Setiap orang memiliki dua tempat tinggal di akhirat, yakni di surga dan neraka. Apabila orang tersebut masuk surga, maka tempat tinggalnya di neraka akan diwarisi oleh ahli neraka lainnya, pun sebaliknya.
Hal ini diterangkan Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam Kitab At-Tadzkirah dengan bersandar pada sebuah khabar yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda,
"Sesungguhnya Allah Ta'ala menjadikan bagi setiap orang suatu tempat tinggal dalam surga dan suatu tempat tinggal dalam neraka. Adapun orang-orang mukmin, mereka mengambil tempat-tempat tinggal mereka dan mewarisi tempat-tempat tinggal orang-orang kafir. Dan orang-orang kafir ditempatkan di tempat-tempat tinggal orang-orang mukmin dalam neraka."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Orang yang Masuk Surga sebelum Hari Kiamat |
Riwayat serupa juga dikatakan Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW yang bersabda,
"Tidak seorang pun dari kamu sekalian melainkan mempunyai dua tempat tinggal: satu di surga dan satu lagi di neraka. Apabila dia mati lalu masuk neraka, maka tempatnya (dalam surga) diwarisi oleh ahli surga lainnya." (HR Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Sebagaimana firman Allah SWT,
اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْوٰرِثُوْنَ ۙ ١٠
Artinya: "Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi." (QS Al Mu'minun: 10)
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, maksud mewarisi pada ayat tersebut adalah orang yang akan mewarisi surga Firdaus dan mereka kekal di dalamnya.
Imam Syamsuddin Al-Qurthubi menegaskan, riwayat di atas menguatkan bahwa setiap orang mempunyai satu tempat tinggal di surga dan satu tempat tinggal lagi di neraka.
Tempat Tinggal di Akhirat Bersifat Kekal
Masih dalam kitab yang sama, disebutkan bahwa pada akhirnya penghuni surga dan neraka kekal di tempatnya masing-masing. Hal ini terjadi usai disembelihnya kematian atau yang disebut dengan Al-Maut.
Hal ini diterangkan melalui sejumlah riwayat shahih. Salah satunya dari Ibnu Umar RA yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila seluruh ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka telah masuk neraka, maka Al-Maut didatangkan dan akhirnya diletakkan di antara surga dan neraka, lalu disembelih. Selanjutnya, ada penyeru yang menyerukan, 'Hai penghuni surga, tidak ada lagi kematian! Hai penghuni neraka, tidak ada lagi kematian!' Dengan demikian, penghuni surga semakin gembira di samping kegembiraan yang telah mereka alami, dan penghuni neraka semakin sedih di samping kesedihan yang telah mereka alami." (HR Bukhari dan Muslim dalam kitab shahihnya)
Kekalnya penghuni surga dan penghuni neraka juga telah disebutkan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman,
۞ وَاَمَّا الَّذِيْنَ سُعِدُوْا فَفِى الْجَنَّةِ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا مَا دَامَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ اِلَّا مَا شَاۤءَ رَبُّكَۗ عَطَاۤءً غَيْرَ مَجْذُوْذٍ ١٠٨
Artinya: "Adapun orang-orang yang berbahagia, maka (ia berada) di dalam surga. Mereka kekal di dalamnya selama masih ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain) sebagai karunia yang tidak putus-putusnya." (QS Hud: 108)
Kemudian, Allah SWT juga berfirman mengenai kekalnya penghuni neraka,
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ࣖ ٣٩
Artinya: "(Sementara itu,) orang-orang yang mengingkari dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS Al Baqarah: 39)
Wallahu a'lam.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal