Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan bagi setiap muslim yang mampu, baik secara fisik, mental, maupun finansial. Bagi calon jemaah haji dari Indonesia, persiapan biaya menjadi salah satu hal paling penting karena nominalnya tidak kecil dan cenderung berubah setiap tahun.
Seiring waktu, biaya haji di Indonesia mengalami fluktuasi. Ada tahun-tahun ketika biaya relatif stabil, namun ada juga periode ketika kenaikan cukup signifikan, terutama setelah pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktor-faktor seperti nilai tukar rupiah, biaya hidup di Arab Saudi, serta kebijakan pemerintah dalam menentukan subsidi dana manfaat menjadi penentu utama dalam besarnya Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Dirangkum dari laman Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), berikut gambaran lengkap tren biaya haji dari tahun 2015 hingga 2025, serta bagaimana prospeknya menuju 2026.
Perjalanan Biaya Haji dari 2015 hingga 2025
Biaya Haji 2015
Tahun 2015, jemaah membayar Rp37,49 juta ditambah nilai manfaat sebesar Rp24,07 juta, sehingga total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) mencapai Rp61,56 juta.
Biaya Haji 2016
Pada 2016, biaya yang dibayar jemaah turun menjadi Rp34,60 juta, dengan nilai manfaat Rp25,40 juta. Total BPIH pun sebesar Rp60 juta.
Biaya Haji 2017
Tahun 2017, biaya langsung yang dibayar jemaah adalah Rp34,89 juta, ditambah nilai manfaat Rp26,90 juta, menghasilkan total BPIH Rp61,79 juta.
Biaya Haji 2018
Di tahun 2018, biaya yang dibayar naik menjadi Rp35,24 juta, sementara nilai manfaat mencapai Rp33,72 juta. Total BPIH meningkat menjadi Rp68,96 juta.
Biaya Haji 2019
Pada 2019, biaya yang dibayar jemaah tetap Rp35,24 juta, dengan nilai manfaat Rp33,92 juta. Total BPIH tercatat Rp69,16 juta.
Biaya Haji 2022
Setelah pandemi, biaya haji melonjak. Jemaah membayar Rp39,89 juta, ditambah nilai manfaat Rp57,91 juta, sehingga total BPIH mencapai Rp97,79 juta. Lonjakan ini mencerminkan penyesuaian besar setelah penundaan haji akibat COVID-19.
Biaya Haji 2023
Pada 2023, biaya yang dibayar jemaah meningkat menjadi Rp49,9 juta, dengan nilai manfaat turun ke Rp40,2 juta. Total BPIH pun menjadi sekitar Rp90 juta.
Biaya Haji 2024
Tahun 2024, jemaah membayar Rp56,04 juta, sementara nilai manfaat mencapai Rp37,36 juta. Total BPIH tercatat Rp93,41 juta.
Biaya Haji 2025
Untuk tahun 2025, berdasarkan kesepakatan Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR, total BPIH mencapai Rp89,41 juta.
Rp55,43 juta dibayar langsung oleh jemaah sebagai Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Dan Rp 33,97 juta ditanggung dari nilai manfaat dana haji.
Dengan demikian, calon jemaah perlu mempersiapkan dana pelunasan sekitar Rp30 jutaan menjelang keberangkatan.
Biaya Haji 2026
Untuk tahun 2026, angka resmi BPIH belum ditetapkan. Namun, pemerintah telah menegaskan komitmen untuk menekan biaya agar lebih terjangkau.
Gus Irfan, salah satu pejabat terkait penyelenggaraan haji, menyampaikan:
"Kami sedang berusaha keras, sesuai perintah presiden berusaha mengurangi biaya haji." kata Gus Irfan, dilansir Antara, 22 September 2025.
Ia menegaskan bahwa menurunkan biaya bukanlah hal yang mudah. Komponen harga dolar dan riyal, serta potensi depresiasi rupiah, sangat berpengaruh terhadap besaran biaya. Meski demikian, pemerintah akan mencari pos-pos biaya yang bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas layanan.
"Kami belum bicara angka. Tapi insyaallah turun. Kami kerja keras," tambah Gus Irfan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya Haji
1. Kurs Mata Uang
Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan riyal Saudi berpengaruh langsung pada biaya akomodasi, konsumsi, dan transportasi.
2. Kebijakan Pemerintah
Besaran subsidi dari nilai manfaat dana haji sangat menentukan porsi biaya yang dibayar jemaah.
3. Biaya Hidup di Arab Saudi
Harga sewa hotel, transportasi lokal, hingga kebutuhan konsumsi jemaah ikut memengaruhi BPIH.
4. Kualitas Layanan
Upaya peningkatan fasilitas, layanan kesehatan, dan kenyamanan jemaah bisa menambah biaya.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Bahlil Lahadalia Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia