Menengok Persiapan PPIH Arab Saudi Jelang Puncak Haji di Armuzna

Kabar Haji 2024

Menengok Persiapan PPIH Arab Saudi Jelang Puncak Haji di Armuzna

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 12 Jun 2024 16:30 WIB
Menag lakukan pengecekan tenda di Mina
Menag lakukan pengecekan tenda di Mina (Foto: Dok Humas Kemanag)
Jakarta -

Kini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tengah fokus melakukan persiapan puncak haji. Persiapan dimulai dengan pemberangkatan jemaah haji ke Arafah pada 8 Zulhijah 1445 H atau 14 Juni 2024.

Widi Dwinanda dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Kemenag RI, Rabu (12/6/2024) mengatakan berbagai layanan tengah disiapkan. Mulai dari layanan transportasi, akomodasi, konsumsi, kesehatan, perlindungan jemaah, dan bimbingan ibadah sejak dari hotel tempat jemaah menginap di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

"Sejumlah persiapan pun terus dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku dan stakeholders penyelenggara haji," terang Widi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada layanan akomodasi di Arafah, jemaah haji Indonesia akan menempati 1.169 tenda yang terbagi dalam 73 maktab atau markas. Setiap maktab itu, kata Widi, akan disiapkan 10 bus yang nantinya membawa jemaah dari Arafah.

Selain itu, seluruh tenda jemaah telah dilengkapi AC, kasur serta selimut. Dikatakan, persiapan ini sudah ditinjau oleh Menteri Agama (Menag).

ADVERTISEMENT

"Menteri Agama telah meninjau persiapan akomodasi di Armuzna untuk memastikan jemaah mendapat layanan terbaik," tambah Widi.

Kemudian pada layanan konsumsi, jemaah akan mendapat makan sebanyak 15 kali dan 1 kali snack berat. Enam kali makan diberikan dalam bentuk siap saji dan 9 kali makan lainnya akan diberikan secara fresh.

Setiap maktab telah disiapkan dapur untuk mengolah makanan fresh tersebut. Makanan yang akan dikonsumsi itu telah melalui proses pemeriksaan untuk menjaga kualitas, khususnya bagi jemaah lansia.

Terkait layanan transportasi jemaah haji ke Armuzna, sejak penghentian operasional bus shalawat sejak 11 Juni 2024 seluruhnya ditarik pihak pengelola agar difokuskan pada layanan shuttle Armuzna. Setelah puncak haji berakhir, barulah bus salawat beroperasi kembali.

287 Petugas Kesehatan Dikerahkan untuk Layani Jemaah

Dari segi fasilitasi layanan kesehatan jemaah, PPIH telah menyiapkan klinik kesehatan di Arafah dan Mina. Klinik tersebut dilengkapi dengan sarana dan prasarana medis. Petugas kesehatan yang berjumlah 287 orang akan dikerahkan untuk melayani jemaah.

Dua ratus di antaranya diterjunkan di semua pos kesehatan dan sepanjang jalur jumarat. Sementara itu, 87 petugas kesehatan sisanya melayani jemaah di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan membersamai safari wukuf jemaah sakit di Arafah. Petugas juga menyiapkan layanan ambulans bagi para jemaah.

"Selain itu, layanan kesehatan juga dilakukan petugas kesehatan yang ada di kloter-kloter. Bila ada penyakit yang tidak bisa didatangi di tenda nanti bisa ke pos kesehatan di Mina. Namun, jika di Mina pun tidak bisa menangani, akan dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi," urai Widi menjelaskan.

PPIH Safari Wukufkan Jemaah Sakit dan Dirawat

PPIH Arab Saudi akan safari wukufkan jemaah yang sakit dan dirawat di KKHI, juga jemaah yang sakit ketika harinya mesti ke Arafah dan butuh pendampingan. Fasilitas safari wukuf juga diperuntukkan bagi jemaah lansia non mandiri.

Pergerakan jemaah haji indonesia dari Arafah pada operasional haji 1445 H/2024 M terbagi dalam 2 skema, yaitu normal dan murur. Murur adalah mabit yang dilakukan dengan cara sekadar melintas di Muzdalifah.

Nantinya, jemaah tidak perlu turun dari kendaraan dan hanya berada di atas bus. Setelah itu, bus langsung membawa jemaah menuju tenda di Mina.




(aeb/rah)

Hide Ads