Tanah Bahan Penciptaan Rasulullah: Diambil dari Bumi & Dicampur Air Surga

Tanah Bahan Penciptaan Rasulullah: Diambil dari Bumi & Dicampur Air Surga

Kristina - detikHikmah
Jumat, 10 Mar 2023 07:01 WIB
ilustrasitangan kotor penuh tanah
Ilustrasi tanah yang digunakan untuk penciptaan Nabi Muhammad SAW. Foto: Thinkstock
Jakarta -

Kisah penciptaan Rasulullah SAW begitu istimewa. Menurut sebuah riwayat, tanah yang digunakan untuk menciptakan beliau berasal dari Tanah Suci yang dicampur dengan air surga.

Hal ini diceritakan oleh Ibnul Jauzi dalam Kitab Al-Wafa bi Ahwal Al-Mushthafa dan diterjemahkan oleh Mahfud Hidayat dan Abdul Mu'iz dengan bersandar pada sebuah riwayat yang berasal dari Ka'ab Al-Ahbar.

Ka'ab Al-Ahbar mengatakan, "Ketika Allah SWT berkehendak menciptakan Muhammad SAW, Ia memerintahkan Jibril agar membawakan segenggam tanah putih yang merupakan letak tempat kuburan Rasulullah SAW. Lalu tanah itu dicampur dengan air surga kemudian dicelupkan ke sungai-sungai yang berada di surga dan dibawa ke sekeliling langit dan bumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malaikat pun mengenal Muhammad serta keutamaan beliau sebelum mereka mengenal Nabi Adam. Ketika cahaya Muhammad SAW terlihat pada kilauan cahaya di kening Adam, Allah berkata, "Wahai Adam, ini adalah penghulu keturunanmu dari para Nabi dan Rasul."

Ketika Hawa mengandung Syits, Nur Muhammad berpindah dari Adam ke Hawa sehingga Hawa selalu melahirkan dua anak setiap kali melahirkan kecuali ketika melahirkan Syits. Hawa melahirkannya seorang saja dengan sebab kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Cahaya itu pun selalu berpindah dari seorang suci ke suci yang lain sampai Nabi Muhammad SAW dilahirkan."

ADVERTISEMENT

Dalam riwayat yang berasal dari Ibnu Abbas dikatakan, ketika Nabi Adam AS masih berada di surga, Rasulullah SAW saat itu berada di tulang sulbi. Begitu Nabi Adam AS turun ke bumi, beliau SAW berada di dalam sulbi Nabi Adam AS dan berpindah ke sulbi nabi-nabi setelahnya.

Ibnu Abbas berkata bahwa ia bertanya, "Ya Rasulullah, di manakah Anda ketika Nabi Adam berada di surga?" Beliau menjawab,

"Aku berada di dalam tulang sulbi, lalu aku turun ke bumi dan berada di dalam sulbi Adam. Aku pun telah naik ke kapal saat aku berada di dalam sulbi ayahku Nuh. Aku pun pernah dicampakkan ke dalam api pada saat aku berada di dalam sulbi Ibrahim. Kedua orang tuaku tidak berhubungan dengan cara zina. Allah selalu memindahkanku dari sulbi-sulbi yang suci ke rahim-rahim yang suci pula. Tidak terdapat dua cabang keturunanku kecuali aku berada pada yang terbaik di antara keduanya. Allah menjanjikan kenabian untukku di dalam Kitab Taurat. Dia memberi kabar tentang itu. Dia membuat namaku terkenal di dalam Kitab Injil. Bumi dan langit menjadi cemerlang karena wajah dan pandanganku." (HR Al-Ajurri dan Ibnul Jauzi dalam Al-Maudhu'at)

Ibnu Abbas juga mengatakan, "Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Isa AS, 'Kalau bukan karena Muhammad, Aku tidak akan menciptakan Adam. Aku telah menciptakan Arsy lalu ia pun bergetar sehingga Ku-tuliskan di atasnya kalimat La ilaha illallah Muhammad Rasulullah,' ia pun diam."

Kisah penciptaan Rasulullah SAW ini juga disebutkan dalam riwayat yang berasal dari Wahb bin Munabbih. Ia berkata bahwa Allah mewahyukan kepada Adam sebagai berikut,

"Aku adalah Allah Pemilik Ka'bah ini. Penduduknya adalah orang-orang pilihan-Ku. Pengunjungnya adalah tamu-Ku dan berada dalam lindungan-Ku. Di sana terdapat rumah-Ku yang Aku penuhkan ia dengan penduduk langit dan bumi. Mereka mendatanginya berbondong-bondong dengan berambut kusut dan berlumuran debu. Mereka berteriak dengan mengucapkan tasbih. Mereka berlari dengan mengucapkan talbiyah. Mereka menangis dengan air mata mereka yang bercucuran. Siapa yang berangkat menujunya tanpa ada tujuan lain sungguh ia telah menjenguk-Ku dan bertamu dengan-Ku sehingga patutlah bila Ku-beri ia hadiah dan kemuliaan-Ku. Aku menjadikan sebutan kemuliaan dan keagungan rumah itu pada seorang Nabi dari keturunanmu. Dialah Muhammad SAW penutup para Nabi. Aku menjadikan ia sebagai salah satu orang yang mendiami, menjaga, melindungi, dan merawat rumah itu. Siapa yang bertanya tentang diri-Ku pada hari itu, sungguh Aku berada bersama orang-orang yang berambut kusut dan berlumuran debu itu yang menunaikan janji mereka dan menghadap Tuhan mereka."

Dalam buku Inilah Kisah Sang Rasul yang disusun oleh Muhammad Luqman dari terjemahan Kitab Khulashah Nuur al-Yaqiin disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah.

Tahun kelahiran Nabi SAW disebut Tahun Gajah karena pada saat itu Raja Habasyah mengirim bala tentara menuju Makkah untuk merobohkan Ka'bah dan di dalam bala tentara tersebut terdapat gajah yang besar. Lalu, Allah SWT menghancurkan bala tentara karena memuliakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Sebelum Rasulullah SAW lahir, sang ibu, Siti Aminah, mengalami peristiwa tak biasa. Ia melihat cahaya keluar dari tubuhnya lalu menyinari leher-leher unta di Bushra. Beberapa lama kemudian, ia melahirkan Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa tersebut diceritakan Ali Muhammad Ash-Shallabi dalam Sirah Nabawiyah karyanya dengan mengacu pada riwayat Abdullah bin Ja'far.

Wallahu a'lam.




(kri/lus)

Hide Ads