Peristiwa turunnya Al-Qur'an disebut sebagai Nuzulul Qur'an. Nuzulul Qur'an merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah umat Islam.
Menurut pengertian yang disampaikan melalui kutipan Az Zarqany dalam Buku Kamus Al-Qur'an: Quranic Explorer karya Ali As-Sahbuny, kata nuzulul atau nuzul dalam bahasa Arab berarti berpindahnya sesuatu dari atas menuju ke bawah.
Dalam pengertian terhadap proses turunnya Al-Qur'an, terdapat beberapa pendapat dari para ahli tafsir. Beberapa pendapat diantaranya yang kemudian disebut dengan metode kaifiyat tanzil adalah sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- As Suyuthy berpendapat bahwa Allah SWT menurunkan Al-Qur'an dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia ketika Lailatul Qadar secara sekaligus. Kemudian, penurunan ini dilakukan secara bertahap selama 20, 23, atau 25 tahun, sesuai perbedaan pendapat tentang masa tinggal Rasulullah SAW di Makkah setelah bi'tsah (hari Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi nabi).
- Allah SWT menurunkan Al-Qur'an ke langit dunia 20, 23, atau 25 kali lailatul qadar. Penurunan ini dilakukan pada setiap Lailatul Qadar tersebut jumlahnya sesuai pada setiap tahunnya, sesuai dengan ketetapan Allah SWT, kemudian baru diturunkan secara bertahap.
- Penurunan Al-Qur'an dimulai saat Lailatul Qadar, kemudian penurunan ini dilanjutkan secara bertahap sepanjang masa penurunannya.
- Al-Qur'an diturunkan Allah SWT dari Lauh Mahfudz sekaligus, namun ditahan terlebih dahulu oleh para penjaganya. Kemudian penjaga ini mengangsurnya selama 20 malam kepada Malaikat Jibril AS yang kemudian baru ia turunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW selama 20 tahun lamanya.
Waktu Peristiwa Turunnya Al-Qur'an
Selanjutnya, mengenai kapan peristiwa Nuzulul Qur'an ini terjadi, terdapat beberapa pendapat. Namun, salah satu pendapat yang memiliki dasar kuat adalah menyebutkan peristiwa turunnya Al-Qur'an ini terjadi pada tanggal 17 Ramadan.
Dalil mengenai keterangan di atas adalah berdasarkan Al-Qur'an surah Al Anfal ayat 41 yaitu,
۞ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya sesuatu apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya adalah untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnu sabil, jikalau kamu beriman kepada Allah serta kepada apa yang Kami turunkan (Al-Qur'an) kepada hamba Kami (Nabi Muhammad SAW) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan(Perang Badar). Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Dikutip melalui Tafsir Quran Kemenag dijelaskan bahwa referensi tanggal Perang Badar adalah tepat pada tanggal 17 Ramadan tahun kedua Hijiriah. Oleh karena itu, sebagian musafir berpendapat kuat bahwa ayat ini mengisyaratkan bahwa permulaan turunnya Al-Qur'an atau Nuzulul Qur'an dimulai pada tanggal 17 Ramadan.
Setelah mengetahui pengertian dan tanggal terjadinya Nuzulul Qur'an, sebagai penambahan wawasan kita akan membahas mengenai keutamaan dari Nuzulul Qur'an.
Amalan saat Peristiwa Turunnya Al-Qur'an
Dilansir melalui arsip detikHikmah bahwa keutamaan dari malam terjadinya Nuzulul Qur'an adalah bisa mendapatkan pahala dan berkah dari Allah SWT. Beberapa hal yang bisa dilakukan ketika menjalani malam Nuzulul Qur'an adalah sebagai berikut:
- Melakukan itikaf dengan menempati masjid sembari membaca Al-Qur'an, mengucap zikir, berdoa, dan melakukan amalan baik lain sebagainya.
- Memperbanyak salat lail atau malam.
- Perbanyak memanjatkan doa yang sesuai dengan hajat atau keperluan masing-masing.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!