- Alur Ibadah Jemaah sebelum Puncak Haji Armuzna 1. Haji Tamattu, Ifrad dan Qiran 2. Berganti Pakaian di Hotel bagi Jemaah Haji Tamattu 3. Salat Lima Waktu di Masjidil Haram 4. Salat di Hotel bagi Jemaah Lansia, Disabilitas dan Risti 5. Mengikuti Kegiatan Bimbingan Ibadah dan Manasik di Hotel 6. Perbanyak Tadarus dan Amal Ibadah Lain 7. Tidak Memaksakan Umrah Sunnah Berulang Kali
Sebelum puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina, ada sejumlah rangkaian ibadah yang bisa dilakukan jemaah. Sebagaimana diketahui, puncak haji di Armuzna merupakan rukun haji, yang termasuk di dalamnya wukuf di Arafah.
Dalil wukuf dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW berikut,
"Haji itu hadir di Arafah. Barang siapa yang datang pada malam hari jam'in (10 Zulhijah sebelum terbit fajar) maka sesungguhnya ia masih mendapatkan haji." (HR At Tirmidzi)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sebelum melaksanakan wukuf, ada sejumlah kegiatan ibadah yang dapat dilakukan jemaah dan persiapan lainnya setelah tiba di Makkah. Simak penjelasannya berikut ini.
Alur Ibadah Jemaah sebelum Puncak Haji Armuzna
Mengutip dari buku Infografis Tuntunan Manasik Haji dan Umrah terbitan Kemenag RI, berikut alur ibadah jemaah sebelum puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
1. Haji Tamattu, Ifrad dan Qiran
Alur ibadah jemaah haji pertama yang bisa dilakukan yaitu melaksanakan salah satu dari haji tamattu, haji ifrad dan qiran. Jemaah yang memilih haji tamattu bisa melaksanakan umrah wajib seperti tawaf, sa'i dan tahallul atau mencukur rambut.
Diterangkan dalam buku Panduan Praktis Manasik Haji dan Umrah oleh KH Khoirul Muaddib & KH Agus Fahmi, haji tamattu adalah menggabungkan pelaksanaan umrah dan haji dalam satu perjalanan ke Makkah pada bulan haji di tahun yang sama.
Sementara itu, jemaah yang ingin haji ifrad atau qiran disunnahkan melakukan tawaf qudum (tetap berpakaian ihram/tidak tahallul). Haji ifrad sendiri diartikan sebagai haji yang dilakukan terlebih dahulu, lalu mengerjakan umrah di luar musim haji.
Adapun, haji qiran merupakan ketika seseorang yang berihram untuk umrah sekaligus juga haji. Qiran dimaknai berihram dengan umrah pada bulan-bulan haji, lalu masukkan haji ke dalamnya sebelum tawaf.
2. Berganti Pakaian di Hotel bagi Jemaah Haji Tamattu
Jemaah yang haji tamattu kembali ke hotel untuk mengganti pakaiannya menjadi pakaian biasa. Sementara itu, jemaah haji ifrad dan qiran tidak boleh berganti pakaian dan tetap menggunakan pakaian ihram.
3. Salat Lima Waktu di Masjidil Haram
Alur ibadah jemaah haji lainnya yang bisa dilakukan adalah melaksanakan salat fardhu lima waktu di Masjidil Haram bagi yang kondisi fisiknya sehat.
4. Salat di Hotel bagi Jemaah Lansia, Disabilitas dan Risti
Jemaah haji yang lansia, disabilitas dan risti bisa salat fardhu di hotel. Keutamaan salat di hotel Tanah Haram tetap sama pahalanya seperti salat di Masjidil Haram.
Rasulullah SAW bersabda,
"Salat di masjidku ini lebih utama 1000 kali dibanding salat di masjid lain kecuali Masjidil Haram. Salat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali dibanding salat di masjidku." (HR Ibnu Majah)
Ulama berpendapat terkait batasan Masjidil Haram pada hadits di atas. Masjidil Haram dalam Al-Qur'an dan hadits kadang bermakna Ka'bah, satu kali berarti Masjidil Haram itu sendiri, lain kesempatan bermakna lebih luas yaitu Kota Makkah.
Dengan begitu, sebagian besar ulama berpandangan Masjidil Haram dalam hadits tersebut tidak dipahami secara harfiah, melainkan juga mencakup Tanah Suci Makkah secara keseluruhan.
5. Mengikuti Kegiatan Bimbingan Ibadah dan Manasik di Hotel
Selanjutnya, hendaknya jemaah mengikuti kegiatan bimbingan ibadah dan manasik haji di hotel sesuai petunjuk petugas haji kloter.
6. Perbanyak Tadarus dan Amal Ibadah Lain
Untuk mengisi waktu keseharian, jemaah bisa memperbanyak tadarus Al-Qur'an dan amalan lainnya. Sebab, setiap amal ibadah dan ketaatan pahalanya dilipatgandakan hingga 100.000 kali.
7. Tidak Memaksakan Umrah Sunnah Berulang Kali
Jemaah hendaknya memperhatikan kesehatan dan kondisi fisik dengan tidak memaksakan diri melakukan umrah sunnah berulang kali sebelum wukuf. Terutama, bagi jemaah yang sakit, lansia dan disabilitas.
(aeb/inf)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Laki-laki yang Tidak Sholat Jumat, Bagaimana Hukumnya?