Beriman kepada hari akhir adalah hal yang harus dilakukan oleh umat Islam. Hal ini menjadi pertanda seseorang meyakini akan datangnya hari akhir atau hari kiamat suatu saat.
Mengutip buku Panduan Praktis Muslim: Uraian tentang Hukum-Hukum Praktis dan Penjelasan Syariah yang Penting Bagi Umat Islam dalam Seluruh Aspek Kehidupan oleh Fahd Salem Bahammam, dijelaskan bahwa pengertian beriman kepada hari akhir memiliki makna bahwa sebagai umat muslim maka harus percaya bahwa suatu hari akan terjadi malapetaka dahsyat yang menghancurkan alam semesta dan isinya.
Setelah alam semesta hancur, selanjutnya manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar dan menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Pada hari itu, semua amal kebaikan dan keburukan manusia selama hidup di dunia akan dipertanggung jawabkan seadil-adilnya, kemudian dilanjutkan proses-proses lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalil Beriman Kepada Hari Akhir
Dalam Al-Qur'an terdapat banyak dalil yang menyebutkan umat Islam harus mempercayai kedatangan hari akhir. Selain itu, ayat-ayat Al-Qur'an tersebut menggambarkan bagaimana proses kiamat akan terjadi.
Surat Al Mu'minun Ayat 15
ثُمَّ إِنَّكُم بَعْدَ ذَٰلِكَ لَمَيِّتُونَ ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ تُبْعَثُونَ
Arab latin: ṡumma innakum ba'da żālika lamayyitụn, ṡumma innakum yaumal-qiyāmati tub'aṡụn
Artinya: "Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat."
Surat Al Hajj Ayat 7
وَأَنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ ٱللَّهَ يَبْعَثُ مَن فِى ٱلْقُبُورِ
Arab latin: Wa annas-sā'ata ātiyatul lā raiba fīhā wa annallāha yab'aṡu man fil-qubụr
Artinya: "Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur."
Surat Az Zumar Ayat 68
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ
Arab latin: Wa nufikha fiṣ-ṣụri fa ṣa'iqa man fis-samāwāti wa man fil-arḍi illā man syā`allāh, ṡumma nufikha fīhi ukhrā fa iżā hum qiyāmuy yanẓurụn
Artinya: "Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)."
Surat Al Araf Ayat 187
يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Arab latin: Yas`alụnaka 'anis-sā'ati ayyāna mursāhā, qul innamā 'ilmuhā 'inda rabbī, lā yujallīhā liwaqtihā illā huw, ṡaqulat fis-samāwāti wal-arḍ, lā ta`tīkum illā bagtah, yas`alụnaka ka`annaka ḥafiyyun 'an-hā, qul innamā 'ilmuhā 'indallāhi wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụn
Artinya: Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
Surat An Nisa Ayat 42
يَوْمَئِذٍ يَوَدُّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَعَصَوُا۟ ٱلرَّسُولَ لَوْ تُسَوَّىٰ بِهِمُ ٱلْأَرْضُ وَلَا يَكْتُمُونَ ٱللَّهَ حَدِيثًا
Arab latin: Yauma`iżiy yawaddullażīna kafarụ wa 'aṣawur-rasụla lau tusawwā bihimul-arḍ, wa lā yaktumụnallāha ḥadīṡā
Artinya: Di hari itu orang-orang kafir dan orang-orang yang mendurhakai rasul, ingin supaya mereka disamaratakan dengan tanah, dan mereka tidak dapat menyembunyikan (dari Allah) sesuatu kejadianpun.
Surat Asy Syuara Ayat 47
ٱسْتَجِيبُوا۟ لِرَبِّكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ يَوْمٌ لَّا مَرَدَّ لَهُۥ مِنَ ٱللَّهِ ۚ مَا لَكُم مِّن مَّلْجَإٍ يَوْمَئِذٍ وَمَا لَكُم مِّن نَّكِيرٍ
Arab latin: Istajībụ lirabbikum ming qabli ay ya`tiya yaumul lā maradda lahụ minallāh, mā lakum mim malja`iy yauma`iżiw wa mā lakum min nakīr
Artinya: "Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu)."
Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
Mengutip buku Pendidikan Agama Islam oleh Bachrul Ilmy, bahwasannya hikmah beriman kepada hari akhir ditunjukkan dengan sikap-sikap berikut ini:
- Berperilaku baik dalam kehidupan sehari-harinya karena yakin semua perbuatannya akan dipertanggung jawabkan di hari akhir kelak
- Senantiasa berhati-hati dalam mengerjakan sesuatu tidak sampai melanggar perintah Allah
- Rajin beribadah sebagai bekal baik untuk kehidupan setelah hari akhir
- Menjauhi larangan Allah seperti berbuat maksiat, zina, musyrik karena sudah tahu atas balasan yang akan ia dapat kelak jika hal-hal tersebut ia lakukan
- Tidak mengejar urusan duniawi saja karena semua yang ada di dunia pasti akan hilang dan hancur pada hari kiamat nanti
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi