Kisah Tongkat Nabi Musa, Mukjizat yang Bisa Berubah Menjadi Ular

Kisah Tongkat Nabi Musa, Mukjizat yang Bisa Berubah Menjadi Ular

Farah Ramadanti - detikHikmah
Sabtu, 11 Mar 2023 05:02 WIB
Ilustrasi ular piton
Ilustrasi tongkat Nabi Musa yang berubah menjadi ular Foto: iStock
Jakarta -

Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Musa berupa sebuah tongkat. Tongkat ini bisa berubah menjadi ular atas kehendak Allah SWT.

Salah sattu kisah yang menakjubkan tentang mukjizat Nabi Musa AS adalah ketika berhadapan dengan para tukang sihir Firaun. Nabi Musa melemparkan tongkat miliknya yang kemudian berubah menjadi seekor ular.

Kisah ini begitu terkenal dan bahkan terbilang istimewa karena tercatat dalam beberapa ayat Al-Qur'an yakni Surah Al-Qashash ayat 31, Surah An-Nam ayat 10-11, dan Surah Thaha ayat 17-21.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tongkat yang Berubah Menjadi Ular

Dalam buku Hewan-Hewan yang Disebutkan dalam Al-Qur'an yang Mulia dan As-Sunnah yang Shahih oleh Zaki Yamani, disebutkan bahwa ular menjadi salah satu hewan yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Adapun penyebutannya ada dalam kisah Nabi Musa AS.

Kisah Nabi Musa AS bertemu dengan Firaun dan para tukang sihirnya dari sikap Firaun yang sangat sombong sebagai orang yang telah membesarkan Musa, maka Firaun mendustakan ayat-ayat yang dibawa oleh Musa dari sisi Rabbnya serta menuduhnya telah melakukan sihir.

ADVERTISEMENT

Firaun pun menantang Musa, maka Musa berkata kepadanya, ".... Waktu untuk pertemuan (kami dengan) kamu itu ialah di hari raya dan hendaklah dikumpulkan manusia pada waktu matahari sepenggalan naik.) (dalam Al Qur'an Surat Thaha Ayat 59)

Firaun segera menyebar pasukannya mencari tukang sihir yang andal di seluruh pelosok negeri Mesir. Tak lama, terkumpullah puluhan ahli sihir yang terpandai di negeri itu. Pada hari yang telah disepakati itu, para tukang sihir pun datang membawa perlengkapan sihir mereka.

Musa tampil dengan menasihati dan mengingatkan dengan keras kepada mereka agar tidak membiasakan diri dengan perbuatan sihir. Para ahli sihir bermusyawarah dan sepakat untuk melayani Musa dengan pertarungan.

Mereka melemparkan tali dan tongkat, lalu mengelabui mata orang-orang dengan sihir. Lantas masing-masing dari tukang sihir itu melemparkan apa yang mereka pegang berupa tali-tali dan tongkat-tongkat mereka.

Tiba-tiba tongkat dan tali tersebut seolah berubah menjadi ular seperti gunung yang memenuhi lembah. Dan ular-ular itu kemudian saling tumpang tindih satu sama lain.

Bukti Kebesaran dan Kuasa Allah

Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al Qasas ayat 31:

وَاَنْ اَلْقِ عَصَاكَ ۗفَلَمَّا رَاٰهَا تَهْتَزُّ كَاَنَّهَا جَاۤنٌّ وَّلّٰى مُدْبِرًا وَّلَمْ يُعَقِّبْۗ يٰمُوْسٰىٓ اَقْبِلْ وَلَا تَخَفْۗ اِنَّكَ مِنَ الْاٰمِنِيْنَ

Artinya: Lemparkanlah tongkatmu!" Maka, ketika dia (Musa) melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular kecil yang gesit, dia lari berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Allah berfirman,) "Wahai Musa, kemarilah dan jangan takut! Sesungguhnya engkau termasuk orang-orang yang aman.

Al Hafidz Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur'anil Adzhiem menjelaskan tentang kisah Mukjizat Nabi Musa AS yang melemparkan tongkatnya yang berubah menjadi ular besar di hadapan para tukang sihir Firaun, "Ini merupakan bukti dari Allah bagi Nabi Musa AS, sebagai mukjizat yang besar, di luar kebiasaan lagi nyata, yang menunjukkan bahwasannya tidak ada yang mampu melakukan hal tersebut kecuali hanya Allah dan bahwasannya tidak ada yang membawanya kecuali Nabi yang diutus.

Allah memberi perintah kepada Nabi Musa AS agar ia melempar tongkatnya, maka tiba-tiba tongkat itu menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Ketika Firaun melihat ular itu berjalan menuju dirinya, ia segera melompat dari singgasananya dan lari minta tolong kepada Nabi Musa AS untuk mencegahnya.

Setelah menyaksikan hal itu, maka Nabi Musa AS berbalik tanpa melihat lagi ke belakang, kemudian ia pergi tanpa memperdulikan keadaan Firaun. Nabi Musa tidak menoleh ke belakang karena menghindari adanya bahaya.

Mukjizat Nabi Musa AS telah membuat mata para tukang sihir terbelalak dan kebingungan sebab sihir yang mereka bangga-banggakan selama ini tidak ada artinya jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan Nabi Musa AS.

Mereka pun menyadari bahwa apa yang dilakukan Nabi Musa AS bukanlah jenis sihir seperti yang biasa mereka perbuat, melainkan terjadi karena kehendak Allah SWT. Seketika itu para ahli sihir mengetahui bahwa yang dibawa oleh Nabi Musa AS bukanlah sihir.

Mereka pun bersujud dan berkata, "Kami beriman kepada Rabb semesta alam, Rabb Musa dan Harun) (dari Al Qur'an Surat Asy Syua'ra Ayat 47-48).

Hamka dalam Tafsir al-Azhar Jilid 5 menuliskan bahwa ketika itu Firaun sangat murka karena kekalahan tersebut. Para tukang sihir itu bukannya merasa malu tetapi justru menyatakan keimanannya. Bahkan mereka sudah tidak memedulikan amarah Firaun lagi.

Kisah ini dilanjutkan dalam firman Allah pada Al-Qur'an Surat An-Naml Ayat 10.

يٰمُوْسٰٓى اِنَّهٗٓ اَنَا اللّٰهُ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Artinya: (Allah berfirman,) "Wahai Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Hal ini membuktikan bahwa kuasa Allah lebih besar dan tiada tandingnya. Sihir-sihir yang dilakukan oleh pesuruh Firaun tersebut hanya tipu daya syaitan yang tidak bisa dibandingkan dengan kekuatan Allah.

Diharamkannya Ilmu Sihir

Dari kisah ini, dapat diambil kesimpulan bahwa Nabi Musa AS pada dasarnya tidak mengetahui tentang mukjizat yang diberikan Allah kecuali setelah diwahyukan. Hal ini diketahui berdasarkan sikap Nabi Musa AS yang terkejut dan ketakutan ketika tongkatnya berubah menjadi ular yang besar dan khawatir ular tersebut akan menyerang dirinya.

Inilah yang kemudian menjadi pembeda antara mukjizat dengan sihir. Mukjizat terlihat sangat nyata akan tetapi sihir termasuk dalam tipuan yang memberikan ilusi pada penglihatan mata sehingga menjadi seakan-akan melihat sesuatu padahal hakikatnya tidak.

Mukjizat berasal dari Allah SWT secara langsung apabila Ia berkehendak dan hanya ditujukan sebagai bentuk pemuliaan terhadap Nabi-Nya, lain halnya dengan sihir yang berasal dari bisikan syaitan.

Dalam Al-Qur'an Surat Al Isra Ayat 88, Allah berfirman:

قُلْ لَّىِٕنِ اجْتَمَعَتِ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلٰٓى اَنْ يَّأْتُوْا بِمِثْلِ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لَا يَأْتُوْنَ بِمِثْلِهٖ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيْرًا

Artinya: Katakanlah, "Sungguh, jika manusia dan jin berkumpul untuk mendatangkan yang serupa dengan Al-Qur'an ini, mereka tidak akan dapat mendatangkan yang serupa dengannya, sekalipun mereka membantu satu sama lainnya."

Demikian kisah dari tongkat Nabi Musa AS yang berubah menjadi ular untuk membuktikan kuasa Allah kepada Firaun dan para tukang sihir. Semoga kisah ini dapat mengajarkan kita semua untuk semakin tunduk dan patuh kepada perintah-Nya




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads