Manusia Paling Buruk Adalah yang Menjumpai Kiamat, Ini Haditsnya

Manusia Paling Buruk Adalah yang Menjumpai Kiamat, Ini Haditsnya

Kristina - detikHikmah
Rabu, 21 Des 2022 06:00 WIB
A realistic Arabian interior miniature with window and columns. Silhouette of muslim praying on carpet near window. Festive greeting card, invitation for Muslim holy month Ramadan Kareem. Selective focus
Ilustrasi seburuk-buruknya manusia yang menjumpai hari kiamat dalam keadaan hidup. Foto: Getty Images/iStockphoto/Zeferli
Jakarta -

Ada sejumlah hadits yang menyebut bahwa seburuk-buruknya manusia adalah yang menjumpai hari kiamat dalam keadaan hidup. Sementara itu, orang mukmin akan dimatikan lebih dulu sebelum peristiwa dahsyat itu terjadi.

Hal ini dijelaskan Imam Ibnu Katsir dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim sebagaimana diterjemahkan oleh Ali Nurdin. Ahli tafsir ini menukil hadits Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda,

"Manusia semakin bertambah kikir, zaman semakin bertambah keras, dan kiamat tidak terjadi, kecuali kepada seburuk-buruk manusia."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Al-Bushiri menyandarkan hadits ini dalam Zawaid-nya kepada al-Hakim dalam Al-Mustadrak dan memberikan kesaksian dengan hadits dari Abu Umamah. Sementara itu, Abu Ya'la al-Maushuli meriwayatkan hadits ini dalam Musnad-nya.

Dalam hadits lain disebutkan, "Kiamat tidak akan terjadi, kecuali kepada seburuk-buruknya manusia jahat." Dalam lafaz lain, "Seburuk-buruknya manusia adalah orang yang menjumpai kiamat dalam keadaan hidup."

ADVERTISEMENT

Kabar tentang seburuk-buruknya manusia yang akan menjumpai kiamat ini turut disebutkan dalam hadits yang berbunyi, "Sesungguhnya, orang tua renta berkata: 'Aku pernah mendapati manusia mengatakan: 'Tidak ada tuhan selain Allah.' Selanjutnya, keadaan semakin gawat dan kondisinya semakin bertambah serius sehingga zikir kepada Allah di bumi ditinggalkan dan dilupakan secara keseluruhan sehingga tidak lagi dikenali di bumi. Itulah seburuk-buruknya manusia dan pada mereka kiamat terjadi."

Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dari Hasyim, dari Ishaq bin Said, dari Amru bin Said bin Ash, dari ayahnya, dari Aisyah yang menceritakannya dari Rasulullah SAW. Disebutkan, kaum Aisyah adalah umat yang paling cepat bertemu dengan Rasulullah SAW karena meninggal lebih dulu dan hal ini membuat iri umat lain.

Adapun, umat yang hidup setelahnya disebut seperti dubba, manusia yang kuat memakan yang lemah hingga kiamat terjadi pada mereka. Menurut Ibnu Katsir, Ad-Dubba adalah belalang yang belum ditumbuhi sayap.

Disebutkan dalam Kitab Kasyf al-Minan fi 'Alamat as-Sa'ah wa al-Malahim wa al-Fitan karya Mahmud Rajab Hamady dan diterjemahkan oleh Ibnu Tirmidzi, Allah SWT akan mengutus angin lembut untuk mencabut nyawa orang-orang mukmin sebelum datangnya kiamat.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

"Allah SWT akan mengirim dari arah Yaman, angin yang lebih halus dari sutra. Maka setiap orang yang di hatinya ada keimanan seberat sawi, rohnya akan dibawa oleh angin tersebut." (HR Muslim)

Setelah angin lembut ini membawa roh orang-orang mukmin, hanya akan ada manusia dengan perangai buruk yang tersisa di bumi. Mereka adalah seburuk-buruknya manusia yang akan merasakan dahsyatnya hari kiamat. Hadits ini diriwayatkan dari Abdullah bin 'Amru RA yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"...kemudian Allah SWT mengirimkan angin dingin dari arah Syam mencabut roh setiap orang yang berada di muka bumi yang memiliki iman walau sebiji sawi, sehingga sekalipun di antara kalian ada yang masuk ke dalam perut gunung, angin itu akan mengikutinya dan mengambil rohnya. Tinggallah di muka bumi manusia yang berperilaku jelek, bodoh seperti burung dan akalnya seperti binatang buas yang tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemunkaran." (HR Muslim)

Naudzubillah min dzalik.




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads