Lafaz Azan dan Bacaan Doanya Lengkap, Amalan dengan Pahala Besar

Lafaz Azan dan Bacaan Doanya Lengkap, Amalan dengan Pahala Besar

Rahma Harbani - detikHikmah
Selasa, 27 Des 2022 15:15 WIB
Muezzin Mustafa Kader recites the call to prayer at the Cologne Central Mosque in Cologne, Germany, Friday, Oct. 14, 2022. The Islamic call to prayer is set to sound for the first time from one of Germany’s biggest mosques in Cologne on Friday — but at limited volume. It is part of a project agreed with authorities in the city that has one of the country’s biggest Muslim communities. (AP Photo/Martin Meissner)
Ilustrasi muazin mengumandangkan lafaz azan. (Foto: AP/Martin Meissner)
Jakarta -

Azan adalah panggilan untuk menunaikan salat. Panggilan dalam lafaz azan tidak bisa dibuat sembarangan di luar dari kesunnahan yang diajarkan Rasulullah SAW.

Sementara Prof Wahbah az-Zuhaili dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu Juz 1 menjelaskan, arti azan menurut istilah syara' adalah gabungan perkataan tertentu yang digunakan untuk mengetahui waktu masuknya salat fardhu. Hal ini sesuai dengan pendefinisian dalam surah At Taubah ayat 3,

.. وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Suatu maklumat dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia..."

Sudah banyak pula hadits yang menjelaskan pensyariatan azan. Salah satunya yang diriwayatkan dari Malik ibnul Huwairits berikut,

ADVERTISEMENT

"Apabila tiba waktu salat, hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan azan dan yang lebih tua dari kalian hendaklah menjadi imam." (HR Bukhari dan Muslim)

Di samping itu, Rasulullah SAW juga pernah menyebutkan besarnya pahala bagi orang yang mengumandangkan azan atau muazin. Rasulullah SAW bersabda,

"Kalaulah orang-orang mengetahui pahala yang ada dalam azan dan pahala yang terdapat dalam barisan pertama salat, kemudian mereka tidak ada jalan untuk mendapatkannya selain dengan cara membuat undian, niscaya mereka akan melakukan undian itu." (HR Muttafaq'alaih)

Belum lagi, menurut ulama Mazhab Syafi'i dan Hambali yang shahih, orang yang mengumandangkan azan serta iqamah disebut lebih utama dibandingkan dengan menjadi imam. Sebab, seorang muazin dianggap memegang amanah yang lebih tinggi.

Sementara Rasulullah SAW dan para sahabat tidak banyak melakukan tugas ini karena terbatasnya waktu luang untuk mereka. Untuk itu, ada baiknya bila muslim memahami lafaz azan yang tepat.

Lafaz Azan dalam Arab, Latin, dan Artinya

(٢x) اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ
(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ
(٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
(١x) اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
(١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ

Bacaan latin: Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)
Asyhadu allaa illaaha illallaah. (2x)
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2x)
Hayya 'alashshalaah (2x)
Hayya 'alalfalaah. (2x)
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)
Laa ilaaha illallaah (1x)

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah
Aku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah
Marilah salat
Marilah menuju kepada kejayaan
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Tiada Tuhan selain Allah

Kemudian, untuk lafaz azan Subuh ada kalimat tambahan yang dibaca dua kali setelah lafaz hayya 'alalfalaah. Berikut bacaannya,

اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ

Bacaan latin: Ash-shalaatu khairum minan-nauum

Artinya: Salat itu lebih baik dari pada tidur

Sementara itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan sunnah bagi muslim yang mendengar lantunan dari muadzin. Salah satunya, membalas perkataan muazin dengan sholawat. Berikut penjelasan selengkapnya dalam hadits.

إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ

Artinya: "Jika kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian bershalawatlah untukku. Karena siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafa'atku." (HR Muslim).

Di samping itu, waktu azan juga disebut sebagai salah satu waktu mustajab untuk memanjatkan doa. Untuk itu, ada baiknya muslim membaca doa setelah muazin selesai melafalkan azan dengan doa berikut,

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ اِنَكَ لاَ تُخْلِفُ اْلمِيْعَاد

Bacaan latin: Allahumma rabba haadzihid da'watit taammah. Wash shalaatil qaa-imah. Aati muhammadal wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa'adtahu innaka la tukhliful mi'ad.

Artinya: "Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki salat yang didirikan. Berilah Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah ia ke tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau telah janjikan."

Jadi, jangan lupa rutinkan kesunnahan di atas tiap kali mendengar lafaz azan dari muazin ya, detikers!




(rah/lus)

Hide Ads