Surat An-Naziat ayat 1-14: Penegasan Hari Kebangkitan kepada Kaum Musyrik

Surat An-Naziat ayat 1-14: Penegasan Hari Kebangkitan kepada Kaum Musyrik

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Senin, 16 Jan 2023 14:00 WIB
Alquran
Surat An-Naziat ayat 1-14. Foto: Getty Images/iStockphoto/Khairil Fadli.
Jakarta -

Islam meyakini adanya hari kebangkitan (yaumul ba'ats) setelah kiamat nanti. Pada hari itu, semua amal ibadah manusia selama di dunia akan dipertanggungjawabkan. Namun ada saja yang tidak memercayai kelak manusia akan dibangunkan kembali yakni kaum musyrik.


Untuk menekankan bahwa hari kebangkitan akan terjadi kepada orang-orang yang enggan menyembah-Nya, Allah dalam Surat An-Naziat ayat 1-5 bersumpah akan hal itu:


وَالنّٰزِعٰتِ غَرْقًاۙ وَّالنّٰشِطٰتِ نَشْطًاۙ وَّالسّٰبِحٰتِ سَبْحًاۙ فَالسّٰبِقٰتِ سَبْقًاۙ فَالْمُدَبِّرٰتِ اَمْرًاۘ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Arab Latin: wan-nāzi'āti garqā wan-nāsyiṭāti nasyṭā was-sābiḥāti sab-ḥā fas-sābiqāti sabqā fal-mudabbirāti amrā

Artinya: Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa orang kafir) dengan keras, demi (malaikat) yang mencabut (nyawa orang mukmin) dengan lemah lembut, demi (malaikat) yang cepat (menunaikan tugasnya) dengan mudah, (malaikat) yang bergegas (melaksanakan perintah Allah) dengan cepat, dan (malaikat) yang mengatur urusan (dunia).

ADVERTISEMENT


M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menjelaskan, ikrar Allah bahwa kiamat dan kebangkitan ini pasti datang, Dia dasarkan pada malaikat-malaikat yang punya tugasnya masing-masing. Yang mana Dia telah perintahkan mereka untuk mengatur berbagai urusan yang jelas, seperti mencabut nyawa, menjaga manusia, hingga sejumlah pekerjaan mereka di hari kemudian.


Adapun peranan yang diberikan oleh-Nya kepada para makhluk ini, mereka laksanakan dengan begitu baik dan bisa dibilang sempurna. Sehingga melalui ayat-ayat ini, di sisi lain Allah turut menyanjung mereka.


Pada Surat An-Naziat ayat 6-9, Allah memberi tahu keadaan manusia pada hari kebangkitan:


يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُۙ تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ ۗ قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙ اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ ۘ


Arab Latin: yauma tarjufur-rājifah tatba'uhar-rādifah qulụbuy yauma`iżiw wājifah abṣāruhā khāsyi'ah


Artinya: (kamu benar-benar akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncang (alam semesta). (Tiupan pertama) itu diiringi oleh tiupan kedua. Hati manusia pada hari itu merasa sangat takut; pandangannya tertunduk.


Dalam Tafsir Al-Mishbah diterangkan, kondisi pada ayat 6-9 ini dirasakan oleh orang-orang yang durhaka kepada Allah SWT, di mana mereka tertunduk sambil diliputi perasaan cemas, terhina, dan merana. Sementara orang mukmin yang bertakwa, mereka terhindar dari rasa ketakutan yang amat besar itu.


Adapun pada ayat 10-14, Allah menginformasikan siapa sebenarnya yang merasakan rasa khawatir yang berlebihan seperti dalam ayat sebelumnya:


يَقُوْلُوْنَ ءَاِنَّا لَمَرْدُوْدُوْنَ فِى الْحَافِرَةِۗ ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً ۗ قَالُوْا تِلْكَ اِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ ۘ فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙ فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗ


Arab Latin: yaqụlụna a innā lamardụdụna fil-ḥāfirah a iżā kunnā 'iẓāman nakhirah qālụ tilka iżang karratun khāsirah fa innamā hiya zajratuw wāḥidah fa iżā hum bis-sāhirah


Artinya: Mereka (di dunia) berkata, "Apakah kita benar-benar akan dikembalikan pada kehidupan yang semula? Apabila kita telah menjadi tulang-belulang yang hancur, apakah kita (akan dibangkitkan juga)?" Mereka berkata, "Kalau demikian, itu suatu pengembalian yang merugikan." (Jangan dianggap sulit,) pengembalian itu (dilakukan) hanyalah dengan sekali tiupan. Seketika itu, mereka hidup kembali di bumi (yang baru).


Quran Kementerian Agama (Kemenag) mengungkapkan pada catatan kaki, yang mengalami kecemasan pada yaumul ba'ats kelak adalah orang kafir. Di mana mereka ketika di dunia mempertanyakan akan hari kebangkitan seperti pada Surat An-Naziat ayat 10-14 sambil menolak dan mengejek. Lantaran mereka meyakini bahwa yaumul ba'ats itu tak ada.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads