Salat qobliyah subuh merupakan amalan yang sangat disukai oleh Nabi Muhammad SAW. Salat ini bahkan tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, keterangan ini termasuk dalam sebuah hadits yang disampaikan Aisyah RA berbunyi,
"Tidak ada amalan, salat sunah yang sangat dijaga pelaksanaannya oleh Nabi Muhammad SAW melebihi dua rakaat fajar (Subuh)." (HR Bukhari dan Muslim)
Setelah mengetahui keutamaan dari amalan salat ini, sebaiknya kita mengetahui kapan salat qobliyah subuh ini dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salat Qobliyah Subuh Sebelum atau Sesudah Azan?
Dijelaskan bahwa pada hakekatnya, salat sunnah qobliyah Subuh dilakukan di antara azan dan iqamah Subuh. Lebih tepatnya ialah sesudah azan dan sebelum iqamah panggilan pengerjaan salat Subuh berjamaah.
Keterangan mengenai waktu pelaksanaan solat ini adalah dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya. Disampaikan oleh Ummul Mukminin Hafshah Radhiyallahu anhu yaitu,
يُصَلِّى رَكْعَتَىِ الْفَجْرِ إِذَا سَمِعَ الأَذَانَ وَيُخَفِّفُهُمَا
Artinya: "Nabi Muhammad SAW dahulu diam antara azannya muadzin hingga salat Subuh. Kemudian, sebelum salat Subuh dimulai, beliau mendahuluinya dengan melaksanakan salat dua rakaat ringan." (HR Bukhari dan Muslim)
Dikutip dari Buku Pelatihan Salat S.M.A.R.T karya M. Shodiq Mustika, dijelaskan bahwa salat sunnah dua rakaat itu disebut juga sebagai salat fajar. Hal ini lantaran dikerjakannya salat ini di waktu fajar atau disebut juga sebagai qobliyah Subuh karena dikerjakan sebelum salat Subuh.
Keutamaan dari salat qobliyah subuh ini hingga tidak pernah dilepaskan pelaksanaannya oleh Rasulullah SAW antara lain termuat dalam sebuah hadits yang berbunyi, "Kedua rakaat itu lebih kusukai dari pada dunia dan seisinya." (HR Muslim dan Ahmad)
Sebagai tambahan wawasan, berikut adalah niat salat qobliyah Subuh yang dapat diucapkan sebelum melaksanakannya.
Niat Salat Sunnah Qobliyah Subuh
اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Arab latin: "Usholli sunnatash subhi rok'ataini qobliyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala"
Artinya: "Aku berniat melaksanakan salat sunnah sebelum Subuh sebanyak dua rakaat, sembari menghadap kiblat karena Allah yang Maha Tinggi."
Dikutip dalam Buku Fikih Salat Sunah karya Ali Musthafa Siregar, dkk, dipaparkan bahwa kita dapat membaca surah Al Kafirun pada saat rakaat pertama kemudian diikuti dengan surah Al Ikhlas pada rakaat kedua salat sunnah qobliyah Subuh tersebut.
Selain anjuran bacaan salat di atas, sebagian ulama yang lain menyarankan untuk membaca surah Al Insyirah pada rakaat pertama kemudian dilanjutkan dengan surah Al Fil pada rakaat kedua. Disebutkan juga melalui Kitab I'aanah ath Tholibiin bahwa Imam al-Ghazali menyampaikan,
"Orang-orang yang membaca surah Al Insyirah dalam Al Fil ketika melaksanakan salat sunnah qobliyah Subuh, maka terpeliharalah dia dari kejahatan orang yang jahat. (Dan) Allah SWT tidak memberikan jalan kepada orang jahat untuk menyakiti seseorang tadi dan ini adalah yang benar lagi sudah teruji tanpa syarat keraguan," dikutip oleh penulis kitab tersebut, yaitu Syekh Ali.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza