Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah haji asal Indonesia untuk tetap tenang jika terlepas dari rombongan saat berada di Masjidil Haram. Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Jemaah, Harun Al Rasyid.
"Apabila jemaah terlepas dari rombongan, maka kami imbau agar jemaah tidak panik. Karena PPIH membentuk satu sektor khusus di Masjidil Haram, di mana sektor khusus itu telah menetapkan dan membentuk sembilan titik pos yang setiap saat memberikan pelayanan, pemantauan dan perlindungan kepada jamaah haji yang berada di Masjidil Haram," ujar Harun dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemenag RI, Minggu (25/5/2025).
Kesembilan pos tersebut tersebar di berbagai titik strategis, seperti di Sib Amir, Marwah, area Sa'i, wilayah Tawaf, depan WC 3, depan Daru Tauhid, hingga area perluasan Abdullah yang mengarah ke Terminal Jabal Ka'bah. Pos ini berfungsi memberikan bantuan, pemantauan, hingga mengarahkan jemaah kembali ke terminal atau hotel masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, kami mengimbau juga kepada jemaah ketika berada di Masjidil Haram, pastikan rute kendaraan bus Shalawat, kemudian pastikan terminal yang biasa digunakan, dan juga ketika telah diberikan Kartu Nusuk, maka Kartu Nusuk ini jangan pernah ditanggalkan dan harus selalu dikenakan, di mana pun dan ke mana pun jemaah haji bergerak dan melangkah," beber Harun.
Untuk jemaah lansia dan sakit, Harun mengimbau agar menggunakan jasa pendorong kursi roda resmi. Hal ini demi menjamin kelancaran ibadah dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Koordinasi dengan petugas PPIH yang ada di seksus Masjidil Haram agar menggunakan jasa pendorong yang resmi yang memiliki tasreh. Sehingga kelancaran ibadah dapat terjamin dan terhindar dari hal-hal yang merugikan," tutup Harun.
Selain itu, PPIH juga menekankan pentingnya kebersamaan selama beraktivitas di Tanah Suci. Jemaah diimbau tidak bepergian seorang diri, termasuk saat naik lift, menjemur pakaian, atau keluar hotel.
"Hendaknya selalu ada pendamping satu, dua, atau tiga orang. Apalagi untuk jemaah wanita," kata Harun.
Ia juga mengingatkan jemaah untuk waspada terhadap orang asing yang mengetuk pintu kamar. Pastikan yang mengetuk adalah orang yang benar-benar dikenal.
Bagi jemaah yang terpaksa menggunakan taksi, PPIH mengingatkan agar tidak bepergian sendirian. Pastikan tarif sudah disepakati di awal untuk menghindari penipuan.
Penting juga bagi jemaah untuk selalu membawa Kartu Nusuk ke mana pun pergi. Kartu ini berfungsi sebagai identitas dan mempermudah proses bantuan jika diperlukan.
"Kartu Nusuk jangan sampai dilepas. Harus selalu dipakai ke mana pun jemaah bergerak," tegas Harun.
Dengan segala fasilitas dan pos layanan yang disediakan, PPIH berharap jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah dengan aman, nyaman, dan lancar. Jangan panik, tetap tenang, dan segera hubungi petugas jika mengalami kendala.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Viral Aksi Pembakaran Al-Qur'an oleh Caleg AS, Bersumpah Akhiri Islam di Texas