Surat Thaha ayat 39 mengisahkan tentang Nabi Musa yang ditaruh dihanyutkan di Sungai Nil dalam sebuah peti. Hal tersebut dilakukan oleh ibu Nabi Musa dalam keadaan panik.
Sebelum membahas lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahui lebih dulu tentang surat Thaha. Surat ini dimulai dengan huruf muqattha'ah (Tha, Ha) sehingga disebut surat Thaha.
Merangkum arsip detikHikmah, kandungan surat Thaha ialah berbagai kisah para nabi, dari mulai Nabi Adam hingga Musa. Surat tersebut terdiri atas 135 ayat dan merupakan surat ke-20 dalam Al-Qur'an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tafsir Surat Thaha Ayat 39
Ø£ÙÙÙ Ù±ÙÙØ°ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ Ù±ÙØªÙÙØ§ØšÙÙØªÙ ÙÙÙ±ÙÙØ°ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ Ù±ÙÙÙÙÙ ÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù±ÙÙÙÙÙ ÙÙ ØšÙÙ±ÙØ³ÙÙØ§ØÙÙÙ ÙÙØ£ÙØ®ÙØ°ÙÙÙ Ø¹ÙØ¯ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙØ¹ÙدÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÛ¥ Û ÙÙØ£ÙÙÙÙÙÙÙØªÙ عÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙØÙØšÙÙØ©Ù Ù ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØªÙصÙÙÙØ¹Ù عÙÙÙÙÙ° عÙÙÙÙÙÙÙ
Arab latin: AniqÅŒi fÄ«hi fit-tÄbụti faqÅŒi fÄ«hi fil-yammi falyulqihil-yammu bis-sÄឥili ya`khuÅŒ-hu 'aduwwul lÄ« wa 'aduwwul lah, wa alqaitu 'alaika maឥabbatam minnÄ«, wa lituá¹£na'a 'alÄ 'ainÄ«
Artinya: "Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Firaun) musuh-Ku dan musuhnya. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku,"
Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), perintah untuk menaruh Nabi Musa di dalam peti yang rapi dan kuat dilaksanakan oleh ibu Nabi Musa. Dengan kuasa Allah, peti tersebut justru ditemukan istri Firaun.
Diriwayatkan pada suatu senja, Firaun dan istrinya tengah duduk santai di tepi Sungai Nil. Secara tiba-tiba, terlihat sebuah peti tidak jauh dari tempat keduanya.
Firaun yang kala itu merupakan seorang raja, lantas menyuruh para dayang-dayangnya mengambil peti tersebut dan membawanya. Ketika di buka, peti itu berisi seorang bayi laki-laki yang rupawan, yaitu Nabi Musa AS.
Istri Firaun senang bukan main ketika melihat bayi tersebut. Kasih sayang dan cinta yang ia rasakan mendalam hingga dibawalah Musa kecil ke dalam istana Firaun.
Allah SWT mengkaruniai Nabi Musa AS dengan limpahan kasih sayang yang tulus kepada setiap hati orang yang memandangnya. Karenanya, Firaun dan sang istri merasa sayang sekaligus cinta kepada Musa.
Karunia lainnya yang Allah SWT berikan kepada Nabi Musa adalah dirinya diasuh di istana Firaun dengan pengawasan dan pengamatan dari Allah, sehingga Nabi Musa dijaga dari segala hal yang mengganggunya meski kala itu Firaun merupakan manusia kejam yang tidak berperikemanusiaan.
Sekilas Mengenai Kisah Kelahiran Nabi Musa
Nabi Musa merupakan salah satu rasul ulul azmi yang diberi mukjizat oleh Allah SWT berupa tongkat. Selain itu, Allah juga mewahyukan kitab Taurat kepadanya.
Pada masa kelahiran Nabi Musa, Mesir berada di bawah kesombongan raja Firaun yang enggan bersyukur kepada Allah atas segala karunia yang diberikan. Diceritakan dalam tulisan Abu Haafizh Abdurrahman yang bertajuk Kisah Nabi Musa Alaihissalam, Firaun bermimpi buruk.
Mimpi tersebut merupakan api yang berkobar dan membakar Mesir hingga memusnahkannya. Namun, tidak ada satupun rumah dari Bani Israil yang terbakar, ia lalu mengundang para peramal untuk menafsirkan firasat buruknya tersebut.
Hingga suatu ketika Firaun memerintahkan untuk membunuh seluruh bayi laki-laki yang lahir dari kaum Bani Israil. Karenanya Nabi Musa dihanyutkan oleh sang Ibu ke Sungai Nil.
Atas izin Allah, Nabi Musa ditemukan oleh Firaun dan sang istri hingga diangkat menjadi anak kelak. Saat itu, Nabi Musa bahkan disusui wanita Bani Israil yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri.
(aeb/lus)












































Komentar Terbanyak
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan