Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR memulai perjalanan ke Tanah Suci dengan dua gelombang. Hari ini, Rabu (28/5/2025) tim pertama tiba di Madinah.
Nantinya timwas DPR RI akan meninjau secara menyeluruh dan berkoordinasi dengan Kementerian Agama terkait fasilitas-fasilitas jemaah haji terutama saat Armuzna di Makkah.
Marwan Dasopang selaku Ketua Komisi VIII yang tergabung dalam Timwas Haji DPR RI mengatakan, "Pertama segera akan berkoordinasi penyelesaian terkait dengan Nusuk. Kalaupun sudah hampir selesai menurut laporan. Kedua, jemaah yang terpisah antara keluarga maupun dalam rombongan ini perlu dikoordinasikan sekalipun dalam laporan sudah mendekati tuntas kalau pun masih ada yang tercecer. "
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jelang puncak haji Armuzna, Timwas DPR juga mengantisipasi apakah pengalaman penempatan setelah mendarat ini akan muncul lagi di Armuzna.
"Kalau dalam teorinya mestinya bila itu muncul kita ingin ada langkah-langkah kedaruratan, ada diskresi yg akan kita minta dari kementerian Haji, tidak seperti peraturan yang berlaku," jelas pria yang disapa Mardas ini.
Menurutnya, jemaah yang terpisah antara suami dengan istri, anak dengan ayah itu menyulitkan.
"Karena itu kita meminta langkah-langkah ini dipermudah. Keluarga yang dalam penempatan yang terpisah ini agar diberi kemudahan untuk ditempatkan dalam satu syarikah. Itu kan tinggal kesepakatan saja antar syarikah yg penting layanan dia tidak berkurang jumlahnya karena akan mengurangi yang namanya bisnis keuntungan, dia akan tetap ngotot. Karena itulah kita berharap peraturannya jumlah saja bukan dari terbitnya Visa, " tambah Mardas.
Mengantsipasi hal itu, Timwas DPR akan mendekati syarikah dan Kementerian Haji Saudi. Selain itu, Timwas juga akan mengawasi apa yang sudah disepakati dalam hasil panja Komisi VIII seperti pemondokan. Karena itu, mereka akan meninjau hotel-hotel yang ditempati jemaah.
Timwas akan memastikan fasilitas yang sudah disepakati berupa kamar, jumlah penghuni di dalam kamar, ketersediaannya lift, ketersediaan pendukung yang lain serta tempat cuci jemur untuk para jemaah.
"Dan kemungkinan kita mempertimbangkan kesepakatan yang terkait dengan jarak. Kemudian kita juga akan konsen nanti terhadap langkah yang diambil pemerintah untuk mengambil langkah program nuzul. Jadi tanazul jemaah ini akan kita lihat seberapa jauh jaraknya mereka jalan dari jamarat menuju hotel, " jelas Mardas.
Timwas juga akan meninjau apabila jemaah tidak bermalam di tenda Mina melainkan bermalam di hotel masing-masing.
Termasuk dalam pengawasan pula layanan katering yg disebutkan menyediakan cita rasa Nusantara. Marwan menjelaskan bahwa Timwas juga akan melihat kondisi dapur dan packaging, serta memastikan pengantaran yang higienis.
"Sekalipun ada yang akan menangani secara khusus yaitu Komisi IX terkait kesehatan tim, tetapi kita juga akan mencoba mengawasinya nanti, " pungkasnya.
(lus/inf)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana