Khauf: Arti, Bentuk dan Keutamaannya dalam Ilmu Tasawuf

Khauf: Arti, Bentuk dan Keutamaannya dalam Ilmu Tasawuf

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Minggu, 05 Mar 2023 13:00 WIB
ilustrasi berdoa
Arti khauf. Foto: Getty Images/AleksandarGeorgiev
Jakarta -

Khauf adalah salah satu konsep penting dalam ilmu tasawuf yang sering diartikan sebagai ketakutan atau rasa takut. Namun, pengertian khauf dalam tasawuf lebih kompleks dari sekadar rasa takut biasa.

Khauf dalam tasawuf meliputi rasa ketakutan akan dosa dan siksa Allah serta ketakutan akan kegagalan dalam mencapai kesempurnaan spiritual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Khauf

Secara bahasa, kata 'khauf' berasal dari bahasa Arab yang artinya ketakutan. Dalam buku Kajian Tematik X karya Lailatul Qodariyah, dkk. dituliskan bahwa khauf berarti perasaan gelisah atau cemas terhadap suatu hal yang belum diketahui dengan pasti.

Dalam istilah tasawuf, khauf adalah sikap mental merasa takut kepada Allah SWT karena kurang sempurna pengabdiannya dan rasa takut atau khawatir apabila Allah SWT tidak senang padanya.

ADVERTISEMENT

Rasa khauf dapat timbul karena pengenalan dan cinta kepada Allah yang mendalam sehingga ia merasa khawatir apabila Allah SWT melupakannya atau takut dengan siksa-Nya.

Melansir dari buku Hakekat Tasawuf oleh Abdul Qadir Isa, Imam Al-Ghazali pernah berkata, "Ketahuilah bahwa hakikat dari khauf adalah kepedihan dan terbakarnya hati karena memperkirakan akan tertimpa sesuatu yang tidak menyenangkan di masa yang akan datang."

Khauf kepada Allah SWT dapat timbul karena dosa maupun telah mengetahui sifat-sifat-Nya yang membuat seseorang diharuskan untuk takut kepada-Nya. Inilah merupakan tingkatan khauf yang paling sempurna. Ketika seseorang telah mengenal dan mengetahui kebesaran Allah, maka dia akan takut kepadanya. Perintah untuk takut kepada Allah juga telah tertuang dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 40:

يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اذْكُرُوْا نِعْمَتِيَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَاَوْفُوْا بِعَهْدِيْٓ اُوْفِ بِعَهْدِكُمْۚ وَاِيَّايَ فَارْهَبُوْنِ

Artinya: "Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu. Hanya kepada-Ku hendaknya kamu takut." (Al-Baqarah: 40)

Bentuk Khauf

Menurut Imam al-Ghazali dalam buku Pendidikan Tasawuf karya Muhamad Basyrul Muvid, bentuk khauf terbagi menjadi dua macam.

Pertama, khauf karena khawatir kehilangan nikmat sehingga membuat seseorang menjadi memelihara dan memanfaatkan nikmat tersebut pada tempatnya.

Kedua, khauf kepada siksa sebab perbuatan maksiat yang telah dilakukan. Khauf inilah yang mendorong seseorang untuk melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.

Keutamaan Menanamkan Sifat Khauf

Mengutip dari buku Akidah Akhlak MA Kelas X karya H. Toyib Sah Saputra dan H. Wahyudin, keutamaan menanamkan sifat khauf yaitu sebagai berikut:

1. Mendapat Anugerah Petunjuk dan Rahmat dari Allah SWT

Bagi seseorang yang mampu menanamkan sifat khauf atau takut, maka Allah SWT akan menganugerahkan petunjuk, rahmat, ilmu, dan ridha kepadanya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat Fatir ayat 28:

وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَاۤبِّ وَالْاَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗ كَذٰلِكَۗ اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤُاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ

Artinya: "Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS Fatir: 28)

2. Sebagai Bentuk Keimanan Kepada Allah SWT

Allah SWT juga menganjurkan kepada umat muslim agar selalu merasa takut (khasyyah) dan menjadikannya sebagai salah satu syarat iman. Maka dari itu, memiliki sifat khauf akan menjadi salah satu bentuk keimanan kepada Allah. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 175:

اِنَّمَا ذٰلِكُمُ الشَّيْطٰنُ يُخَوِّفُ اَوْلِيَاۤءَهٗۖ فَلَا تَخَافُوْهُمْ وَخَافُوْنِ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

Artinya: "Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman." (QS Ali Imran: 175)

3. Menjadi Pembimbing dalam Kehidupan Seseorang

Sifat khauf akan menjadi pembimbing dalam kehidupan seseorang untuk melakukan berbagai kebaikan.

At-Tirmidzi meriwayatkan dalam kitab Jami' nya dari Aisyah RA, bahwa dia menceritakan, "Aku menanyai Rasulullah SAW tentang ayat ini. 'Apakah mereka orang-orang yang meminum khamr, berbuat zina dan melakukan pencurian?' Beliau menjawab, 'Tidak, wahai putri Ash-Shiddiq, tetapi mereka adalah orang-orang yang berpuasa, sholat, bersedekah, dan takut kalau amal mereka tidak diterima, mereka itulah yang bersegera dalam kebaikan."

4. Memperoleh Balasan Surga

Seseorang yang menanamkan sifat khauf dalam dirinya akan mendapatkan balasan surga dari Allah SWT. Hal ini telah tertulis dalam ayat Al-Qur'an surat Ar-Rahman ayat 46:

وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ جَنَّتٰنِۚ

Artinya: "Bagi siapa yang takut pada keagungan Tuhannya disediakan dua surga." (QS Ar-Rahman: 46).

Itulah penjelasan mengenai arti, bentuk, dan keutamaan khauf dalam ilmu tasawuf. Semoga umat Islam dapat menanamkan sifat khauf atau takut kepada Allah agar senantiasa terdorong untuk melakukan amal kebaikan.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads