Hal ini untuk mengantisipasi kesehatan jemaah. Mengingat suhu panas di Arab Saudi terus meningkat.
Karena payung sangat efektif dalam melindungi diri dari efek berbahaya sinar ultraviolet (UV) matahari, yang menjadi penyebab utama sengatan matahari. Tingkat perlindungan yang diberikan payung berkisar antara 64% hingga 92%.
"Payung berfungsi sebagai alat peneduh yang penting, yang secara signifikan mengurangi kemungkinan paparan stres panas atau sengatan matahari," demikian pernyataan resmi kementerian, dikutip dari Gulf News, Senin (19/5/2025).
Tak hanya itu, naungan yang dihasilkan oleh payung juga mampu menurunkan suhu udara di sekitarnya hingga delapan derajat Celsius. Hal ini tentu akan menciptakan lingkungan yang lebih sejuk dan nyaman bagi jemaah saat beraktivitas di dalam maupun di sekitar Kota Suci Makkah.
Selain penggunaan payung, Kementerian Kesehatan Saudi juga mengingatkan para jemaah haji untuk mengonsumsi air dalam jumlah yang cukup guna mencegah dehidrasi. Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya perlindungan diri selama cuaca panas ekstrem.
Sebagai informasi, ibadah Haji tahun 2025 ini diperkirakan menjadi yang terakhir kalinya berlangsung di tengah musim panas yang terik dalam kurun waktu 16 tahun mendatang. Perubahan ini disebabkan oleh pergeseran kalender lunar Islam (kalender hijriah), yang secara bertahap akan memindahkan musim Haji ke bulan-bulan yang lebih dingin. Dimulai dari musim semi pada tahun 2026, kemudian berlanjut ke musim dingin.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana