Waktu Terbaik Membaca Al-Qur'an dan Mengkhatamkannya

#RamadanJadiMudah by BSI

Waktu Terbaik Membaca Al-Qur'an dan Mengkhatamkannya

Kristina - detikHikmah
Senin, 10 Mar 2025 13:30 WIB
Ilustrasi seorang muslim sedang membaca Al-Quran sebelum tidur.
Seorang muslim membaca Al-Qur'an. Foto: Getty Images/iStockphoto/Mongkolchon Akesin
Jakarta -

Membaca Al-Qur'an adalah perintah langsung dari Allah SWT dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Ada waktu-waktu pilihan untuk membaca Al-Qur'an. Ini yang terbaik.

Perintah membaca Al-Qur'an tertuang dalam surah Al-'Alaq ayat 1-5. Allah SWT berfirman,

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ١ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ ٢ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ ٣ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ ٤ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ٥

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah Yang Mahamulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Menurut para mufassir, perintah membaca pada ayat tersebut adalah mempelajari, meneliti apa saja yang telah Allah SWT ciptakan baik ayat-ayat-Nya yang tersurat yaitu Al-Qur'an maupun yang tersirat, yakni alam semesta.

ADVERTISEMENT

"Membaca itu harus dengan nama-Nya, artinya karena Dia dan mengharapkan pertolongan-Nya. Dengan demikian, tujuan membaca dan mendalami ayat-ayat Allah itu adalah diperolehnya hasil yang diridai-Nya, yaitu ilmu atau sesuatu yang bermanfaat bagi manusia," jelas Tafsir Al-Qur'an Kemenag RI.

Dalam ayat-Nya yang lain, Allah SWT menjelaskan balasan bagi orang yang membaca Al-Qur'an. Dia berfirman,

اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ ٢٩

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an), menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan pernah rugi." (QS Fatir: 29)

Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda, kelak di hari kiamat Al-Qur'an akan mendatangkan syafaat bagi pembacanya. Diriwayatkan dari Abu Umamah RA, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda,

اقْرَؤُا القُرْآنَ فإِنَّهُ يَأْتي يَوْم القيامةِ شَفِيعاً لأصْحابِهِ » رواه مسلم

Artinya: "Bacalah Al-Qur'an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR Muslim)

Waktu Terbaik Membaca Al-Qur'an

Ulama besar mazhab Syafi'i, Imam an-Nawawi, dalam kitab al-Adzkar menyebutkan beberapa waktu pilihan membaca Al-Qur'an. Menurutnya, waktu terbaik atau paling utama membaca Al-Qur'an adalah di dalam salat.

"Menurut mazhab Syafi'i dan lainnya, memperpanjang berdiri dalam salat dengan membaca Al-Qur'an lebih afdhal daripada memperpanjang sujud dan lainnya," kata Imam an-Nawawi seperti diterjemahkan Arif Hidayat.

Adapun, di luar salat, waktu terbaik membaca Al-Qur'an adalah pada malam hari. Pertengahan malam terakhir, kata Imam an-Nawawi, tentunya lebih afdhal daripada pertengahan malam pertama.

Waktu antara Maghrib dan Isya juga menjadi waktu pilihan. Membaca Al-Qur'an pada waktu ini adalah perbuatan yang sangat dicintai.

Selain itu, hari Jumat, Senin, Kamis, hari Arafah, dan waktu-waktu yang menjadi syiar Islam, seperti 10 hari pertama Dzulhijjah, juga baik untuk membaca Al-Qur'an. Waktu yang tak kalah utama adalah membaca Al-Qur'an pada bulan Ramadan. Sepanjang waktu tersebut bagus, sepuluh hari terakhir bulan Ramadan adalah waktu pilihan.

Waktu Terbaik Mengkhatamkan Al-Qur'an

Masih mengacu kitab yang sama, sunnah hukumnya mengkhatamkan Al-Qur'an sendirian dalam salat. Sedangkan khataman yang dilakukan bersama-sama, disunnahkan dilakukan pada awal waktu malam atau awal waktu siang.

Orang yang mengkhatamkan Al-Qur'an disunnahkan berpuasa pada hari khataman itu, sepanjang tidak bertabrakan dengan hari yang dilarang berpuasa. Anjuran ini mengacu pada hadits shahih yang diriwayatkan dari Thalhah bin Musharrif, Musayyib bin Rafi', dan Hubaib bin Abi Tsabit.

Dalam riwayat tersebut diceritakan, salah seorang tabiin Kuffah berpuasa pada hari di mana mereka mengkhatamkan Al-Qur'an dan dianjurkan menghadiri majelis khataman bagi mereka yang tidak ikut membaca atau yang tidak bagus bacaannya.




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads