Ada Satu Teman Sejati Manusia usai Meninggal Dunia, Siapa Itu?

Ada Satu Teman Sejati Manusia usai Meninggal Dunia, Siapa Itu?

Kristina - detikHikmah
Selasa, 29 Nov 2022 06:00 WIB
Stone, old, mottled
Ilustrasi teman sejati manusia setelah meninggal dunia. Foto: Getty Images/iStockphoto/vyasphoto
Jakarta -

Ada satu teman sejati yang akan tetap membersamai manusia setelah ia meninggal dunia. Ia disebut juga dapat menjadi sebab lapangnya kubur seseorang.

Imam Syamsuddin Al-Qurthubi mengatakan dalam Kitab At-Tadzkirah, teman sejati yang dimaksud tersebut adalah amal manusia semasa hidup di dunia. Sebagaimana disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, Anas bin Malik RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Mayit akan diantar sampai ke kuburnya oleh tiga hal; Yang dua pulang (ke rumah), dan hanya satu yang tetap (bersamanya). Yang mengantarnya ialah keluarganya, hartanya dan amalnya. Keluarga dan hartanya pulang, dan yang tetap (bersamanya) hanya amalnya."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu amal kebaikan yang kelak didatangkan di kubur adalah adalah ilmu yang diajarkan dan disebarkan semasa hidupnya. Selain itu, ada enam hal lainnya sebagaimana diriwayatkan Imam Abu Abdillah Muhammad bin Yazid bin Majah Al-Quzwaini dalam Sunan-nya dari Az Zuhri, dari Abu Abdillah Al-Aghur, dari Abu Hurairah RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya di antara amal dan kebaikan yang didatangkan pahalanya kepada orang mukmin setelah meninggal ialah: ilmu yang dia ajarkan dan sebarkan, atau anak saleh yang dia tinggalkan, atau mushaf yang ia wariskan, atau masjid yang dia bangun, atau rumah bagi pengembara yang dia bangun, atau sungai yang dia alirkan, atau sedekah yang dia keluarkan dari hartanya semasa sehatnya. Semua itu akan menemui dia setelah kematiannya."

ADVERTISEMENT

Mengenai hadits tersebut, Al-Albani rahimahullah mengatakan dalam Ahkam Al-Jana'iz bahwa hadist itu dinilai hasan.

Rasulullah SAW juga menjelaskan mengenai keutamaan orang yang bersedekah untuk keluarganya yang telah meninggal dunia. Beliau bersabda,

"Sesungguhnya (jika) kamu benar-benar bersedekah untuk keluargamu yang telah meninggal dengan suatu sedekah, maka ada satu malaikat akan datang membawa sedekah itu dalam beberapa talam dari cahaya.

Malaikat itu berdiri di ujung atas kubur seraya berseru, 'Hai penghuni kubur yang terasing, keluargamu telah menghadiahkan hadiah ini kepadamu, maka terimalah."

Lalu malaikat itu memasukkan hadiah tersebut ke dalam kuburnya dan dilapangkanlah bagi mayit itu bagian-bagian dalam dari kuburnya dan diterangi. Maka mayit itu berkata, 'Semoga Allah membalas dariku kepada keluargaku dengan balasan yang terbaik.'

Lalu berkatalah tetangga kubur itu, 'Aku tidak meninggalkan anak atau seseorang yang mengingat aku sama sekali.' Tetangga itu merasa bersedih, sedangkan yang lain bergembira menerima (pahala) sedekah itu."

Imam Syamsuddin Al-Qurthubi mengatakan hadits tentang keutamaan orang yang bersedekah untuk kerabatnya yang telah meninggal dunia adalah maudhu'. Sebab, di dalamnya terdapat perawi yang dusta, yakni Abu Hadbah.

Adapun, Isma'il bin Rafi mengatakan, "Tidak ada seorang pun kerabat yang lebih erat hubungannya dengan kerabatnya, selain orang yang menghadiahkan (pahala) haji untuk kerabatnya, atau memerdekakan budak, atau sedekah."




(kri/lus)

Hide Ads