5 Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, Muslim Sudah Tahu?

5 Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, Muslim Sudah Tahu?

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 31 Mar 2023 08:15 WIB
One day One Hadits Keutamaan sholat malam Lailatul Qadr
Ilustrasi Malam Lailatul Qadar (Foto: Mindra Purnomo/detikcom)
Jakarta -

Lailatul qadar disebut sebagai malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Lailatul qadar dijumpai setiap bulan Ramadan, tepatnya pada 10 malam terakhir.

Tidak ada yang mengetahui secara spesifik kapan malam lailatul qadar. Adapun pernyataan 10 malam terakhir didasarkan dari sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang berasal dari Aisyah RA, Rasulullah bersabda:

"Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan," (HR Bukhari & Muslim).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari buku Ringkasan Shahih Bukhari tulisan Muhammad Nasir al-Din Albani, waktu pasti terkait kedatangan malam lailatul qadar sempat hampir disebutkan oleh Rasulullah SAW, namun hal tersebut tidak terjadi karena kala itu Nabi Muhammad melihat dua umatnya yang berselisih.

Di waktu yang sama pula, beliau tiba-tiba tidak mampu mengingat kapan terjadinya malam lailatul qadar. Ubadah ibnush-Shamit menceritakan:

ADVERTISEMENT

"Nabi keluar untuk memberitahukan kepada kami mengenai waktu tibanya lailatul qadar. Kemudian ada dua orang lelaki dari kaum muslimin yang berdebat. Beliau bersabda, "(Sesungguhnya aku) keluar untuk memberitahukan kepadamu tentang waktu datangnya lailatul qadar, tiba-tiba si Fulan dan si Fulan berbantah-bantahan. Lalu, diangkatlah pengetahuan tentang waktu lailatul qadar itu, namun hal itu lebih baik untukmu. Maka dari itu, carilah dia (lailatul qadar) pada malam kesembilan, ketujuh, dan kelima (pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan)," (HR Bukhari)

Sebagai malam yang mulia, apa saja keistimewaan yang terkandung pada malam lailatul qadar? Berikut pemaparannya sebagaimana dinukil dari karya Ahmad Sarwat Lc MA yang bertajuk Jaminan Mendapat Lailatul Qadar.

Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

1. Malam Turunnya Al-Qur'an

Malam lailatul qadar bertepatan dengan momentum diturunkannya Al-Qur'an. Dalil mengenai hal ini tersemat dalam surat Al Qadr ayat 1-3.

Allah SWT berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Arab latin: innā anzalnāhu fī lailatil-qadr

Artinya: 1. "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan"

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ

Arab latin: wa mā adrāka mā lailatul-qadr

Artinya: 2. "Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Arab latin: lailatul-qadri khairum min alfi syahr

Artinya: 3. "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."

Sebagai kitab suci yang paling mulia, Al-Qur'an juga termasuk ke dalam mukjizat utama Rasulullah SAW. Keabadian Al-Qur'an dijamin oleh Allah sampai hari kiamat tiba.

Bahkan, setelah diturunkannya Al-Qur'an, Rasulullah SAW resmi memiliki jabatan sebagai pembawa risalah dari langit sekaligus rasul dan nabi.

2. Turunnya Para Malaikat

Keistimewaan lainnya pada malam lailatul qadar ialah turunnya para malaikat. Ini dijelaskan dalam surat Al Qadar ayat 4, berikut bunyinya:

تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ

Arab latin: Tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr

Artinya: "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan,"

3. Hanya Milik Umat Nabi Muhammad SAW

Jumhur ulama sepakat bahwa keistimewaan malam lailatul qadar hanya berlaku bagi para umat Nabi Muhammad SAW. Umat-umat dari nabi terdahulu tidak mendapatkan hal tersebut.

Ini sesuai dari hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Malik dalam Al-Muwaththa:

"Rasulullah diperlihatkan umur-umur manusia sebelumnya yang relatif panjang sesuai dengan kehendak Allah, sampai (akhirnya) usia-usia umatnya semakin pendek (sehingga) mereka tidak bisa beramal lebih lama sebagaimana umat-umat sebelum mereka beramal karena panjangnya usia mereka. Maka Allah memberikan Rasulullah lailatul qadar yang lebih baik dari seribu bulan," (HR Malik).

4. Malam Pencatatan Takdir Tahunan

Malam lailatul qadar juga menjadi malam pencatatan takdir tahunan. Allah SWT berfirman dalam surat Ad Dukhan,

"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah," (QS. Ad Dukhan: 4).

Dalam tafsir Ibnu Katsir, ia menjelaskan bahwa pada lailatul qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, termasuk ajal dan rezeki. Selain itu, akan dicatat juga segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Demikian menurut riwayat yang berasal dari Ibnu 'Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak, dan ulama salaf lainnya.

Untuk memahami maksud dari pernyataan tersebut dapat melihat pada apa yang disampaikan Imam Nawawi dalam Syarah Muslim. Dia menyebutkan, catatan takdir tahunan tersebut didahului oleh ilmu dan penulisan Allah.

Takdir tersebut kemudian akan diperlihatkan kepada para malaikat dan ia mengetahui apa yang akan terjadi, lalu para malaikat tersebut menjalankan tugas yang diperintahkan untuk mereka.

5. Diampuni Dosa-dosa Terdahulu

Malam lailatul qadar sering disebut sebagai malam pengampunan. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa orang yang beribadah menyambut datangnya malam lailatul qadar akan diampuni dosanya yang terdahulu.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang pada malam lailatul qadar mengerjakan ibadah dan berdoa dengan penuh keimanan yang dipersembahkan semata-mata untuk Allah, akan diampuni dari segala dosanya yang terdahulu dan yang akan datang," (HR Ahmad dan Thabrani).

6. Lebih Baik dari Seribu Bulan

Maksud lebih baik dari seribu bulan tersemat pada surat Al Qadr ayat ke-3,. Latho-if Al Ma'arif menafsirkan, "Amalan di lailatul wadar lebih baik dari amalan di seribu bulan,"

Adapun, maksud dari lebih baik dari seribu bulan adalah salat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari salat dan puasa di seribu bulan yang tidak terdapat lailatul qadar.

Doa Lailatul Qadar

Rasulullah SAW membaca doa pada malam lailatul qadar, yaitu di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Berikut bacaan doa lailatul qadar yang dilengkapi arab latin beserta artinya.

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Arab latin: Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau suka memberi maaf, maka maafkan aku,"

Dalam buku Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam Nawawi dikatakan bahwa kita juga disunnahkan memperbanyak membaca Al-Qur'an, zikir, dan berdoa pada malam lailatul qadar.




(aeb/lus)

Hide Ads