur'an Kami turunkan berangsur-angsur agar engkau (Nabi Muhammad) membacakannya kepada manusia secara perlahan-lahan dan Kami benar-benar menurunkannya secara bertahap."
Al-Quran diturunkan oleh Allah SWT secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun menurut beberapa dalil dan tafsir yang ada. Namun angka 23 tahun ini hanyalah pembulatan atau kurang lebih, karena terdapat beberapa perbedaan pendapat dari beberapa ulama mengenai hal ini.
Dikutip dari buku Sejarah Kenabian karya Prof. Dr. Aksin Wijaya dijelaskan bahwa terdapat kurang lebih tiga kelompok dalam memahami proses lama turunnya Al-Qur'an. Berikut adalah penjelasan dari ketiga kelompok tersebut.
3 Pendapat Proses dan Waktu Turun Al-Qur'an
1. Pendapat Pertama
Pendapat pertama dari sebagian ulama, seperti al-Zarkasyi dan Suyuti, percaya bahwa Al-Qur'an turun ke langit dunia atau yang disebut sebagai Bait al-Izzah pertama kalinya pada malam bulan Ramadan.
Kemudian, ayat-ayat dari Al-Qur'an ini baru diturunkan ke bumi secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun dalam masa dakwah kenabian Rasulullah SAW.
2. Pendapat Kedua
Pendapat kedua ini meyakini bahwa Al-Qur'an turun ke langit dunia pada malam hari selama setiap tahunnya. Sebab itu, Al-Qur'an dianggap turun dengan total waktu kurang lebih selama masa dakwah kenabian.
Dalam hal ini para ulama yang sependapat ada yang meyakini selama 20 malam selama 20 tahun, 23 malam selama 23 tahun, dan 25 malam selama 25 tahun, setelah itu turun setiap waktu yang dikehendaki selama masa dakwah Rasulullah SAW. Ulama yang berpendapat seperti ini adalah Muqathil bin Hayyan, Abu Abdullah al-Halimi, sebagaimana disinggung al-Zarkasyi dan Suyuti, al-Mawardi, dan Ibnu Syihab al Zuhri.
3. Pendapat Ketiga
Pendapat ketiga adalah sebagian ulama berpendapat bahwa malam Lailatul Qadar merupakan waktu permulaan turunnya Al-Qur'an. Kemudian, Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur dalam waktu yang berbeda-beda selama dakwah kenabian Muhammad SAW. Di antara yang meyakini pendapat ini adalah al-Sya'bi, Ibnu Ishaq, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Subhi Shaleh, Muhammad Izzat Darwazah, dan Fadil Hasan Abbas.
Disimpulkan dalam buku yang sama karya Prof. Dr. Aksin Wijaya bahwa secara garis besar, ulama meyakini bahwa Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW dengan rentang waktu 23 tahun atau selama dakwah kenabian beliau. Semua ayat yang diturunkan hanya berada di dua daerah saja yaitu Makkah dan Madinah.
Dikuatkan melalui Buku Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur'an karya Ahmad Syarifuddin bahwa Al-Qur'an diturunkan kepada Rasulullah SAW secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Hal ini diambil dari sejak Rasulullah SAW berusia 40 tahun hingga masa wafat beliau pada usia 63 tahun. Wallahu A'lam.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis