Takabur Adalah Sifat yang Harus Dihindari Muslim, Seperti Apa Bahayanya?

Takabur Adalah Sifat yang Harus Dihindari Muslim, Seperti Apa Bahayanya?

Christavianca Lintang - detikHikmah
Kamis, 01 Des 2022 13:45 WIB
DUNHUANG , CHINA - APRIL 23:  Tourists rides on camels, walking on the desert on April 23, 2019 in Dunhuang, China. The Mingsha Shan desert (Mount Mingsha) is a part of the ancient silk road. Serving as an important platform for cultural exchange and economic cooperation among countries along the Belt and Road, Dunhuang City, which was a major stop on the ancient Silk Road. The 2nd
Hindari sifat takabur. Foto: Getty Images/Lintao Zhang
Jakarta -

Salah satu sifat yang dapat mengurangi amal kebaikan dan pahala adalah sifat takabur. Seperti apa penjelasannya?

Takabur dapat menjadi penghalang untuk menuju surga. Hal tersebut dikarenakan takabur akan menghalangi seorang muslim dalam bersifat seperti orang mukmin. Melansir pada buku Warisan Agung Tasawuf oleh Kautsar Azhari Noer dkk, sesungguhnya takabur merupakan dosa yang besar karena takabur tidak layak bagi selain Allah SWT.

Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda, "Allah berfirman, "Takabur adalah pakaian-Ku, dan keagungan adalah syal-Ku. Maka barangsiapa menyaingi-Ku dalam salah satunya, Aku lemparkan dia ke dalam neraka.""

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip pada buku Warisan Agung Tasawuf oleh Kautsar Azhari Noer dkk, takabur dapat muncul dari dendam, iri hati, riya, dan ujub. Tetapi yang menjadi permulaan dalam sifat takabur adalah mengagungkan derajat diri di dalam kalbu. Jika seseorang mencari keagungan derajat dirinya, ia mengagungkan dirinya. Dari hal tersebut, ia pun akan menjadi angkuh dan melindungi dirinya. Sehingga pokok pada sifat takabur ialah perangai yang ada pada jiwa.

Dijelaskan dalam buku Minhajul Qashidin oleh Ibnu Qudamah, Salah satu keburukan takabur adalah tidak mau mencari ilmu, tidak perlu menerma kebenaran, dan tidak ingin tunduk pada kebenaran. Sebagaimana firman Allah dalam surah An-Naml ayat 14 yang berbunyi,

ADVERTISEMENT

وَجَحَدُوا۟ بِهَا وَٱسْتَيْقَنَتْهَآ أَنفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا ۚ فَٱنظُرْ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُفْسِدِينَ

Artinya: "Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahanorang-orang yang berbuat kebinasaan." (QS. An-Naml: 14)

Hubungan antara Ujub dan Takabur

Melansir pada halaman Kemenag, Al-Mawardi mengatakan, Kibr berkaitan dengan kedudukan, sedangkan Ujb terkait dengan kelebihan. Jadi seseorang yang memiliki akhlak takabur, ia membesarkan dirinya melebihi kapasitas orang yang sedang belajar, sedangkan ujub memandang dirinya banyak kelebihan sehingga tidak perlu untuk menambah ilmunya lagi.

Salah satu penyebab dari takabur-ujub ialah kelebihan fisik, misalnya tampan, cantik, dan kuat. Ia merasa bahwa fisiknya lebih hebat dan lebih apik disbanding lainnya. Lantas ia takabur dengan kelebihan yang dimilikinya.

Bahaya dari Sifat Takabur

Al-Muhasibi dalam buku Warisan Agung Tasawuf oleh Kautsar Azhari Noer dkk, mengingatkan bahwa ujub adalah malapetaka yang besar menjangkiti banyak orang, membutakan mereka kepada dosa-dosa, dan melumuri dengan kesalahan dan kegelinciran. Sebab, seseorang yang mengindahkan perilaku takabur dan ujub, maka mereka akan mendapatkan azab Allah SWT. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 264 yang berbunyi,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُبْطِلُوا۟ صَدَقَٰتِكُم بِٱلْمَنِّ وَٱلْأَذَىٰ كَٱلَّذِى يُنفِقُ مَالَهُۥ رِئَآءَ ٱلنَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۖ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُۥ وَابِلٌ فَتَرَكَهُۥ صَلْدًا ۖ لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَىْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْكَٰفِرِينَ

Artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir." (QS. Al-Baqarah: 264)

Selain itu, seseorang yang bersifat takabur tidak akan masuk surga. Sebagaimana Abdullah bin Mas'ud mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidaklah masuk surga orang yang dalam hatinya ada sifat takabur seberat zarrah atau atom.". Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi, "Bagaimana dengan seorang yang senang dengan pakaian dan sandal yang bagus?", Beliau menjawab, "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah, Dia menciptakan keindahan.Takabur adalah menyakahgunakan kebenaran dan meremehkan orang lain. Hal tersebut dijelaskan dalam buku Ringkasan Shahih Muslim oleh M. Nashiruddin Al-Albani.

Selain itu, melansir pada halaman Kemenag, bahaya dari ujub dan takabur adalah hilangnya rasa salin hormat untuk menghormati satu sama lain. Kemudian lenyapnya rasa simpati orang kepadanya, serta menanamkan kebencian.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads